Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sadariyah Ariningrum Wijiastuti
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh personal branding dalam social media serta pengaruh keduanya terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif bersifat eksplanatif dan metodologi yang digunakan melalui survey. Responden dalam penelitian ini adalah follower dari Twitter Ippho Santosa sejumlah 199 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan regresi linier untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa personal branding dalam social media berpengaruh terhadap brand awareness, dan keduanya mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen.

This research discusses the effect of personal branding on social media and brand awareness to consumer buying interest. This research uses positivistic paradigm with quantitative explanatory approach and using survey as a research method.The respondents are followers of Ippho Santosa Twitter amounted 199 people. Method of data analysis was done with descriptive statistical analysis and linear regression to prove the hypothesis in this study. The result show that personal branding on social media affect brand awareness, and both also have effect on consumer buying interest.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estu Widyamurti
"[Penelitian ini menelaah fenomena personal branding pada media sosial yang saat ini marak terjadi. Beberapa orang dari kalangan bukan selebritas mampu membangun brand yang kuat pada dirinya sehingga seseorang tersebut menjadi selebritas media sosial. Pada konsep personal branding sendiri apa yang dilakukan pada diri seseorang ditujukan untuk membangun kredibilitas yang baik, sehingga menjadi daya tarik bagi orang lain. Dengan tingginya kredibilitas seseorang, akan berdampak pada kemampuannya menjadi komunikator yang baik
pada sebuah iklan, sehingga akan mempengaruhi brand awareness produk yang diiklankan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi, yang menggunakan sosok Andra Alodita sebagai kasus penelitian dan followers Andra Alodita sebagai responden penelitian. Penelitian ini menggunakan 100 orang responden dengan metode pemilihan purposive sampel. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara personal branding Andra Alodita dengan pembentukan kredibilitas Andra Alodita sebagai seorang endorser. Selain itu juga ditemukan bahwa kredibilitas Andra Alodita sebagai endorser mampu membangun Brand Awareness pada produk Cotton Ink di benak followers akun instagram Andra Alodita.;This research aims to analyze personal branding phenomenon through social
media. Many people we have barely known before are able to build their strong personal branding through social media so that they could become famous person. Quite few names appear as social media celebrity with tremendous followers (phrase for people who follow someone’s account). Their success brought them benefit, as advertiser. However, personal branding concept itself is to build good credibility, so they can attract public attention. Better credibility creates better product awareness to the brand product they promote. Based on that background, this research is focused to find link between personal
branding someone has been built to their credibility as an endorser, so it would create brand product awareness. This research using quantitative approachregression analysis method, choosing Andra Alodita as research subject and her followers as respondents. Survey had been spread to 100 respondents using purposive sample method.
This research shown significant and positive link between Andra Alodita’s personal branding and her credibility as a product endorser. Thus, her credibility positively create product awareness (Cotton Ink brand in this research) in her followers’ mind., This research aims to analyze personal branding phenomenon through social
media. Many people we have barely known before are able to build their strong
personal branding through social media so that they could become famous
person. Quite few names appear as social media celebrity with tremendous
followers (phrase for people who follow someone’s account). Their success
brought them benefit, as advertiser. However, personal branding concept itself is
to build good credibility, so they can attract public attention. Better credibility
creates better product awareness to the brand product they promote.
Based on that background, this research is focused to find link between personal
branding someone has been built to their credibility as an endorser, so it would
create brand product awareness. This research using quantitative approachregression
analysis method, choosing Andra Alodita as research subject and her
followers as respondents. Survey had been spread to 100 respondents using
purposive sample method.
This research shown significant and positive link between Andra Alodita’s
personal branding and her credibility as a product endorser. Thus, her credibility
positively create product awareness (Cotton Ink brand in this research) in her
followers’ mind]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Septriadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses pembentukan personal branding melalui social media serta mengetahui pola interaksi yang terbangun di dalamnya. Selainitu, penelitian ini dilakukan juga untuk mengetahui mengenai hubungan antara social media dengan media lainnya juga dijadikan sebagai media pendukung dalam proses pembentukan personal brand. Penelitian ini berfokus pada proses pembentukan personal branding yang dilakukan oleh Chappy Hakim dan Yunarto Wijaya. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kehadiran sebagai pribadi yang asli dan mewakili keseharian merupakan salah satu hal utama.Visi dan misi menjadi dasar ketika melakukan kegiatan personal branding. Dalam melakukan kegiatan personal branding melalui social media terdapat beberapa pola interaksi yang efektif, seperti Kultwit dan berinteraksi dengan komunitas. Penggunaan Social Media Manager atau Admin dalam pengelolaan akun pribadi merupakan hal yang kurang diapresiasi oleh audiens, karenanya setiap pelaku personal branding harus hadir sebagai pribadi sendiri. Integrasi social media dengan media lainnya merupakan suatuhal yang harus dilakukan di dalam melakukan personal branding, karena keberadaan media lain merupakan suatu kebutuhan pendukung. Integrasi di antar asatu media dengan media lainnya merupakan suatu kesatuan utuh yang saling mendukung.

This research aims to find out about the process of the formation of personal branding via social media as well as knowing the interaction pattern awakened in them. In addition, this research was carried out as well to know about the relationship between social media with other media also serve as advocates in the process of creation of a media personal brand. This research focuses on the process of the formation of personal branding by Chappy Hakim and Yunarto Wijaya. Of research results can be noted that the presence of the original and as personal representative of everyday life is one of the main things. Vision and mission of the basis when conducting personal branding. In conducting personal branding through social media there are a number of effective interaction patterns, such as Kultwit and interact with the community. The use of Social Media Manager or Admin in personal account management is less appreciated by the audience, therefore every perpetrator should present personal branding yourself as a person. Integration of social media with other media is a thing that should be done in the personal branding, because of the existence of other media is a supporter of the needs. Integration between one media with other media is a unified whole that support each other.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31733
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Della Lineri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pembentukan personal branding Selebgram melalui media sosial Instagram. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan dalam diri Selebgram sebagai pelaku personal branding. Penelitian berfokus pada pembentukan personal branding dari dua Selebgram di Indonesia, yakni Qonitah Al Jundiah dan Cheryl Raissa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa personal branding yang dibentuk dengan pribadi asli yang mewakili keseharian, tampil dengan konten berbeda dan konsisten serta memiliki citra yang baik akan lebih mudah dikenali oleh audiensnya. Personal branding dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi seseorang untuk menjadi populer di media sosial. Dalam interaksinya dengan significant others, tidak ada yang berubah dalam diri Selebgram selama proses pembentukan personal branding. Namun dalam hal kegiatannya, banyak perubahan dan harapan dalam diri mereka yang berusaha dievaluasi secara terus menerus agar dapat lebih profesional.

This research aims to find out about the formation of Selebgram rsquo s personal branding through social media. In addition, this research was carried out as well to know about the self of Selebgram as a personal branding performer. This research focuses on the process of the formation of personil branding from two Indonesian names Qonitah Al Jundiah and Cheryl Raissa. Of research results can be noted that personal branding formed with an original personality which representative of everyday life, come into being a content specialist and consistent with it, and have the good image would easy to be known by the audience. The personal branding could give a chance and opportunity for the person to becomes popular on social media. Nothing is changed from the interactions of the significant others and Selebgram during this process of formation of personal branding. However this activities, give transformations and prospects for themself who tried to evaluate continuously, for being more professional.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Aulia Rahman
"Penelitian ini membahas Personal Branding yang dilakukan Hadi Wenas melalui media sosial LinkedIn. Berkembangnya media sosial mendorong banyak orang melakukan Personal branding melalui media sosial, salah satu medianya adalah LinkedIn yang dikenal di kalangan profesional. Hadi Wenas selaku CEO dari MatahariMall.com menggunakan LinkedIn untuk mempromosikan budaya perusahaannya, dengan tujuan mendorong khalayak untuk menjadi pelanggan, penjual, atau bagian dari perusahaannya.
Menggunakan EPIC Model yang dikembangkan AC Nielsen, peneliti dapat mengetahui bahwa personal branding Hadi Wenas efektif dilihat dari seluruh dimensi Empathy, Persuasion, Impact, dan Communication. Dimana dimensi Empathy yang melibatkan kognisi dan afeksi; serta Persuasion yang melibatkan perubahan kepercayaan dan perilaku; memiliki skor kumulatif tertinggi di kisaran 3,60 (Sangat Efektif), sementara dimensi Impact yang melibatkan keingintahuan dan keterlibatan; serta Communication yang melibatkan kemampuan memahami dan dorongan bertindak; memiliki skor kumulatif dibawahnya di kisaran 3,30 (Cukup Efektif). Melalui penelitian ini kita dapat mengetahui bahwa LinkedIn terbukti efektif dan dapat dijadikan alternatif media konvensional untuk membangun personal branding.

This research discusses the personal branding that Hadi Wenas do through social media LinkedIn. The evolution of social media has encouraged peoples to build their personal branding through social media. One of social media that popular enough to build personal branding is LinkedIn, which is better known in professional circles. Hadi Wenas as CEO of MatahariMall.com use LinkedIn to promote the culture of his company, with the aim of encouraging the audience to become customers, vendors, or part of the company.
Using EPIC model developed by AC Nielsen, researchers can tell that Hadi Wenas personal branding os effective views of the whole Empathy, Persuasion, Impact, and Communication dimension. Where is the Empathy dimension involving cognition and affection; and Persuasion dimension involving changes in beliefs and behavior; has the highest cumulative score in the range of 3.60 (Highly Effective). While the Impact dimension that involves curiosity and engagement; and Communication dimension which involve the ability to understand and encouragement to act; have a cumulative score below it in the range of 3.30 (Quite Effective). Through this research we can know that LinkedIn is proven effective and can be used as alternative to conventional media to build personal branding."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azlifa Rheynata Dewi
"Pengaruh media digital menyebabkan perkembangan yang pesat di banyak industri, termasuk industri tata rias, yang akan dieksplorasi lebih lanjut dalam penelitian ini. Raine Beauty adalah salah satu merek lokal terkemuka terbaru yang diciptakan oleh Raisa Adriana, seorang penyanyi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengeksplorasi dan menganalisis peran branding Raisa Andriana dalam berkembangnya bisnis Raine Beauty di Instagram. Untuk memenuhi tujuan makalah penelitian ini, penelitian ini menggunakan dua teori; Brand Awareness Theory dan Brand Recognition dan Brand Recall Performance. Data dikumpulkan menggunakan analisis data kualitatif melalui data analisis dan jurnal-jurnal terdahulu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa personal branding Raisa membantu meningkatkan bisnis Raine Beauty dan kesadaran merek mereka dengan mempromosikan merek tersebut sekaligus menjalin dan menjaga hubungan antara para pengikutnya. Selain itu, jurnal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada pembaca tentang bagaimana personal branding dapat mempengaruhi kesadaran merek suatu bisnis melalui engagement dan followers di Instagram.

The effect of digital media leads to growth of many industries, including the makeup industry, which will be explored more in this study. Raine Beauty is one of the newest leading local brands created by Raisa Adriana, a singer in Indonesia. This research paper focuses more on Raisa as a singer who utilizes her Instagram to promote Raine Beauty's business. The aim of this research is to observe, explore and analyze Raisa Andriana’s branding role in raising Raine Beauty’s business on Instagram. To fulfill this research paper’s objective, this study uses Brand Awareness Theory and Brand Recognition and Recall Performance. The data is collected through content analysis and past journals. The data analysis uses qualitative data analysis. The results of this study proved that Raisa’s personal branding helps to raise Raine Beauty's business and brand awareness by promoting the brand while also engaging and maintaining the relationship between her followers. Moreover, it also gives readers a further understanding that personal branding can affect brand awareness of a business through Instagram engagement and followers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ratri
"Pemasaran yang dilakukan melalui media sosial (social media marketing) telah banyak dimanfaatkan di era digital. Salah satu keuntungan dalam melakukan social media marketing adalah bisnis dapat mengenalkan merek (brand) kepada khalayak. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membuktikan bahwa social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand awareness dan brand image. Tesis ini menguji pengaruh social media marketing (pemasaran media sosial) terhadap brand awareness (kesadaran merek) dan brand image (citra merek) pada HuntStreet.com, bisnis yang bergerak di bidang sustainable fashion. Dimana HuntStreet.com aktif melakukan pemasaran di media sosial instagram, youtube, dan facebook. Namun respon khalayak dapat dikatakan rendah, hal ini dilihat dari hasil penelusuran di search engine Google terkait HuntStreet.com yang masih sedikit dan rating beserta ulasan terkait HuntStreet.com di Google Review yang juga rendah. Hal ini bertolak belakang dari konsep social media marketing dan juga hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya pengaruh ketika melakukan pemasaran di media sosial terhadap brand awareness dan brand image dari merek tersebut. Menggunakan paradigma positivisme, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode analisis jalur yang menguji empat hipotesis berupa pengaruh social media marketing terhadap brand awareness, brand awareness terhadap brand image, social media marketin terhadap brand image, dan social media marketing terhadap brand image melalui brand awareness. Variabel social media marketing dalam penelitian ini menggunakan 6 dimensi: entertainment, interaction, customization, electronic word of mouth (E-WOM), trendiness, dan advertisement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke-empat hipotesis alternatif (Ha) diterima, yakni social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap brand awareness, brand awareness memiliki pengaruh  positif terhadap brand image, social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap brand image, dan social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap adap brand image melalui brand awareness. Kesimpulan bahwa hasil penelitian sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu dan pemasaran yang dilakukan menggunakan media sosial dapat berpengaruh terhadap pengetahuan khalayak terhadap merek dan membangun citra merek.

Using social media to do marketing (social media marketing) has been widely used in the digital era. One of the advantages of doing social media marketing is that businesses can introduce the brand to audiences. Several previous studies have also proven that social media marketing has a positive influence on brand awareness and brand image. This thesis examines the effect of social media marketing on brand awareness and brand image at HuntStreet.com, a business engaged in sustainable fashion. HuntStreet.com is actively marketing on social media such as Instagram, YouTube and Facebook. However, audience response can be said to be low, this can be seen from the search results on the Google search engine related to HuntStreet.com which are still low and ratings and reviews related to HuntStreet.com on Google Reviews which are also low. This is contrary to the concept of social media marketing and also the results of previous studies which show that there is an influence when marketing on social media has on brand awareness and brand image of the brand. Using the positivism paradigm, this research is a quantitative study that uses path analysis methods that test four hypotheses in the form of the influence of social media marketing on brand awareness, brand awareness on brand image, social media marketing on brand image, and social media marketing on brand image through brand awareness. Social media marketing variable in this study use 6 dimensions: entertainment, interaction, customization, electronic word of mouth (E-WOM), trendiness, and advertisement. The results showed that the four alternative hypotheses (Ha) were accepted, namely social media marketing had a positive effect on brand awareness, brand awareness had a positive effect on brand image, social media marketing had a positive effect on brand image, and social media marketing had a positive influence positive attitude towards adapting brand image through brand awareness. The conclusion is that the results of this research are in line with previous studies and marketing carried out using social media can influence audience knowledge of brands and build brand images."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayzsa Bianda Kori
"ABSTRAK
Selain alat jaringan, pola komunikasi dan perilaku di media sosial mencerminkan dan mewakili kepribadian pengguna media sosial. Profil dan pesan media sosial seseorang membantu menciptakan persepsi orang lain akan dirinya, yang dikembangkan dengan sengaja atau tidak. Proses komunikasi ini digunakan sebagai alat ldquo;personal branding rdquo; dan dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk tujuan pemasaran.Studi literatur ini menemukan bahwa social media memegang peran penting dalam pembentukan personal branding yang baik, Dengan penggunaan aplikasi berbasis internet dalam kehidupan sehari-hari, social media memegang peran untuk mengontrol persepsi orang lain terhadang pengguna social media tersebut.

ABSTRACT
Other than networking tools, communication pattern and behavior on social media may reflect and represent the personality of the user. Social media profiles and media social messages create a significant impression and build up perception to others, which is developed intentionally or not. Taken from this situation, this process of communication utilized as a personal branding tools and considered as an effective approach for a marketing objective. This literature study has found that social media has a significant role to create a well managed brand. With regular use of this internet based application in daily activity, social media gain big roles to control audience rsquo s perception towards the social media account holder. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seniyya Zahra
"Profil Perusahaan Rozafa merupakan UMKM yang bergerak di bidang fesyen muslimah, dengan produk antara lain dress muslimah (gamis), hijab, dan alat salat. UMKM ini beroperasi di Jakarta Timur sejak 2015. Awalnya UMKM ini bernama Roza Fashion namun kemudian berganti nama menjadi Rozafa pada 2020 lalu. Rozafa memiliki tujuan mendorong para muslimah untuk berbusana sesuai dengan kaidah agama Islam, atau yang dikenal dengan berbusana syari. Oleh karena itu, produk yang mereka produksi memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak mengikuti lekuk tubuh. UMKM ini sudah mendaftarkan mereknya di tiga kementerian dan beberapa kali bekerja sama sebagai utusan DKI Jakarta dalam event tertentu. Dalam menjalankan bisnisnya, Rozafa menggunakan metode word of mouth dan berfokus pada penjualan dan pemasaran secara offline. UMKM ini baru berkecimpung di dunia digital pada Juli 2020, yaitu sejak pandemi berlangsung di Indonesia. Analisis Situasi Strength Rozafa sangat memerhatikan kualitas produk, hal ini ditandai dengan testimoni yang diberikan pelanggan dan penilaian positif di setiap toko di marketplace. Rozafa selaku UMKM telah diakui oleh tiga kementerian Republik Indonesia, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Industri, dan beberapa kali diutus untuk mewakili DKI Jakarta dalam event besar yang diselenggarakan ketiga kementerian tersebut. Rozafa secara resmi telah terdaftar mereknya di Kemenkop UKM, sehingga merek Rozafa sudah dinyatakan legal dan akan mendapatkan pendampingan dan pemberdayaan dari program Kementerian. Memiliki toko di berbagai marketplace (Shopee, Tokopedia, dan Lazada) sehingga memudahkan calon konsumen dalam menemukan dan membeli produknya. Rozafa sudah memiliki media sosial berupa Instagram dengan akun @roza_fa.id. Weakness Belum memiliki target pasar yang spesifik sehingga produk pun belum menyesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan tren yang sedang ada di masyarakat Pemilik dan karyawan Rozafa tidak memiliki pengalaman di bidang online, khususnya pemasaran online. Rozafa belum memanfaatkan media sosial yang dimiliki, yaitu Instagram (@roza_fa.id) sebagai kanal komunikasi ke publik eksternal dengan konsisten dan belum ada perencanaan khusus mengenai konten yang akan dibagikan. Kanal media sosial dan marketplace belum terintegrasi satu sama lain Tanggung jawab karyawan tidak ada batasan pembagian bidang kerja yang jelas Kurangnya brand awareness terhadap Rozafa Opportunity Dukungan pemerintah yang besar terhadap UMKM di masa pandemi. Hal ini disampaikan oleh pemerintah melalui Siaran Pers HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 pada 21 April 2021 dengan upaya mendorong para pelaku UMKM untuk on board ke platform digital dan mendorong perluasan ekspor produk Indonesia melalui kegiatan ASEAN Online Sale Day (AOSD) di 2020. Kampanye pemerintah untuk menggunakan produk lokal melalui #BanggaBuatanIndonesia dan #SemuaAdaDisini Tren media sosial yang digunakan sebagai media komunikasi pemasaran oleh organisasi dan perusahaan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Rozafa untuk menggunakan media sosial dalam membangun brand awareness, terlebih dari hasil survei juga menunjukkan mayoritas responden menggunakan media sosial dalam mencari informasi terkait produk Muslimah Berdasarkan analisis kompetitor yang sudah dipaparkan di bagian sebelumnya, tidak ada kompetitor yang menjual produk alat salat, khususnya mukena Threat Perilaku masyarakat di marketplace yang cenderung memilih harga termurah dibanding kualitas, sehingga Rozafa dengan harga produk yang relatif tinggi kurang bisa bersaing, terutama untuk produk hijab Pembatasan aktivitas di luar rumah oleh pemerintah selama masa pandemi, termasuk kegiatan bazar, pameran, dan event lainnya sehingga Rozafa kehilangan salah satu sumber utama omzet Perubahan perilaku konsumen yang beralih dari luring ke pembelian secara daring, terutama sejak adanya pandemi Covid-19. Hal ini mengancam bisnis Rozafa yang hanya melakukan penjualan dan pemasaran secara luring sebelum pandemi berlangsung. Pernyataan Masalah Belum banyak masyarakat yang mengenal Rozafa dan produknya sehingga belum memiliki brand awareness dan interaksi dengan audiens. Usulan Program Program yang diusulkan berupa strategi marketing public relations yang berfokus pada aktivasi media sosial dengan nama “Teman Hijrahmu”. Strategi ini akan dilakukan di akun Instagram Rozafa (@roza_fa.id). Berikut rincian kegiatan program: Menyusun editorial plan untuk konten kreatif Instagram (@rozafaofficial) sebagai fondasi awal dalam membangun awareness dan interaksi dengan target sasaran. Giveaway #IsengBerhadiah: program yang dilaksanakan di Instagram sebagai langkah lanjutan dalam meningkatkan brand engagement Rozafa dengan audiens. IG Live “Ngopi Bareng”: sesi mini talkshow yang akan dilaksanakan di IG Live Rozafa bersama KOL terpilih untuk berbincang seputar topik islami, khususnya hijrah. Meluncurkan kampanye #MyHijrahStory #TemanHijrahmu melalui akun Instagram dan TikTok @rozafaofficial untuk meningkatkan dan memperluas awareness masyarakat yang masuk ke dalam target sasaran Rozafa. Kampanye ini akan dituangkan ke dalam challenge di Instagram yang akan dibantu dikampanyekan oleh KOL. Tujuan Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan komunikasi UMKM Rozafa dengan membangun brand awareness terutama di media sosial Instagram dan membangun interaksi dengan konsumen dan calon konsumen Rozafa melalui program humas pemasaran yang mengedukasi target pasar mengenai berbusana sesuai dengan kaidah Islam sebagai value dari Rozafa, melalui konten kreatif, program Ngopi Bareng, dan kampanye #MyHijrahStory. Target Khalayak Demografis Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 20 – 35 Tahun Agama : Islam Pendapatan : middle hingga high income SES : A dan B Geografis : Pulau Jawa Psikografis Kelas sosial : A dan B Gaya hidup : agamis (menjalankan agama Islam dengan penuh keimanan) Karakteristik personal : memiliki ketertarikan pada busana Syari, merupakan pribadi yang periang, suka berinteraksi, dan humble. Pesan Kunci Rozafa merupakan merek busana muslimah syari kekinian yang berkualitas tinggi, cocok untuk muslimah yang ingin stylish dan tetap sesuai dengan kaidah Islam. Jadwal Februari - Juli 2022 Anggaran Rp10.410.000 Evaluasi Monitoring social media monitoring Observasi langsung Rapat monitoring program Tahap Evaluasi Evaluasi input Evaluasi output Evaluasi outcome.

Company Profile Rozafa is an MSME (Micro, Small & Medium Enterprises) Muslim fashion, with products including Muslim dresses (gamis), hijabs, and prayer tools. This MSME has been operating in East Jakarta since 2015. Rozafa has the aim of encouraging Muslim women to dress according to Islamic religious principles, or what is known as shari'a attire. Rozafa is a registered brand in three ministries and have worked together several times as representatives of DKI Jakarta in certain events. In running their business, Rozafa uses the word of mouth method and focuses on offline sales and marketing. This MSME has only been involved in the digital world since July 2020, since the pandemic took place in Indonesia. Situation Analysis Strength The quality of Rozafa's products is very good, this is indicated by the testimonials given by customers and positive ratings in every store in the marketplace. Rozafa as an MSME has been recognized by three ministries of the Republic of Indonesia, the Ministry of Cooperatives and SMEs, the Ministry of Trade, and the Ministry of Industry, and has been sent several times to represent DKI Jakarta in big events organized by the three ministries. Rozafa has officially registered its brand at the Kemenkop UKM. so that Rozafa brand has been declared legal and will receive assistance and empowerment from the Ministry program. Rozafa has stores in various marketplaces (Shopee, Tokopedia, and Lazada) making it easier for potential consumers to find and buy their products. Weakness Rozafa does not have a specific target market so that the product has not adjusted to the wants, needs, and trends that are currently in the community Rozafa's owners and employees have no experience in online marketing Rozafa has not consistently used various communication channels to the external public, especially social media Rozafa's social media and marketplaces are not integrated with each other So many responsibilities are carried out by one employee and there are no clear boundaries for the job description Lack of brand awareness of Rozafa Opportunities 1. Government support for MSMEs during the pandemic. This was conveyed by the government through Press Release HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 on 21 April 2021, they want to encourage MSME to be on board to digital platforms and encourage the expansion of Indonesian product exports through ASEAN Online Sale Day (AOSD) in 2020 Government campaign to use local products through #BanggaBuatanIndonesia and #SemuaAdaDisini The trend of social media being used as a marketing communication medium by organizations and companies. This can be an opportunity for Rozafa to use social media to build brand awareness. The survey results also show that the majority of respondents use social media to find information related to Muslimah products Based on the competitor analysis described in the previous section, there are no competitors who sell prayer tools, especially mukena Threat People in the marketplace tend to choose the cheapest price compared to quality, so Rozafa with a relatively high product price is less able to compete, especially for hijab products. Restrictions on activities outside the home by the government during the pandemic, including bazaar, exhibitions, and other events so that Rozafa loses one of the main sources of turnover. Changes in consumer behavior that switch from offline to online purchases since the Covid-19 pandemic. This threatens Rozafa's business, which only did sales and marketing offline before the pandemic. Problem Statement Not many people know Rozafa and its products, so they don't have strong brand awareness and interaction with audience. Strategy The strategy to solve Rozafa's problems using the marketing public relations concept with the name "Teman Hijrahmu". This strategy will be carried out on Rozafa's Instagram account (@roza_fa.id). This strategy has several activities: Make an editorial plan for Rozafa's creative social media content, it is Instagram (@rozafaofficial) as the initial foundation in building awareness and engagement with the target audience. #IsengBerhadiah Giveaway: a program implemented on Instagram as a further step in increasing Rozafa's interaction with the audience. IG Live “Ngopi Bareng”: a mini talk show session that will be held on Rozafa's IG Live with selected KOLs to talk about Islamic topics, especially hijrah. 4. The #MyHijrahStory campaign through Instagram accounts (@rozafaofficial) to increase and expand public awareness who are among Rozafa's targets. Target Audience Demographic Gender : Female Age : 20 – 35 years old Religion : Islam Income : middle to high income SES : A and B Geographical : Java Island Psychographic Social class : A and B Lifestyle: religious (practicing Islam with full faith) Personal characteristics: has an interest in Syari clothing, cheerful person, likes to interact, and humble. Key Message Rozafa is a modern high-quality shari'a Muslimah clothing brand, suitable for Muslim women who want to be stylish and still in accordance with Islamic rules. Budget Rp10.410.000 Evaluation Methods Monitoring social media monitoring Observation monitoring program meeting Evaluation Input Evaluation Output Evaluation Outcome Evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Kusuma Wardhani
"Seorang dokter memiliki kewajiban untuk memberikan informasi mengenai kesehatan kepada pasien, saat ini perkembangan media sosial memudahkan dokter untuk membagikan informasi mengenai dunia kesehatan kepada khalayak tanpa mengenai jarak dan waktu. Mudahnya membagikan sebuah informasi membuat lahirnya para konten kreator dalam media sosial. Seorang individu dapat dikatakan sebagai konten kreator apabila memiliki pengikut yang banyak dan konten yang viral. Individu tersebut dinamakan influencer. Untuk dapat menjadi influencer yang terkenal, seorang individu harus memiliki sebuah hal yang berbeda dengan individu lainnya, hal ini disebut dengan personal branding. Personal branding yang baik memiliki delapan dimensi hukum personal branding milik Peter Montoya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi eight laws of personal branding dalam konten Tiktok Ayman Alatas. Teori utama yang digunakan adalah teori delapan hukum personal branding. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis konten tiktok dan wawancara semi-terstruktur dengan informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dr. Ayman Alatas memiliki hampir semua elemen-elemen dari delapan hukum personal branding yaitu, law of specialization, law of leadership, law of personality, law of distinctiveness, law of visibility, law of persistence, law of goodwill kecuali the law of unity.

A doctor has an obligation to provide information about health to patients, currently the development of social media makes it easier for doctors to share information about the world of health to the public regardless of distance and time. The ease of sharing information makes content creators born on social media. An individual can be said to be a content creator if he has many pengikut and viral content. These individuals are called influencers. To be a famous influencer, an individual must have something different from other individuals, this is called personal branding. Good personal branding has eight legal dimensions of Peter Montoya's personal branding. This study aims to explores eight laws of personal branding in Ayman Alatas' Tiktok content. The main theory used is the theory of eight personal branding laws. This research is qualitative descriptive exploratory research. Data was collected by analyzing the content of tiktok and semi-structured interviews with informants. The results of this study indicate that dr. Ayman Alatas has almost all the elements of the eight personal branding laws, namely, the law of specialization, the law of leadership, the law of personality, the law of distinctiveness, the law of visibility, the law of persistence, the law of goodwill except the law of unity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>