Ditemukan 156353 dokumen yang sesuai dengan query
Simanjuntak, Dewi Fransiska
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran penerimaan diri sebagai manfaat pendidikan psikologi pada mahasiswa psikologi jenjang sarjana. Penerimaan diri adalah kondisi dimana seseorang benar-benar menerima dirinya tanpa tergantung penerimaan orang lain (Ellis,1997). Manfaat pendidikan psikologi dilihat dengan pertanyaan terbuka tentang manfaat pendidikan psikologi. Penerimaan diri dengan menggunkan alat ukur Unconditional Self Acceptance Questionnaire (USAQ) (Chamberlain & Haaga, 2001). Penelitian ini dilakukan pada 179 orang mahasiswa jenjanga sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor penerimaan diri sebagai dampak pendidikan psikologi pada setiap angkatan mahasiswa (p=0,582).
This study is conducted to see the description of self-acceptance as the benefit of Psychology Education for undergraduate psychology students. Self-acceptance is a condition where a person truly accept himself (Ellis, 1997). Benefit of psychology education is measured by open-ended questions. Self-acceptance is measured by Unconditional Self Acceptance Questionnaire (USAQ) (Chamberlain & Haaga, 2001). Study was conducted on 179 undergraduate students, University of Indonesia in grade 2009, 2010, 2011, and 2012. Result of this study , there is no significant differences between the scores of selfacceptance as the benefit of psychology education to students in each grade (p = 0.582)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46959
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fitri Ilmi Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara penilaian terhadap kemampuan menyelesaikan masalah pada mahasiswa psikologi tahun pertama dan mahasiswa tahun akhir. Penelitian ini juga untuk memperoleh gambaran tentang manfaat pendidikan psikologi dalam membantu meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah mahasiswa. Alat ukur yang digunakan adalah problem solving Inventory (Heppner & Petersen, 1982) dan pertanyaan terbuka tentang manfaat pendidikan psikologi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 126. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara problem solving appraisal mahasiswa tahun pertama dan mahasiswa tahun akhir (t(124) = 2.319, p < 0.05). Manfaat pendidikan psikologi yang dirasakan mahasiswa dapat membantu meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah yaitu memahami diri, menguasai emosi dan menilai masalah dari berbagai sudut pandang.
This research was conducted to investigate the differences of problem solving appraisal in first year and last year undergraduate psychology students and to gain an overview of the benefits of psychology education on improving students’ problem solving ability. The study used problem solving inventory (Heppner & Petersen, 1982) and an open-ended questionnaire asking about benefits of psychology education. This study found that there is a significant difference in problem solving appraisal between first year and last year students [t (124) = 2.319, p < 0.05]. Among the benefits of psychology education to improve students’ problem solving ability are to understand themselves, to control emotion, and look at problems from different perspectives."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45987
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sasrya Ratri Harumi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-regulation dan self-esteem pada mahasiswa psikologi jenjang sarjana. Self-regulation merupakan kemampuan seseorang dalam mengarahkan tingkah lakunya untuk mencapai hasil yang diinginkan di masa mendatang (Carey, Neal, dan Collins, 2004). Sedangkan self-esteem adalah sikap seseorang terhadap dirinya, baik positif maupun negatif, secara keseluruhan (Rosenberg, dalam Mruk, 2006). Pengukuran self-regulation menggunakan alat ukur Short Self-Regulation Questionnaire (SSRQ) dan pengukuran self-esteem menggunakan alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Penelitian ini melibatkan 179 responden yang merupakan mahasiswa jenjang sarjana reguler dan paralel Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-regulation dengan selfesteem pada mahasiswa psikologi jenjang sarjana (r = 0,519; p = 0.001). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan untuk lebih peka terhadap keadaan psikologis mahasiswa. Untuk penelitian lebih lanjut, perolehan data dapat dilengkapi dengan metode wawancara atau focus group discussion (FGD) untuk mengetahui gambaran yang lebih spesifik terkait self-regulation dan self-esteem mahasiswa.
This research is carried out to identify the relationship between self-regulation and self-esteem among undergraduate psychology students. Self-regulation is a person’s ability to direct behavior in order to achieve desired outcomes in the future (Carey, Neal, & Collins, 2004). Self-esteem is a positive or negative attitude toward the self of a person as a whole (Rosenberg, in Mruk, 2006). Selfregulation was measured by the adaptation version of Short Self-Regulation Questionnaire (SSRQ) and self-esteem was measured by Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Research participants were 179 undergraduate psychology students at Universitas Indonesia from years of 2009, 2010, 2011, and 2012. The results indicate a significant positive correlation between self-regulation and self-esteem among psychology undergraduate students (r = 0,519; p = 0.001). Results of this study might be taken as a consideration for the policymakers of the faculty to be more sensitive to the psychological state of the students. For further study, the data acquisition could be equipped with interviews or focus group discussion (FGD) to explore more specific overview about self-regulation and self-esteem of students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52556
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Petrus Sardjonoprijo
Jakarta: Rajawali, 1981
158.1 PET p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ichwan Rizal
"Nilai memegang peranan penting dalam keseharian karena menjadi kriteria bagi individu dalam memilih dan membenarkan tingkah laku serta mengevaluasi tindakan orang lain, termasuk diri sendiri dan peristiwa (Schwartz, 1992). Selain itu, nilai juga sangat berhubungan dengan salah satu komponen resiliensi keluarga, yakni sistem keyakinan keluarga. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kontribusi nilai terhadap resiliensi keluarga pada mahasiswa dengan latar belakang keluarga miskin. Penelitian dilakukan pada 315 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Potrait Values Questionnaire (PVQ) untuk mengukur nilai dan Walsh Family Resilience Questionnaire (WRFQ) untuk mengukur resiliensi keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kontribusi nilai tradition dan achievement terhadap resiliensi keluarga. Berdasarkan analisis tambahan ditemukan beberapa hasil, yakni (a) adanya pengaruh jenis kelamin terhadap nilai conformity, benevolence, universalism, dan power, (b) adanya pengaruh pendidikan Ayah terhadap nilai security dan hedonism, (c) adanya pengaruh usia terhadap nilai hedonism, dan (d) adanya pengaruh pendapatan terhadap nilai conformity dan hedonism.
Values are important in people live because values can be criterion for choosing, judging, and evaluating behavior or event (Schwartz, 1992). Moreover, values are also highly correlated with one of family resilience’s component’s that is family belief system. This research aims to know the contribution of values toward family resilience of college students who lives in poverty. Total participant are 315 college students who receive Bidikmisi scholarship. Portrait Values Questionnaire (PVQ) is used to measure values and Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) to measure family resilience. The results showed that values related to tradition and achievements are contributed to family resilience.Moreover, the additional analysis upon demographic data showed several results: (a) gender has a significantly influence values related to conformity, benevolence,universalism, and power, (b) father’s educational background significantly influence values related to security and hedonism, (c) age significantly influence values related to hedonism, and (d) family income also significantly influence values related to conformity and hedonism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46776
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dede Rahmat Hidayat
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
158 DED t (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dede Rahmat Hidayat
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
158 DED t (1);158 DED t (2)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Welvina Poulika T.
"Tujuan dari dibuatnya skripsi ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Sistem Perilaku Positif (The Behavioral Activation System) dan Sistem Perilaku Negatif (The Behavioral Inhibition System) Terhadap Hedonic Shopping Value (HSV). Penelitian ini menggunakan studi kasus pada Ace Hardware di Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 234 orang. Data penelitian ini diolah dengan software Lisrel 8.51, menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa The Behavioral Activation System (BAS) terbukti memberikan pengaruh terhadap Hedonic Shopping Motivations (HSM) sedangkan The Behavioral Inhibition System (BIS) tidak terbukti mempengaruhi HSM. Terbukti bahwa HSM berpengaruh terhadap HSV. BAS dan BIS tidak terbukti berpengaruh terhadap HSV. Pengaruh BAS dan BIS terhadap HSM pada wanita tidak terbukti lebih besar daripada pria, sedangkan pengaruh BAS dan BIS terhadap HSV pada wanita terbukti lebih besar daripada pria.
The purpose of this paper is to determine the effect The Behavioral Activation System and The Behavioral Inhibition System towards Hedonic Shopping Value. This study uses a case study on Ace Hardware in Jakarta with the number of respondents is 234 people. The research data was processed with 8:51 Lisrel software, using Structural Equation Modeling (SEM). The results of data processing show that the Behavioral Activation System (BAS) give effect to the Hedonic Shopping Motivations (HSM) but The Behavioral Activation System (BIS) does not affect the HSM. Proved that the HSM effect on HSV. BAS and BIS are not shown to affect the Hedonic Shopping Value (HSV). The influence of BAS and BIS on HSM in women not proved greater than men, while the influence of BAS and BIS towards HSV in women proved greater than men."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45960
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maria Natasha Sudja
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan antara Self-Disclosure dan Self-Esteem pada Mahasiswa Psikologi Program Sarjana. Pengukuran self-disclosure menggunakan alat ukur Jourard Self- Disclosure Questionnaire yang dikembangkan oleh Jourard pada tahun 1958 dan pengukuran self-esteem menggunakan alat ukur Rosenberg Self- Esteem Scale yang dikembangkan oleh Rosenberg pada tahun 1965. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 177 mahasiswa jenjang sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-disclosure dan self-esteem pada mahasiswa psikologi program sarjana [r= -0.015, p > 0.05, two-tailed].
This research is conducted to find the relationship between selfdisclosure and self-esteem among psychology undergraduate students. In this research, self-disclosure is measured using a modification instrument named Jourard Self-Disclosure Questionnaire that originally constructed by Jourard at 1958 and self-esteem is measured using a modification instrument named Rosenberg Self-Esteem that originally constructed by Rosenberg at 1965. The participants of this research are 177 psychology undergraduate students University of Indonesia from years 2009, 2010, 2011, dan 2012. The main results of this research show that no correlation significantly between self-disclosure and self-esteem among psychology undergraduate students [r= -0.015, p > 0.05, two-tailed]."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52937
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arifa Nadira
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara penerimaan diri dan kecemasan menghadapi masa depan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk mengukur penerimaan diri digunakan Unconditional Self-Acceptance Questionnaire (USAQ) yang dikembangkan oleh Chamberlain dan Haaga (2001), sementara itu untuk kecemasan menghadapi masa depan digunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Zalenksi (1996) yaitu Future Attitude Scale (FAS). Partisipan dalam penelitian ini adalah 101 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Teknik analisis data menggunakan pearson correlation untuk menjawab masalah penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara penerimaan diri dan kecemasan menghadapi masa depan (r = -0,419).
This research aim to find correlation between future anxiety and selfacceptance among Faculty of Psychology of Universitas Indonesia student. Unconditional Self-Acceptance Questionnaire developed by Chamberlain and Haaga (2001) was used to measure self-acceptance, while Future Attitude Scale developed by Zaleksi (1996) was used to measure future anxiety. Participants in this research were 101 students of Faculty of Psychology of Universitas Indonesia. Pearson correlation analysis technique was used to answer the research problem. The result showed that there was a negative significant correlation between self-acceptance and future anxiety (r = -0,419)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45866
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library