Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ester Monnesari
"Penelitian ini bertujuan menguji ekuitas merek suatu tujuan wisata dengan menggunakan konsep Customer Based Brand Equity (CBBE), Dimensi CBBE yang digunakan adalah brand awareness, brand image, brand quality, brand loyalty, dan brand value seperti pada penelitian Soyoung Boo (2008). Bali sebagai destinasi yang menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara menjadi objek penelitian ini. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa brand awareness mempengaruhi brand value, secara positif karena Bali dinilai sebagai destinasi yang diakui memiliki reputasi yang bagus di masyarakat. Di sisi lain brand image mempengaruhi brand value bahwa adanya kecocokan citra yang didapat saat berlibur di Bali sesuai dengan nilai yang dibayarkan wisatawan. Brand quality mempengaruhi brand value secara positif. Bagi wisatawan kualitas yang memuaskan cukup membayar nilai yang dimiliki Bali sebagai destinasi yang dikenal mahal. Brand quality dan brand image mempengaruhi brand loyalty. Dengan kualitas wisata dan citra cukup membuat wisatawan loyal untuk kembali lagi sehingga brand value pun mempengaruhi brand loyalty secara positif.

This research aims to examine brand equity of a destination by using Customer Based Brand Equity (CBBE) concept Dimension of CBBE used are brand awareness, brand image, brand quality, brand loyalty, and brand value as research of Soyoung Boo (2008). Bali stands as an interesting destination for local and foreign tourists to be the object of this research. This research concluded that brand awareness affects brand values in positive way because Bali is considered as a good reputable towards people. On the other hand brand image affects brand value, that self-image suits value for money they pay through travelling in Bali. Brand quality affects brand values in a positive way. For travellers, good quality is adequate to pay brand value of Bali as an expensive destination known. Brand quality and brand image affect brand loyalty. With good quality and image is sufficient to get loyal tourists back so that brand value affects brand loyalty positively.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Yuniana Putri Pamungkas
"ABSTRAK
Ekuitas merek merupakan salah satu intangible asset yang dapat meningkatkan daya tarik suatu merek. Menyadari hal tersebut, banyak perusahaan yang berlomba-lomba dalam meningkatkan ekuitas merek yang dimiliki. Beberapa penghargaan pun digelar secara rutin untuk mengetahui jajaran merek dengan ekuitas tertinggi, yang diukur dengan menggunakan metode survei. Meskipun sejauh ini ekuitas merek dapat diukur dengan baik, namun penggunaan metode survei memiliki beberapa kekurangan dari sisi akurasi, efisiensi dan ekonomis. Dengan maraknya penggunaan media sosial, secara khusus Twitter, menjadikannya sebagai media yang kaya akan informasi dan tepat untuk penerapan query-based survey. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi pemanfaatan Twitter sebagai alternatif dalam pengukuran tingkat ekuitas merek. Penelitian dilakukan dengan pendekatan text mining, sedangkan proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan model CRISP-DM. Proses scraping dilakukan untuk mengumpulkan data Twitter pada 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2018, untuk mengukur ekuitas merek pada tahun 2016 hingga 2019, dengan data dari Top Brand Index sebagai ground truth data. Penelitian ini menggunakan dimensi brand awareness, brand loyalty, perceived quality, dan brand association yang menghasilkan 15 kemungkinan kombinasi dimensi untuk mengukur tingkat ekuitas dari 54 merek dalam 7 kategori pada sektor jasa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan data media sosial Twitter dapat digunakan untuk mengukur tingkat ekuitas merek, dengan tingkat kemiripan sebesar 70.57%. Selain itu, kombinasi dari brand awareness, brand loyalty dan perceived quality terbukti sebagai dimensi yang memberikan hasil terbaik dalam pengukuran tingkat ekuitas merek.

ABSTRACT
Brand equity is one of the intangible assets that can increase the attractiveness of a brand. Therefore, many brands are attempted to increase their brand equity level. Several award were conducted routinely to find out the best brands by using the survey method. Although so far brand equity can be measured properly using survey method, it has several disadvantages in terms of accuracy, efficiency and economics. With the widespread use of social media, specifically Twitter, it becomes a media that is rich in information and has the potential to be used as a query-based survey. Therefore, this study aims to examine the potential utilization of Twitter as an alternative methods in measuring brand equity levels. The research was conducted using text mining, while the data processing was carried out using the CRISP-DM model. Scraping process is carried out to collect Twitter data from January 1, 2015 to December 31, 2018, to measure brand equity in 2016 until 2019, with data from the Top Brand Index as ground truth data. This study uses the dimensions of brand awareness, brand loyalty, perceived quality, and brand association which produces 15 possible combinations to measure the equity level of 54 selected brands in 7 categories from the service sector. The results of this study indicate that the use of Twitter data can be used to measure brand equity with 70.57% of similarity level. Combination of brand awareness, brand loyalty and perceived quality dimension also proven as the most accurate dimensions to be used to measure the brand equity level."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Felicia
"Penelitian ini mempelajari dampak dari valuasi brand equity dan perubahaannya terhadap performa jangka pendek dan jangka panjang perusahaan yang berada dalam emerging market countries setelah merjer dan akuisisi dilakukan pada rentang waktu 3 tahun. Metodologi yang digunakan adalah cross-sectional regression, test regression coefficient significance level, multiple collinearities, dan test correlation coefficient. 
Hasil dari penelitian ini menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis yang dibangun, yaitu adanya dampak signifikan pada performa jangka panjang perusahaan acquirer firms yang disebabkan oleh perubahan pada ekuitas merek target firms. 
Penelitian ini dapat berkontribusi terhadap bisnis dan industri dengan menunjukkan implikasi dari kesuksesan merjer dan akuisisi yang didasari oleh valuasi ekuitas merek, serta pentingnya aspek merek untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pada aktivitas merjer dan akuisisi.

This study explores the impact of brand equity valuation and its changes towards Asia’s emerging market firms’ short-term and long-term performance in 3 years post-merger and acquisition activities. The methodologies used in this empirical research are cross- sectional regression, regression coefficient significance level test, multiple collinearity, and correlation coefficient test.
The results shown by this study are in accordance with the hypothesis that there is significant impact on corporate performance by the changes of target firms brand equity on acquirer firms long-term performance which defines the success of merger and acquisition.
This study will contribute to the businesses by knowing the implication of merger and acquisition success based on brand equity valuation and the importance of brand to be considered during the decision-making process.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sang Maharta
"Pada era globalisasi sekarang ini, olahraga telah menjadi sebuah komoditi yang dikomersialkan. Banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, baseball, American football, dan sepakbola. Akan tetapi dari semua olahraga tersebut sepakbola merupakan olahraga yang paling populer dan mendunia. Salah satu klub sepakbola yang ada adalah Liverpool. Mencermati kondisi ini maka sikap komunitas konsumen atau dalam topik ini bisa kita sebut juga dengan penggemar menjadi sangat penting karena juga menjadi salah satu basis penopang industri olahraga sepakbola. Keberadaan penggemar bukan sekelompok orang yang bersikap pasif, tapi sebenarnya aktif. Terlebih apabila dikaitkan dengan branding sebuah klub sepakbola. Penggemar memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan peranan branding bagi sebuah klub sepakbola. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk untuk mengukur brand awareness, brand association, brand loyalty dan perceived quality penggemar dalam konteks Brand Equity Liverpool Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian kuesioner dan penelitian kepustakaan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik non probability dengan pendekatan purposive. Ukuran sampel yang akan diambil sejumlah 175 orang responden anggota Big Reds. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan skala likert dan interval. Dari hasil penelitian nantinya dapat disimpulkan bahwa para penggemar berada pada tingkat top of mind dan brand recall untuk dimensi brand awereness. Penggemar juga berada pada level committed buyer untuk tingkat loyalitas. Sedangkan untuk kesan kualitas, para penggemar sudah memandang merek Liverpool dengan baik. Dimensi yang kurang adalah dimensi brand association. Sehingga saran dari penelitian ini adalah perlu dipikirkan, dirancang, dan diimplementasikan program-program yang dapat menanamkan kesan merek yang lebik baik lagi.

In the current globalization era, sport has become a commercialized commodity. There are several well-known sport competitions such as basketball, baseball, american football, and soccer (football). Among those popular sports, football is inevitably the most popular and world known. With so many football clubs in the world, Liverpool in particular, is one of the most widely-known with thousand fans across the continents. It can?t be denied that consumer community behavior or in the case of this research, could also be called as ?fans? has become increasingly important as it?s grown to be one of the main pillar of football industry. Instead of passive existence, the existence of the fans is indeed an active reality of the industry. Related to the branding of football club, fans have strong relationship with the branding role of football club. Thus, the objective of this research is to determine the influence of Liverpool FC brand equity toward fans behavior and to determine the brand equity dimension which has the most dominant influence on fans behavior. This research utilizes quantity approach with descriptive method. Data collection consists of two parts, which are survey research and desk research. Furthermore, this research uses non probability sampling technique with purposive approach. Sample size amounted to 175 respondent of Big Reds member. Based on this research, Liverpool management should perform a better brand management such as building a new sport stadium which is better and bigger than the current Anfield stadium. Currently Anfield stadium has only achieved 4 stars from UEFA, still left behind by Old Trafford Stadium which belong to Manchester United Football Club. Hopefully with improved stadium Liverpool could build greater brand association and brand awareness toward its own fans and other football fans thus maintain its magic aura.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gracia Naomi
"Mengukur bagaimana merek menambah nilai produk dapat diukur melalui Customer-Based Destination Brand Equity CBDBE. Penelitian ini betujuan untuk melihat Value-Creation untuk wisatawan dalam keseluruhan pengalaman mereka dari suatu destinasi wisata sebelum, selama, dan setelah mereka tinggal, yang ditangkap oleh Value-Creation of Tourist Experience in the Destination VCETD adalah variabel pendahulu CBDBE untuk meningkatkan Destination Brand Equity. Konsep ini diuji di Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk turis Magelang yang berada di akhir masa kunjungan mereka.
Pengumpulan data dilakukan di Bandara Adi Sutjipto dan Candi Borobudur dengan distribusi kuesioner langsung. Dengan analisa Structural Equation Modelling menunjukkan hasil bahwa ada lima dimensi dari Destination Brand Equity dan tiga dimensi Value Creation. Kesimpulannya, Value-Creation terbukti secara signifikan mempengaruhi Destination Brand Equity.

Measuring how destination brand adds value can be captured by Customers Based Destination Brand Equity CBDBE. This research propose Value Creation among tourists during their entire experience of a destination before, during, and after their stay , which captured by Value Creation of Tourist Experience in the Destination VCETD is the antecedence variable of CBDBE to improve it. This concept was tested on Daerah Istimewa Yogyakarta including Magelang tourists who were in the end of their visit duration.
The data collection was conducted in Departure Terminal in Adi Sutjipto Airport and Borobudur temple with direct questionnaire distribution. With Structural Equation Modelling shows result that there are five dimensions of Destination Brand Equity and three dimensions of Value Creation. Moreover, Value Creation is proven significantly have influence on Destination Brand Equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazid Romain Muta'al Arrasuli
"Pada masa ini, brand lokal khususnya yang berfokus pada bidang fashion mengalami perkembangan pesat bahkan sampai tembus ke pasar global dan ini memacu industri kreatif lokal untuk meningkatkan brand mereka. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah endorsement pada selebritas. Konteks celebrity endorsement effects terdiri dari empat dimensi yaitu trustworthiness, expertise, congruence, dan familiarity. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis dampak positif yang diberikan oleh celebrity endorsement effects terhadap self-brand connection dan brand involvement pada produk serta bagaimana pengaruhnya terhadap brand engagement yang berujung pada terciptanya brand loyalty pada produk Geoff Max. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan metode confirmatory factor analysis. Pengolahan data menggunakan metode PLS-SEM melalui software SmartPLS 3.2.9 dan SPSS 25. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 213 responden yang mengetahui endorser dari brand Geoff Max serta mempunyai pengalaman membeli produk Geoff Max. Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling menggunakan self-administered questionnaire dengan jenis purposive sampling. Hasil pengolahan data membuktikan bahwa tiga dimensi celebrity endorsement effects memiliki pengaruh positif signifikan terhadap self-brand connection dan brand involvement dan terdapat satu dimensi yang tidak berpengaruh positif secara signifikan. Self-brand connection dan brand involvement berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand engagement serta brand engagement berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand loyalty.

Currently, local brands, especially those focused on the field of fashion, are experiencing rapid development even to enter the global market and this drives local creative industries to enhance their brand. One of the approaches is endorsement on celebrities. The celebrity endorsement effects context consists of four dimensions: trustworthiness, expertise, congruence, and familiarity. The study focuses on analyzing the positive impact of celebrity endorsement effects on self-brand connection and brand involvement on products as well as how they affect brand engagement that ends in creating brand loyalty on Geoff Max products. The research is cross-sectional with confirmatory factor analysis. Data processing using the PLS-SEM method via SmartPLS 3.2.9 and SPSS 25 software. The total number of respondents in this study was 213 respondents who knew the endorser of the brand Geoff Max and had experience buying the product Geoff MAX. Sampling method is non-probability sampling using self-administered questionnaire with the type of purposive sampler. Data processing results showed that three dimensions of celebrity endorsement effects have a significant positive effect on self-brand connection and brand involvement and there is one dimension that has no significant positive impact. Self-brand connection and brand involvement have a significant positive impact on brand engagement and brand engagement has a significantly positive effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Humayro Hamidah
"Penggunaan sosial media yang marak membuat perusahaan harus beradaptasi untuk dapat bertahan di industri. Salah satu cara untuk mengoptimalkannya dengan pemberdayaan pelanggan melalui komunitas berbasis sosial media. Indonesia dengan masyarakat mayoritas muslim menjadi negara yang tepat untuk melakukan bisnis busana muslim sehingga banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini. Oleh karena itu, perusahaan harus memaksimalkan kualitas dan membangun loyalitas pelanggan terhadap merek. Penelitian ini akan membahas bagaimana pengaruh engagement type (active engagement level dan passive engagement level) terhadap psychological empowerment (intrapersonal empowerment dan interactional empowerment) dalam meningkatkan brand community commitment untuk menumbuhkan brand loyalty pada pelanggan. Dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) yang dilakukan pada aplikasi IBM AMOS 26, penelitian ini menemukan bahwa engagement type (active engagement level dan passive engagement level) berpengaruh positif terhadap psychological empowerment (intrapersonal empowerment dan interactional empowerment), psychological empowerment (intrapersonal empowerment dan interactional empowerment) berpengaruh positif terhadap brand community commitment, dan brand community commitment berpengaruh positif terhadap brand loyalty.

The widespread use of social media makes companies have to adapt to be able to survive in the industry. One of the way to optimize it is by empowering customers through social media-based communities. Many companies are engaged in this industry because Indonesia is a country where the majority of people embrace Islam. Therefore, companies must maximize quality and build a strong brand loyalty. This study will discuss how the influence of engagement types (active engagement level and passive engagement level) on psychological empowerment (intrapersonal empowerment and interactional empowerment) in increasing brand community commitment to escalate brand loyalty among customers. Using the Structural Equation Model (SEM) method on the IBM AMOS 26, this study found that engagement type (active engagement level and passive engagement level) has a positive effect on psychological empowerment (intrapersonal empowerment and interactional empowerment), psychological empowerment (intrapersonal empowerment and interactional empowerment) has a positive effect on brand community commitment, and brand community commitment has a positive effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eigent Maulana
"Penelitian ini mengkajipengaruhbrand experience terhadap brand satisfaction, brand trust dan brand loyaltydi Blitzmegaplex Grand Indonesia. Enam hipotesis dikemukakan dan secara empiris untuk mengujinya satu set data sampel yang terdiri dari 150 responden dikumpulkan di Blitzmegaplex Grand Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan brand experience berpengaruh positif terhadap brand satisfaction dan brand loyalty secara signifikan. Berdasarkan temuan penelitian, implikasi managerial dibuat dan keterbatasan serta saran untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini memberikan kontribusi pengetahuan baru untuk literatur brand management yang sudah ada di Indonesia.

This study examines the influence of consumer brand experience on brand satisfaction, brand trust and brand loyalty in Blitzmegaplex Grand Indonesia. Six hyphotheses are posited and in order empirically test them, a sample data set of 150 was collected from Blitzmegaplex Grand Indonesia.
The result indicate that brand experience positively influence brand satisfaction and brand loyalty in a significant way. Drawing from the study's findings, managerial implications are discussed and limitations and future research are suggested. By and large, this study immensely contributes new knowledge to the existing body of brand management literatur in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Velda Demetria Raharjo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunitas merek (brand community) Pigeon Teens atau dikenal dengan Teens Club memanfaatkan pendekatan digital dalam membangun loyalitas merek pada segmen remaja di Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data survei terhadap 30 anggota komunitas Teens Club. Variabel yang diteliti mencakup brand community identification, digital community engagement, dan brand loyalty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand community identification,memiliki pengaruh signifikan terhadap digital community engagement, yang pada akhirnya meningkatkan brand loyalty. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melibatkan lebih banyak responden, mengeksplorasi faktor eksternal, dan menggunakan desain longitudinal guna memahami dinamika komunitas merek dalam jangka panjang.

This study aims to analyze how the brand community of Pigeon Teens, known as Teens Club, utilizes digital approaches to build brand loyalty among the teenage segment in Indonesia. A quantitative approach was applied, using survey techniques to collect data from 30 members of the Teens Club community. The variables studied include brand community identification, digital community engagement, and brand loyalty. The results show that brand community identification significantly influences digital community engagement, which subsequently enhances brand loyalty. Future studies are recommended to involve larger sample sizes, explore external factors, and adopt a longitudinal design to better understand the dynamics of brand communities over time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sugianto Yasir
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami pengaruh ekuitas merek dalam pembentukan nilai pelanggan, dan efek nilai pelanggan terhadap intensi membeli dari konsumen, dalam kategori produk telpon selular. Penelitian ini mengacu pada sebagian model konseptual penelitian Baldauf et. al. (2003), dengan menggunakan dimensi brand awareness, brand perceived quality, brand loyalty, customer value, dan purchase intention.
Dalam penelitian ini, akhirnya kami melakukan pengujian atas model alternatif, karena pada pengujian analisis faktor adanya pengembangan konstruk customer value, menjadi dua konstruk - customer value-nonmonetary dan customer value-monetary. Alat ukur reliable dan valid untuk mengukur objek penelitian.
Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda memperlihatkan, bahwa dimensi brand loyalty punya kontribusi pengaruh yang signifikan dan merupakan dimensi ekuitas merek yang terpenting terhadap pembentukan nilai pelanggan - baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter. Ditemukan pula fakta bahwa dimensi perceived quality punya kontribusi pengaruh yang signifikan hanya dalam pembentukan nilai pelanggan pada aspek nonmoneter. Sementara itu, dimensi brand awareness sama sekali tidak punya kontribusi pengaruh yang signifikan dalam pembentukan nilai pelanggan. Namun bila dilihat dari uji korelasi, maka untuk sementara kami berpendapat bahwa dimensi brand awareness merupakan interverning factor antara perceived quality dan purchase intention. Dugaan ini tentunya perlu diperiksa dengan melakukan pengujian lebih lanjut. Hasil pengujian terakhir memperlihatkan, customer value -- baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter - punya kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention, dengan aspek nonmoneter sebagai variabel yang terpenting. Hasil uji F dan pendeteksian adanya kolinearitas (multikolinearitas) terhadap model-model persamaan yang terbentuk, memperlihatkan bahwa ketiga model layak digunakan bagi keperluan prediksi.
Hasil penelitian berimplikasi pada pentingnya pengukuran ekuitas merek pada salah satu aspek asset tak berwujud. Strategi penyediaan nilai yang lebih mengarah pada aspek nonmoneter, barangkali akan lebih efektif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan perusahaan, namun dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lainnya.. Peningkatan hubungan melalui upaya-upaya pemasaran relasional, menjadi pertimbangan yang panting dalam membangun loyalitas yang kokoh. Penggabungan data cross-sectional dengan data longitudinal, akan semakin memperkaya pendalaman pengukuran kinerja merek. Setiap orang dalam organisasi perlu "berpikir seperti merek", dan memiliki pemaharnan pribadi yang mendalam tentang merek mereka, agar merek menjadi merek sejati, yang akan memberikan nilai atau ekuitas merek positif bagi konsumen dan pada peningkatan kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>