Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Sunata
Abstrak :
Identitas perguruan tinggi merupakan unsur yang penting dalam pembentukkan citra sebuah perguruan tinggi. Citra positif yang tertanam pada benak konsumen dapat mempengaruhi pilihan konsumen. Hal yang sama berlaku pada calon mahasiswa yang merupakan konsumen clan perguruan tinggi. Penelitian mengenai identitas perguruan tinggi, citra perguruan tinggi dan pilihan mahasiswa ini, ditujukan untuk mengetahui pengaruh identitas perguruan tinggi terhadap citra dan pilihan talon mahasiswa. Dalam penelitian ini identitas perguruan tinggi diwakili enam unsur yaitu informasi lulusan, strategi yang dijalankan oleh perguruan tinggi, kemampuan manajemen dan karyawan, nilai-nilai perguruan tinggi, strategi program pendidikan yang ditawarkan, serta komunikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Sementara itu citra perguruan tinggi dibentuk berdasarkan hasil evaluasi rasional dan evaluasi emosional yang dilakukan oleh calon mahasiswa. Penelitian ini dilakukan terhadap 224 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi swasta di wilayah Jakarta dan Tangerang. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah structural equation modeling (SEM) dengan metode estimasi maximum likelihood. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel informasi lulusan, strategi perguruan tinggi, kemampuan manajemen clan karyawan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi rasional maupun evaluasi emosional calon mahasiswa. Dalam studi kasus ini juga ditemukan suatu fenomena dimana nilai-nilai perguruan tinggi dan komunikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi justru berpengaruh negatif terhadap evaluasi emosional talon mahasiswa. Selain itu juga ditemukan kenyataan bahwa ternyata pilihan calon mahasiswa terhadap sebuah perguruan tinggi swasta tidak dipengaruhi oleh hasil dari evaluasi rasional. Tetapi justru dipengaruhi oleh hasil dan evaluasi emosional calon mahasiswa.
University identity is an important element that formed an university image. Positive image in the consumer mind affects the consumer's choice which they are the student candidate and as a consumer of the university. Research about the university identity, university image and a student choice is to know the influence of the university identity and its image to the student candidates to choose the university. In this research, university identity is represented by six elements which are graduation information, university strategy, management and employee competencies, university values, program strategy and also its communications that is conducted by the university. University image is based on the result of the rational and emotional evaluation. This research is conducted on 224 students from several private universities in Jakarta and Tangerang. The data processing technique we use is the structural equation modeling (SEM) with estimate method of likelihood maximum. Result of data processing indicates the graduation information, university strategy, management and employee competencies which doesn't have any significant influence to the rational and emotional evaluation of the student candidate. In this case study we found a phenomenon of university and communications values conducted by university has negative influence on emotional evaluation of student candidate. Besides we also found that in reality student candidate's choice of a private university does not affect the result of rational evaluation, but it's affected by the result of emotional evaluation of student candidate.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duddy Pramudyanto
Abstrak :
Sebagai industri perkebunan yang berorientasi keuntungan, ketika akan melakukan perubahan yang bersifat kultural, proses komunikasi yang bertahap sangat perlu diperhitungkan. Proses komunikasi yang bertahap dilandasi pada argumentasi bahwa (1) terdapatnya keberagaman fungsi dan peran, latar belakang pendidikan dan nilai-nilai yang dianut oleh aktor-aktor yang terlibat di perkebunan, dari tingkat pekerja, hingga estate manager; (2) nature tanaman kebun yang produktif dalam kisaran usia 15-20 tahun dan (3) nilai-nilai kolonial yang lekat dengan paternalistik dan feodalistik, membutuhkan teknik-teknik komunikasi yang tepat sasaran, agar perubahan secara bertahap dapat diterima dan diserap oleh kelompok sosial di organisasi. Menyadari pentingnya akan hal tersebut, dalam rangka proses transformasi yang sedang berlangsung, melalui instrumen corporate identity, pihak manajemen PT PP London Sumatra Tbk., menginginkan terjadinya proses transformasi nilai-nilai (values) kultural agar dapat mengarahkan perilaku kelompok sosial organisasi mencapai tujuan bersama yang dapat memberi kontribusi yang juga bermanfaat bagi pengembangan wilayah sekitar. Instrumen corporate identity merupakan representasi visual dan bentuk identitas terhadap status-pentingnya organisasi dan karyawan yang menjadi kekhasan organisasi satu dengan organisasi lainnya. Secara Iebih spesifik, rumusan masalah dalam tesis ini adalah "Bagaimanakah instrumen corporate identity dapat menjadi faktor pemicu proses sosialisasi perubahan corporate culture yang berlangsung di internal organisasi?" dan "Bagaimanakah alai komunikasi dapat berfungsi efeIaif untuk jaringar/komunikasi yang berbeda? ". Sehingga, tujuan dalam penelitan ini adalah menjawab pertanyaan diatas yang pada intinya bagaimana suatu corporate identity akan disosialisasikan kepada karyawan PT PP London Sumatra Tbk yang tersebar dan mempunyai Tatar belakang yang berlainan serta komitrnen pejabat kunci dari fungsi perusahaan untuk menyampaikannya dan pembuatan suatu patron program komunikasi yang berbasis perencanaan perusahaan. Pendekatan evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah action research yang berusaha mendekatkan teori dan konsep ke dalam bentuk-bentuk operasional dan praktis. Action research ini sangat efektif untuk memahami fenomena secara apa adanya. Peneliti yang melakukan action research hanya menginterpretasikan data dan fakta tentang fenomena yang diteliti berdasarkan konsep dan teori yang dipilihnya. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data pada proses sosialisasi corpoarate identity kepada seluruh level karyawan dengan menggunakan berbagai media komunikasi, tatap muka dan media non tatap muka seperti surat elektronik, majalah, dan intranet diperoleh kenyataan bahwa media tatap muka merupakan media yang disukai oleh karyawan dan efektif dalam penyampaian informasi. Selain itu terlihat dari observasi penelitian ini, secara umum iklim komunikasi di PT PP London Sumatra dapat ditandai dengan iklim yang cukup demokratis, cukup mendukung, namun kurang terbuka, diskriminatif dalam keterbukaan, dan memiliki perhatian yang besar pada tujuan pencapaian kinerja yang tinggi. Berkaitan dengan kepuasan organisasi, umumnya karyawan merasa puas dengan rekan sejawat tetapi tidak puas dengan penilaian prestasi kerja, peluang dan promosi kerja serta masalah renumerasi. Karyawan menggunakan berbagai media komunikasi dalam menjalin hubungan komunikasi diinternal perusahaan. Berkaitan dengan budaya organisasi, karyawan merasa unggul memiliki potensi tumbuh dan iklim positif untuk berprestasi. Penelitian ini memberi kontribusi berupa: (1) status terkini dari efektifitas sistem komunikasi di internal perusahaan; (2) penggunaan pendekatan action research dalam menentukan rencana, iangkah pelaksanaan, umpan batik, dan refleksi untuk penetapan program komunikasi internal yang efektif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kismie
Abstrak :
Penelitian ini mengenai komunikasi korporat dengan program transformasi PT Pertamina (Persero) sebagai objek penelitian. Tujuan penelitian untuk menggambarkan tentang proses perumusan dan implementasi Strategic Vision kaitannya dengan Corporate Brand PT Pertamina (Persero) pada Pogram Transformasi 2006-2016; menggambarkan tentang keterkaitan antara Corporate Culture dengan Corporate Brand PT Pertamina (Persero) pada Pogram Transformasi 2006-2016; menganalisis tentang keterkaitan secara kualitatif antara Corporate Image dengan Crporate Brand PT Pertamina (Persero) pada Pogram Transformasi 2006-2016. Paradigma penelitian interpretatif, metode penelitian kualitatif. Data bersifat primer melalui wawancara mendalam, dan observasi; serta data sekunder dengan studi kepustakaan. Teknis analisis data menggunakan teori ?segitiga? corporate branding dari Hatch & Schultz (2001). Hasil penelitian menunjukkan masih terjadi gap antara Vision & Culture, tampak dari tema fundamental maupun bisnis PT Pertamina (Persero) yang belum terpenuhi, masih terdapat gap antara Vision & Image, apa yang diinginkan dalam visi PT Pertamina (Persero) dipersepsikan berbeda oleh stakeholders dari luar perusahaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan antara Image & Culture, gap-nya tidak terlalu lebar, bahkan semakin menyempit jaraknya, karena tata-nilai PT Pertamina (Persero) cenderung kuat, integrated, disosialisasikan kepada pekerja secara sistematis, berkesinambungan dan menyeluruh mulai dari Pusat hingga ke unit-unit daerah. ...... This study was about corporate communication with transformation program of PT Pertamina (Persero) as the study object. This study aimed to describe about the formulation process and implementation of Strategic Vision related to the corporate brand of PT Pertamina (Persero) at Transformation Program 2006-2015; describe about the relation between Corporate Culture and Corporate Brand of PT Pertamina (Persero) at Transformation Program 2006-2015; analyze about the qualitative relation between Corporate Image and Corporate Brand of PT Pertamina (Persero) at Transformation Program 2006-2016. The paradigm of this study was interpretative, and this study used qualitative research method. The primary data was obtained through deep interview, and observation; and the secondary data was obtained through literature study. Data analysis technique used the triangle corporate branding theory from Hatch & Schultz (2001). The results showed that there was still a gap between Vision & Culture,it was shown from the fundamental and business theme of PT Pertamina (Persero) which hadn?t been fulfilled. There was still a gap between Vision & Image, what was wanted in the vision of PT Pertamina (Persero) was differently perceived by stakeholders outside the company, in national and international level. There was a not-too-wide gap between Image & Culture, the distance became narrower, because the value system at PT Pertamina (Persero) tended to be strong, integrated, and socialized systematically to all employees, continuous, and thorough starting from the central to the regions.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryuko Prizky Akbar
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis Situasi1. Sederhana SA merupakan restoran Padang pertama yang menggunakan nama ldquo;Sederhana rdquo; dengan logo SA di atas nama Sederhananya, perusahaan ini sudah mendapatkan patennya pada tahun 2000 yang didaftarkan atas logo ldquo;SA rdquo; dan nama ldquo;Sederhana rdquo;2. Banyak orang yang tidak mengetahui restoran Padang mana yang akan mereka pilih ketika ingin menikmati restoran Padang. Dalam sebuah survey yang dilakukan dari 30 responden, terdapat 63,3 responden yang tidak mempertimbangkan restoran Padang mana yang akan mereka pilih.3. Secara internal, dari hasil temuan wawancara, Sederhana tidak memiliki fungsi kehumasan dalam struktur organisasinya, yang mengakibatkan kurangnya komunikasi yang cukup dan optimal kepada publik. Kondisi ini mengakibatkan tingkat kesadaran akan brand perusahaan yang terbentuk di khalayak umum sangat minim.4. Secara eksternal, identitas Sederhana memiliki kesamaan warna dengan beberapa kompetitornya, terutama restoran yang menggunakan nama yang serupa tapi tak sama, dengan komposisi warna yang sama yakni merah, putih, dan biru seperti Sederhana Bintaro, Sederhana Lintau, dan Sederhana lainnya yang tidak menggunakan logo SA.5. Secara visual sederhana belum memaksimalkan seluruh desain visualnnyaTujuanUntuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai brand Sederhana SA sebagai market leader restoran Padang, dan memberikan pesan Sederhana sebagai Top of Mind restoran Padang, terutama dalam menggaet pasar potensial Sederhana yakni first jobber dan orang dewasa hingga umur 35 tahun ke atas.Sasaran Program Komunikasi Memperkuat Branding Sederhana sebagai market leader restoran Padang Meningkatkan awareness masyarakat mengenai restoran Sederhana yang asli Mentransisi positioning pasar Sederhana dari keluarga, babyboomers Generation X kepada angkatan kerja Generation Y 21-35 StrategiMemposisikan Sederhana menjadi pilihan pertama masyarakat ketika ingin makan di restoran PadangKhalayak Sasaran1. Generation Y 1st jobber ndash; angkatan kerja usia 35 tahun Pesan Kunci Sederhana sebagai salah satu restoran yang makanannya disukai oleh banyak masyarakat lokal. Sederhana berkomitmen untuk menjadi restoran Padang yang terdepan untuk menjawab selera masyarakat Indonesia. Sebagai satu-satunya restoran Padang terbaik di Indonesia, Sederhana senatiasa mengikuti perkembangan zaman demi memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Sederhana merupakan salah satu restoran pilihan yang praktis namun menyediakan makanan khas Indonesia yang lezat.Program1. Pembangunan Identitas Sederhana2. Special Event3. Pembangunan Budaya Sederhana4. Customer EngagementJadwalJanuari ndash; Desember 2017AnggaranRp 3,166,775,000EvaluasiMetode Evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome. Input : mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan. Output : mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan. Outcome : melakukan pengukuran dampak dan evualiasi dari pelaksanaan kegiatan.
ABSTRACT
Situation Analysis1. Sederhana SA is the first padangnese restaurant that used name ldquo Sederhana rdquo with SA logo on the top of Sederhana names, this company registered the patent in the year of 2000 with logo ldquo SA rdquo and named ldquo Sederhana rdquo 2. Not many people know which padangnese food they would like to taste when they feel hungry. A survey of 30 respondents found that 63.3 of them did not really consider which padangnese restaurant they would like to try. 3. Internally, from interview findings, Sederhana do not have any Public Relation roles and responsibilities in their organizational structure, so they do not have sufficient and optimal communication to public. Therefore companies brand awareness in public is minimal 4. Eksternally, the identity of Sederhana have same colors with the other competitors, especially restaurants which using similar name but not the same, with the composition colors are red, white, and blue, such as Sederhana Lintau, Sederhana Bintaro and others that are not using SA logo5. Visually Sederhana has not yet maximized the entire visual designGoalTo increase the brand awareness of Sederhana SA as a market leader of a padangnese restaurant, and deliver a message for Sederhana as the Top of Mind padangnese restaurant, particularly for the potential market of Sederhana that are first jobbers and the adults up to 35 years oldCommunication Objective To strenghthen Sederhana branding as a market leader of padangnese restaurant To increase the awareness of people about the original Sederhana restaurant Giving Sederhana trasition market positioning from family and adults to first jobbers and adults 21 35 years old StrategyTo make Sederhana as a first choice when people would like have padangnese foodTarget Audience1. Generation Y first jobbers ndash workers age 21 35 Key Messages Sederhana is one of restaurants which food most local people like. Sederhana are committed to become the foremost padangnese restaurant that could answer Indonesian people rsquo s taste. As the only one best padangnese restaurant in Indonesia, Sedehana always continue to follow the trend in order to continuously fulfill the customers rsquo satisfaction. Sederhana is one of the viable option restaurants, yet still offering Indonesian delicacies cuisineProgrammes1. Building Sederhana Corporate Identity2. Special Event3. Building Sederhana Organizational Identity4. Customer EngagementScheduleJanuary ndash December 2017BudgetRp 3,166,775,000EvaluationEvaluation methods being used are input, output, and outcome method. Input evaluating implementation process. Output evaluating results of implementation. Outcome measuring impact and evaluation of implementation.
2016
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Widyantoro
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh corporate identity dan corporate image dalam membentuk corporate reputation Badan Standardisasi Nasional dengan melakukan survei pada seratus orang yang merupakan stakeholders Badan Standardisasi Nasional. Hasil analisis jalur model intervening menunjukkan bahwa corporate identity BSN berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate reputation BSN. Corporate image BSN juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate reputation BSN. Lalu corporate identity berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate image. Sedangkan pengaruh corporate identity terhadap corporate reputation melalui corporate image menunjukkan bahwa fungsi variable intervening (corporate image) cukup berpengaruh, karena menambah besar pengaruh langsung. Di sini berarti posisi corporate identity maupun corporate image merupakan prakondisi atau prasyarat terjadinya corporate reputation ......This research tested the impact of corporate identity and corporate image in shaping corporate reputation of the National Standardization Agency of Indonesia (BSN) by surveying a sample of 100 stakeholders member of the National Standardization Agency of Indonesia. As the result of path analysis and simple regression showed that the Corporate Identity of BSN had positive and significant impact to the Corporate Reputation of BSN. Corporate Image BSN also had positive and significant impact to the Corporate Reputation BSN. Then the Corporate Identity also had positive and significant impact to the Corporate Image. Corporate Identity to Corporate Reputation toward Corporate Image showed that it had intervening function that positive and significant. It means that Corporate identity and corporate image is a pre condition of corporate reputation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Chabibah
Abstrak :
Dalam tesis ini membahas pengaruh antara Lima dimensi factor dengan variabel Corporate Image serta pengaruh antara Corporate Image dengan Trust. Corporate Image dapat diukur melalui beberapa dirnensi yaitu Corporate Identity Reputation, Tangible Cues, Level of service dan Contact Personel. Corporate Identity, Reputatiora Tangible Cues, Level of Service dan Contact Personal menipakan anteseden dari Trust. Corporate Image merupakan mediator antara variable corporate Identity, Reputation Tangible Cues, Level of Service, Contact Personal dan Trust (kepercayaan). Penelitian ini dilakukan pada nasabah Bank BNI yang berada di wilayah Jakarta. Data yang terkumpul sebanyak 208 responden berasal dari nasabah Bank BNI. Pengolahan data dilakukan dengan metode SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan lisrel 8.51 dengan metode estimasi Maximum Likehood. Hasil Pengolahan data memmjukkan bahwa varibel Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues dan Contact Personal mempimyai pengaruh positif terhadap corporate Image. Serta Lebih laqiut Corporate Image mempengaruhi Trust. Namun ada variabel dari faktor tidak mempengaruhi Corporate Image dan trust yaitu level of service. Implikasi mauajerial dari tesis ini adalah meningkatkan reputasi manajemen, mcihperbanyak intensitas pengenalan kepada public, serta secara konsisten dan berkesinambungan memberikan pelatihnn kepada karyawan Bank BN1.
Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues, Level of service and Contact Personal are anteseden #om Trust. When Corporate Image mediator between urrvariable corporate identity, Reputation, Tangible Cues, Level of Service, Contact Personal and Trust. Corporate Image measured with some dimension are Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues, Level of Service and Contact Personal. In this research _bcus with relational to five dimension factor signyicant corporate image and relation between Corporate Image with Trust. This Research focus on customer BNI in Jakarta, with collect data ji-om responden to 208 responder: The responden come _#om customer bank BNI The simulated done with Method SEM (Structural Equation Modelling) with use LISREL 8.51 estimated Maximum Likehood. This result show on customer Bank BNI that varuible Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues and Contact Personal have posittf impact or significant to corporate Image. Further Coqrorate Image signyicant with trust. One Variable that level of service disignyicant with corporate Image.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33790
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pradoto
Abstrak :
Kompetisi dalam industri media masa di Indonesia khususnya televisi semakin ketat. Hal ini disebabkan karena munculnya semakin banyak stasiun televisi baru. Khalayak yang merupakan sumber pemasukan yang sangat berarti bagi media massa, tentu semakin diperebutkan. Kejelian sebuah stasiun televisi memilih program yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan penontonnya merupakan suatu upaya yang harus dilakukan. Tetapi jika program acara tersebut tidak dikomunikasikan dengan baik, bisa jadi program tersebut luput dari perhatian penonton televisi. Untuk itulah strategi komunikasi promosi sebuah program acara televisi perlu disusun. Pokok bahasan dalam tesis ini adalah bagaimana memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix), lebih luas dari bauran promosi (promotion mix) tetapi terkait dengan bauran pemasaran (marketing mix), agar isi pesan dirancang secara konsisten dan saling terpaut serta ada keterkaitan antara beberapa media komunikasi promosi yang digunakan. Tujuannya untuk mengetahui strategi promosi acara the Academy Awards 2001 di RCTI, serta untuk mengetahui apakah ada hubungannya antara strategi promosi acara televisi Academy Awards 2001 di RCTI dengan keputusan individu menonton acara tersebut. Penulis melakukan analisa dengan model promotion mix yang merupakan bagian dari marketing mix yang dikembangkan Jerome McCarhty dalam buku Marketing Communications, PR. Smith (1996) dan model komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications strategy model) dari George E. Belch & Michael A. Belch. Sampel penelitian ini adalah khalayak penonton televisi yang tinggal di kompleks wartawan SPS Puri Indah Jakarta barat. Metode penelitian ini adalah Diskriptif evaluatif untuk menjelaskan kecenderungan dan prosentase khalayak penonton televisi terhadap strategi promosi program acara the Academy Awards 2001 pengaruhnya terhadap keputusan individu menonton program acara the Academy Awards 2001 di RCTI. Serta untuk mengetaahui efektifitas emplementasi strategi komunikasi promosinya. Hasil analisa penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan program promosi model dari Belch diterapkan meskipun belum secara menyeluruh. Sistematika perencanaan kampanye promosi program acara the Academy Awards 2001 bertolak dari analisa program promosi, Tujuan strategi promosi, Budget dan kampanye promosi program acara the Academy Awards 2001 dengan menggunakan bauran promosi, yaitu : iklan, publicity, exhibition, corporate identity, packaging acara, merchandising. Elemen bauran promosi tersebut dilaksanakan secara terpadu dan konsisten. Kecenderungan dan prosentase responder memanfaatkan strategi promosi program acara the Academy Awards 2001 sangat besar dalam menentukan keputusan untuk menonton acara tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Setiyowati
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk meneliti aktivitas komunikasi internal dalam membangun identitas perusahaan di kalangan karyawan pada perusahaan BUMN Konstruksi, dengan kasus pada PT Wijaya Karya Persero Tbk dan PT Waskita Karya Persero Tbk. Teori yang mendasari penelitian adalah teori komunikasi korporat, teori komunikasi internal dan teori identitas perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus eskploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada narasumber dari kedua perusahaan. Hasil penelitian yang didapatkan memperlihatkan bahwa fungsi komunikasi korporat pada kedua perusahaan dijalankan oleh Sekper atau Sekertariat Perusahaan. Sekper kedua perusahaan telah melaksanakan dua dari empat aktivitas komunikasi internal dalam membangun serta mempertahankan identitas perusahaan kepada karyawan yaitu melalui struktur dan isi pesan, sedangkan untuk aliran dan iklim komunikasi belum ada inisiasi langsung dari Sekper. Dan juga memanfaatkan fungsi manajemen dalam menguatkan identitas perusahaan di kalangan karyawan. ......This thesis aims to examine the internal communication activities in establishing corporate identity among employees at state owned construction company PT Wijaya Karya Persero Tbk and PT Waskita Karya Persero Tbk. The underlying theory is the theory of corporate communication, internal communication theory and corporate identity theory. This research is a qualitative research with eskplorative case study. Data collection was done by in depth interviews to resource persons from both companies. The result of the research shows the function of corporate communication in both companies is run by Sekper or Sekertariat Perusahaan. Sekper of both companies have implemented two of the four internal communication activities in establishing and maintaining corporate identity to employees through the structure and content of the message, while for the flow and communication climate there has been no direct initiation from Sekper. And also take advantage of management functions in strengthening corporate identity among employees.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T51601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Novianti
Abstrak :
Laporan Magang ini dimaksudkan untuk menganalisis penerapan manajemen reputasi perusahaan khususnya pada perusahaan pialang asuransi PT AMS Insurance Brokers sebagai perantara (distributor) yang menghubungkan antara perusahaan asuransi sebagai penyedia (produsen) produk asuransi dan perusahaan perkapalan (klien). Fokus Laporan Magang ini untuk memberikan laporan aktivitas magang selama tiga bulan. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui pandangan perusahaan ini terkait dengan manajemen reputasi perusahaan; identitas perusahaan yang terkait dengan desain organisasi perusahaan, filosofi dan budaya kerja perusahaan, karakteristik positioning /nilai-nilai perusahaan. Laporan ini juga bertujuan untuk mengetahui citra perusahaan yang ingin ditampilkan terhadap pihak luar tentang perusahaan ini dan memahami penafsiran citra perusahaan terkait dengan apa yang dipikirkan perusahaan sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh pihak luar. Laporan ini juga bermaksud untuk mengetahui manajemen reputasi PT. AMS Insurance Brokers terkait beberapa masalah seperti profitabilitas, tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial, pelayanan ke karyawan, tata kelola perusahaan, dan kualitas produk, ditinjau dari persepsi konsumen, perusahaan asuransi, dan investor. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif & eksploratif dengan melakukan teknik wawancara Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan manajemen reputasi perusahaan seperti dengan satu orang pemegang saham, dua orang klien dari perusahaan pelayaran, dua orang perusahaan asuransi dan president director dari PT. AMS Insurance Brokers sebagai peserta. Data juga diperoleh dari peneliti saat observasi langsung dari penulis selama magang di Unit Divisi Manajemen Risiko PT AMS Insurance Brokers di Jakarta. Penelitian ini ditemukan hasil bahwa secara umum PT AMS Insurance Brokers memiliki citra perusahaan yang sangat baik di mata pemegang saham (shareholder) dan stakeholder (dalam hal ini perusahaan asuransi sebagai produsen dan perusahaan pelayaran sebagai klien. Salah satu alasannya adalah karena perusahaan ini menangani pihak eksternal dengan sangat baik dilihat dari beberapa aspek seperti faktor kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan, faktor menjaga hubungan bisnis perusahaan, faktor kredibilitas dan kepercayaan. ......This Internship Report is intended to analyze the implementation of the company's reputation management in the insurance brokerage company, especially in PT AMS Insurance Brokers as an intermediary (distributor) that connects insurance companies as providers (producers) of insurance products and shipping companies (clients). The focus of this Internship Report is to provide a three-month internship report. This report aims to find out the company's views regarding reputation management of the company; corporate identity related to the design of the company organization, philosophy and work culture of the company, positioning characteristics / company values. This report also aims to find out the image of the company that wants to be displayed to outsiders about this company and understand the interpretation of the company's image related to what the company thinks in accordance with what is thought by outsiders. This report also intends to find out the reputation of PT. AMS Insurance Brokers is related to several issues such as profitability, environmental responsibility, social responsibility, service to employees, corporate governance, and product quality, in terms of the perceptions of consumers, insurance companies, and investors. Researchers used qualitative & exploratory research methods by conducting Focus Group Discussion (FGD) interview techniques involving parties related to the company's reputation management such as with one shareholder, two clients from a shipping company, two insurance companies and the president director of PT. AMS Insurance Brokers as participants. Data was also obtained from researcher during direct observation during an internship at the Risk Management Division Unit of PT AMS Insurance Brokers in Jakarta. This research found that generally PT AMS Insurance Brokers has a very good corporate image in the eyes of shareholders and stakeholders (in this case insurance companies as producers and shipping companies as clients. One of the reasons is because this company handles external parties very well viewed from several aspects such as satisfaction with the services provided by the company, factors maintaining the company's business relationships, factors of credibility and trustworthiness.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library