Ditemukan 231897 dokumen yang sesuai dengan query
Elmira Listiawardany
"Berlandaskan Service Dominant Logic, Value Co-Creation, dan Information Adoption Model, model penelitian ini mengkaji terkait pengaruh Social Media Interactions pada konten destinasi wisata terhadap Visit Intention dan Behavioral Engagement, serta melibatkan Source Credibility, Homophily, dan Content Quality sebagai perantara pada hubungan tersebut. Untuk memberikan implikasi yang lebih spesifik, penelitian ini juga membandingkan bagaimana model tersebut pada dua jenis konten yang berbeda, yakni antara konten influencer dengan konten pengguna biasa (UGC). Penelitian ini menggunakan metode kuesioner survei dan mendapatkan sebanyak 313 sampel yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu berdomisili di Indonesia, rentang usia 17 – 43 tahun, menggunakan media sosial, dan terpapar oleh konten destinasi wisata dalam 1 bulan terakhir. Berdasarkan analisis menggunakan perangkat lunak SmartPLS, penelitian ini menemukan bahwa Social Media Interactions yang terjadi pada konten destinasi wisata berpengaruh positif terhadap minat konsumen mengunjungi destinasi wisata (Visit Intention) serta memicu perilaku keterlibatan mereka terhadap konten (Behavioral Engagement). Homophily dengan sumber konten destinasi dan kualitas konten destinasi wisata (Content Quality) juga terbukti memiliki peran sebagai perantara pada hubungan tersebut. Disamping itu, temuan pada penelitian ini juga mendapatkan perbedaan antara konten influencer dengan UGC. Pada konten influencer, Behavioral Engagement dipengaruhi oleh Homophily dan Content Quality. Lain halnya dengan UGC, Behavioral Engagement dipengaruhi oleh Social Media Interactions. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan implikasi manajerial pada bidang pemasaran digital, khususnya terkait penggunaan media sosial dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.
This research uses a survei questionnaire method and obtained 313 samples that meet this research criteria, which are those who located in Indonesia, age 17 to 43, using social media, and exposed to destination content in the last 1 month. Based on analysis using SmartPLS software, this study found that Social Media Interactions on destination content positively influence consumers' interest in visiting the destination (Visit Intention) and trigger their engagement behavior with the content (Behavioral Engagement). Homophily with the content source and the quality of the destination content (Content Quality) were also proven to play intermediary roles in this relationship. Additionally, the findings of this study revealed differences between influencer content and UGC. In influencer content, Behavioral Engagement is influenced by Homophily and Content Quality. On the other hand, in UGC, Behavioral Engagement is influenced by Social Media Interactions. The results of this research are expected to provide theoretical contributions and managerial implications in the field of digital marketing, particularly regarding the use of social media and its influence on consumer behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Larasati Ningrum
"Dengan semakin berkembangnya penggunaan media sosial di Indonesia, TikTok telah menjadi platform media sosial yang populer dan menghipnotis di kalangan khalayak Indonesia karena kontennya yang menyenangkan dan fitur aplikasi yang unik. Selain itu, TikTok membangun semangat komunitas yang dialami oleh penggunanya, membangun persahabatan, kebebasan dalam mengekspresikan kehidupan mereka, dan membangun pengaruh dan keunggulan digital mereka secara signifikan. Tujuan dari studi kuantitatif ini adalah untuk menyelidiki proses mendasar di mana karakteristik konten influencer media sosial memengaruhi aktivitas online terkait merek konsumen melalui parasocial relationship dan wishful identification. Teknik purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan data dari 230 pengguna TikTok yang mengikuti influencer media sosial, dan data dianalisis menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Temuan penelitian menunjukkan bahwa semua dimensi karakteristik konten influencer media sosial, yaitu kualitas informasi, kualitas desain, kualitas teknologi, dan kreativitas, merupakan faktor kuat dari hubungan parasosial. Dimana wishful identification secara signifikan dapat terjadi oleh kualitas informasi, kualitas desain, dan kreativitas. Wishful identification dan parasocial relationship juga telah ditemukan sebagai faktor signifikan dari keterlibatan konsumen dengan merek. Temuan penelitian ini menyajikan wawasan tambahan yang relevan tentang bagaimana influencer media sosial dapat mempromosikan diri mereka agar lebih berdampak dalam mendukung produk atau layanan dengan mempersonalisasi konten media sosial mereka.
With the increasing development of social media usage in Indonesia, TikTok has become a popular and hypnotic social media platform among Indonesian audiences due to its enjoyable contents and unique application features. Moreover, TikTok allows the users to enhance their spirit, build friendships, showcase their lives, and precipitously build up their digital influence and prominence. The purpose of this quantitative study is to investigate the fundamental processes whereby social media influencers’ content characteristics impact consumers’ online brand-related activities through parasocial relationships and wishful identification. Purposive sampling was used to accumulate data from 230 TikTok users and followed social media influencers, and the data was analyzed employing Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The research findings demonstrate that all dimensions of content characteristics of social media influencers, namely information quality, design quality, technology quality, and creativity, are powerful determinants of parasocial relationships. Whereby wishful identification is significantly inferred by information quality, design quality, and creativity. Wishful identification and parasocial relationships have also been discovered as significant factors of customer engagement with brands. This research findings present relevant additional insight towards how social media influencers can promote themselves being more impactful in endorsing products or services by personalizing their social media content."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadine Adjani
"This research is conducted in order to explore the ways in which social media affects consumer behavior through uses and gratifications. This research is a literature review, drawing from a variety of literature and research works of social media and consumer behavior, which will then be analysed with the theory of Uses and Gratifications. This paper explores what the rise of social media means for online users, how its features enable easier information search for consumers, as well as what motivates users to use different types of social media, and how these affect one another.
Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana media sosial mempengaruhi perilaku konsumen. Penelitian ini merupakan kajian Pustaka yang diambil dari berbagai literatur dan karya penelitian media sosial dan perilaku konsumen, yang selanjutnya akan dianilisi dengan teori Uses and Gratifications. Makalah ini membahas apa arti kebangkitan media sosial bagi pengguna online, bagaimana fitur-fiturnya memungkinkan pencarian informasi yang lebih mudah bagi konsumen, serta apa yang memotivasi pengguna untuk menggunakan berbagai jenis media sosial, dan bagaimana ini mempengaruhi satu sama lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dhania Shintawati
"Media sosial khususnya Instagram kini dimanfaatkan oleh perusahaan atau merek tertentu untukmemasarkan produknya kepada konsumen melalui konten yang diunggah. Untuk itu, penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari konten pemasaran media sosial terhadap minat belikonsumen yang dilihat dari perspektif konsumen. Media sosial yang digunakan sebagai alatpemasaran dalam penelitian ini adalah media sosial Instagram dan pada akun Instagram TheBody Shop Indonesia. Instagram dipilih karena menjadi salah satu media sosial yangberkembang pesat di dunia maupun di Indonesia dan memiliki pengguna aktif yang terusmeningkat sejak kemunculannya di tahun 2010.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknikconvenience sampling dan dalam pelaksanaannya dijalankan dengan metode survei kepada 100responden perempuan yang merupakan pengguna Instagram dan pernah melihat akun InstagramThe Body Shop Indonesia. Data yang didapatkan dalam penelitian ini dianalisis menggunakanstatistik deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.
Hasil dari penelitian menunjukkanbahwa konten pemasaran media sosial yang ada pada akun Instagram The Body Shop Indonesiamemiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk perawatan kulit dari The BodyShop. Hasil penelitian juga menunjukkan konten yang diunggah melalui Instagram The BodyShop Indonesia memberikan pengaruh sebesar 27.2 terhadap minat beli konsumen. Penelitianini diharapkan dapat menjadi masukan kepada The Body Shop Indonesia dalam mengelolakontennya di Instagram.
Social media especially Instagram is now used by certain companies or brands to market theirproducts to consumers through uploaded content. Therefore, this study aims to determine theeffect of social media marketing content towards consumer purchase intention, viewed from theperspective of consumers. Social media used as a marketing tool in this research is social mediaInstagram and Instagram account on The Body Shop Indonesia. Instagram was chosen because itbecame one of the fastest growing social media in the world and in Indonesia and has an activeuser which has been increasing since its appearance in 2010. This research uses quantitative andexplanative approach. The samples were chosen by using convenience sampling technique andthe implementation was carried out by survey method to 100 female respondents who areInstagram users and have seen Instagram account of The Body Shop Indonesia. The dataobtained in this study were analyzed using descriptive statistics and simple linear regressionanalysis. The results of the study indicate that the content of social media marketing available onInstagram account The Body Shop Indonesia has an influence on consumer purchase intention inskin care products from The Body Shop. The results also showed content uploaded throughInstagram The Body Shop Indonesia gives 27.2 influence on consumer purchase intention.This research is expected to be input to The Body Shop Indonesia in managing its contents inInstagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tasya Aryani Pramesya
"Adanya pengaruh penyebaran informasi terkait produk dimedia sosial terhadap minat beli suatu produk ini dinilai dapat menjadi solusi untuk mendorong minat beli terkait produk ramah lingkungan melalui penyebaran informasi produk ramah lingkungan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling pada 150 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online dengan memanfaatkan Google Form. Objek dalam penelitian ini adalah Generasi Z dengan rentang usia 17-27 tahun dengan DKI Jakarta sebagai lokus dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa social media information sharing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap green purchase intention. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perceived green value dan subjective norms berpengaruh positif dalam memediasi social media information sharing dan green purchase intention.
The influence of information dissemination related to products on social media on buying interest in a product is considere to be a solution to encourage purchase intention to environmentally friendly products through information dissemination on environmentally friendly products in Indonesia. This study used a quantitative approach with a purposive sampling technique on 150 respondents who were obtained through online questionnaires using the Google Form. The objects in this study were Generation Z with an age range of 17-27 years in DKI Jakarta as the locus in this study. The results of this study indicate that social media information sharing has a positive and significant impact on green purchase intention. In addition, the results of this study also show that perceived green values ââand subjective norms have a positive effect in mediating social media information sharing and green purchase intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aritonang, Felicia Rebecca Togiuli
"Pembelian dengan metode omnichannel serta tren UGC media sosial terus berkembang pesat di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia. Metode belanja showrooming sebagai salah satu metode belanja omnichannel dapat mendorong konsumen untuk membuat UGC dan dapat membantu retailer untuk meninjau kembali pentingnya kehadiran toko fisik dalam penjualannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Mobile Dependency dan Uncertainty Reduction terhadap Showrooming Behavior dan User-generated Content. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian secara showrooming, berusia 18-26 tahun, dan berdomisili di Jabodetabek. Terdapat sebanyak 223 responden kuesioner yang telah berhasil dikumpulkan yang selanjutnya data diolah dengan metode Partial Least Square – Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mobile dependency, need for touch, dan value consciousness memiliki pengaruh signifikan terhadap mobile showrooming attitude. Kemudian mobile dependency dan mobile showrooming intention memiliki pengaruh signifikan terhadap user-generated content creation. Mobile dependencymemiliki pengaruh signifikan terhadap psychological risk dan mobile showrooming attitude memiliki pengaruh signifikan terhadap mobile showrooming intention. Serta ditemukan bahwa psychological risk tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap mobile showrooming attitude.
Purchasing with omnichannel methods and the trend of social media user-generated content (UGC) have been rapidly growing worldwide in recent years, including in Indonesia. Showrooming shopping method, as one of the omnichannel shopping methods, can encourage consumers to create UGC and help retailers reconsider the importance of physical stores in their sales. This study aims to analyze the influence of Mobile Dependency and Uncertainty Reduction on Showrooming Behavior and User-generated Content. The sample used in the study consisted of consumers who had previously made purchases through showrooming, aged 18-26, and residing in Jabodetabek. A total of 223 questionnaire respondents were successfully collected, and the data were processed using Partial Least Square - Structural Equation Modeling (SEM) with SmartPLS software. The results of this study indicate that mobile dependency, need for touch, and value consciousness have a significant influence on mobile showrooming attitude. Furthermore, mobile dependency and mobile showrooming intention have a significant influence on user-generated content creation. Mobile dependency has a significant influence on psychological risk, and mobile showrooming attitude has a significant influence on mobile showrooming intention. It was also found that psychological risk does not have a significant influence on mobile showrooming attitude."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;;, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mohammad Haudialwan Zakiya
"Di masa pandemi COVID-19, penimbunan menjadi fenomena umum, ketika masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau swalayan untuk membeli berbagai kebutuhan mulai dari makanan hingga kebutuhan alat kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi perilaku penimbunan yang terjadi guna mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang fenomena ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyebaran informasi di media sosial yang mengandung stimulus mempengaruhi persepsi konsumen terhadap manfaat yang dirasakan dari menimbun hingga pada akhirnya konsumen memutuskan untuk menimbun. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dikumpulkan melalui kuesioner yang digunakan secara online melalui media sosial (Whatsapp dan Instagram). Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi PLM-SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko yang diterima, tingkat keparahan yang dirasakan, dan kelangkaan yang dirasakan tidak berpengaruh signifikan terhadap manfaat yang dirasakan dari penimbunan dan penimbunan, tetapi norma sosial berpengaruh signifikan terhadap manfaat yang dirasakan dari penimbunan. Hasilnya bisa menjadi acuan untuk menentukan kebijakan dalam menghadapi fenomena panic buying yang berujung pada penimbunan. Oleh karena itu, media harus menyadari bahwa konten yang mereka terbitkan harus bebas dari berita yang dilebih-lebihkan sehingga dapat memberikan informasi yang sebenarnya kepada publik.
During the COVID-19 pandemic, stockpiling became a common phenomenon, when people flocked to markets or supermarkets to buy various needs ranging from food to the need for health equipment. Therefore, it is important to explore the stockpiling behavior that occurs in order to get a clearer picture of this phenomenon. This study aims to find out how the dissemination of information on social media containing stimuli affect consumer perceptions of perceived benefits of stockpiling until the consumer decides to stockpile in the end. This study is survey study collected through questionnaire employed by online through social media (Whatsapp and Instagram). The data is analyzed quantitatively utilizing PLM-SEM app. The results of this study show that perceived risk, perceived severity, and perceived scarcity do not have a significant effect on the perceived benefits of stockpiling and stockpiling, but social norms have a significant effect on the perceived benefits of stockpiling. The result can become a reference for determining policies in the face of the panic buying phenomenon which leads to stockpiling. Therefore, the media must realize that the content they publish must be free from exaggerated news so that they can provide real information to the public."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Keisha Kresno Mukti
"Saat ini, media sosial menjadi platform penting untuk promosi dan membangun kepercayaan terhadap brand. Instagram populer di kalangan generasi Z dan milenial di Indonesia serta digunakan juga oleh brand, salah satunya adalah Netflix, untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiensnya, meningkatkan brand awareness, serta mendorong penjualan. Penelitian ini menggunakan kerangka Stimulus-Organism-Theory (S-O-R) dengan fokus pada Instagram Netflix Indonesia. Penelitian ini mengumpulkan data primer melalui kuesioner yang disebar secara online kepada followers Instagram Netflix Indonesia kemudian diolah dengan software SmartPLS 3 dengan metode PLSSEM. Hasil dari 187 responden menunjukkan social media marketing activities berpengaruh positif dan signifikan terhadap subscription intention, willingness to pay premium price, willingness to recommend, perceived value, trust, dan brand image. Perceived value dan brand image memiliki efek mediasi parsial, sementara trust tidak memiliki pengaruh signifikan.
Currently, social media is an important platform for promotion and building brand trust. Instagram is popular among generation Z and millennials in Indonesia and is also used by brands, one of which is Netflix, to reach and interact with its audience, increase brand awareness, and drive sales. This research uses the Stimulus-Organism-Theory (S-O-R) framework with a focus on Netflix Indonesia's Instagram. This study collected primary data through questionnaires that were distributed online to Netflix Indonesia Instagram followers and then analyzed using SmartPLS 3 software with the PLS-SEM method. The results from 187 respondents show that social media marketing activities have a positive and significant effect on subscription intention, willingness to pay premium price, willingness to recommend, perceived value, trust, and brand image. Perceived value and brand image have a partial mediating effect, while trust has no significant effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faisya Nisa Riandika
"Penggunaan media sosial Instagram telah mengubah proses interaksi sosial manusia, salah satunya dalam proses evaluasi diri dengan membandingkan dirinya dengan orang lain. Lingkungan media sosial yang fokus menampilkan momen bahagia seseorang seperti posting foto perjalanan wisata, pengalaman, dan kesuksesan hidup turut berkontribusi dalam fenomena tersebut. Proses ini pun kemudian akan menghasilkan perasaan seperti Envy dan Narcissism yang akan meningkatkan keinginan untuk melakukan promosi diri melalui conspicuous consumption. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan bagaimana penggunaan Instagram berpengaruh secara positif terhadap envy dan narcissism, dimana selanjutnya akan meningkatkan Desire for Self-Promotion dan kemungkinan untuk melakukan Conspicuous Online Consumption. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan survei online kepada pengguna Instagram dengan umur 18-35 tahun. Sebanyak 416 responden terkumpul yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa data mendukung seluruh hipotesis, yaitu peningkatan dalam penggunaan Instagram (Instagram usage) akan berpengaruh pada peningkatan perasaan envy dan narcissism. Kedua konstruk tersebut kemudian akan meningkatkan keinginan untuk mempromosikan diri melalui aktivitas conspicuous online consumption. Penelitian ini dapat membantu manajer merumuskan strategi perusahaan yang menargetkan pengguna Instagram khususnya pada industry hospitality dan leisure.
The use of social media specifically Instagram has changed human interaction process, one of them being the evaluation process on comparing themselves with others. Social media’s environment which only displays one happy moment such as travel documentation, life experience, and life success also contribute to this phenomenon. This process will result in several affective conditions such as Envy and Narcissism which then led to an increase on Desire for Self-Promotion through Conspicuous Consumption. The goal of this research is to show how Instagram usage is affecting envy and narcissism positively, which then will increase desire for self-promotion and the propensity to do conspicuous online consumption. Purposive sampling with online survey technique was done on Instagram users age ranging from 18-35. 416 respondents were collected and was analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). The findings identify a process by which increased Instagram usage results in an increased level of envy and narcissism. Both of these constructs led to desire to promote oneself through conspicuous consumption. This research hopefully will help managers whom targeting Instagram users to formulate company’s strategy, specially with hospitality and leisure industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gorga Shahran
"Dengan peningkatan akses dan popularitas dalam penggunaan internet, pemasar mencoba lebih kreatif untuk mempromosikan sebuah produk. Menggunakan media sosial, pemasar mencoba membuat resonansi ditujukan agar konsumen lebih banyak membeli produk. Untuk mengetahui lebih dalam seputar topik ini, teori kegunaan dan gratifikasi telah digunakan untuk menganalisa faktor apa saja yang bisa mempengaruhi resonansi konsumen. Studi ini bertujuan untuk mencoba menganalisa dimensi teori kegunaan dan gratifikasi yang bisa menerangkan fenomena konsumen resonansi dan apa pengaruh yang dia punya ke keinginan membeli konsumer. Hasil dari riset ini menunjukan bahwa tingginya nilai hedonik, homophily, kepercayaan, dan presentasi diri bisa berpengaruh positif ke resonansi konsumen, tetapi resonansi konsumen sendiri tidak berpengaruh besar ke keinginan membeli.
With the ever increasing access and popularity of internet, marketer has become more creative in their attempt to promote a product. Using social media, marketer have tried to create resonance in order to drive their consumer to buy more product. In order to gain more understanding surrounding the topic, uses and gratifications theory have been used to analyze what are the factors that could influence consumer resonance. This study will try to analyze which dimensions of uses and gratification theory that could explain the phenomenon of consumer resonance and what influence it have to consumers purchase intention. The result from this research show that high level of hedonic value, homophily, trust, and self-presentation could positively influence consumer resonance, but consumer resonance itself does not have significance toward purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library