Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Lestari
Abstrak :
Minat yang rendah untuk melakukan kegiatan usaha pada industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi serta terus meningkatnya kebutuhan akan BBM dan non-BBM di dalam negeri, membuat pemerintah merestrukturisasi sektor migas di Indonesia. UU No.22/2001 dimaksudkan untuk meliberalisasi sektor migas nasional, terutama pada industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi yang merupakan salah satu dari sektor hilir perminyakan di Indonesia, dengan membuka izin usaha bagi para pelaku usaha baru. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat tingkat keefektifan dari liberasasi migas terhadap kinerja industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi, dimana efisiensi produksi digunakan sebagai proksi untuk mengukur kinerja industri tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, dibangun model OLS (Ordinary Least Square) dengan memakai data ISIC 35310 tahun 1995 hingga 2005. Deregulasi yang berusaha menciptakan pasar yang lebih kompetitif ini seharusnya dapat meningkatkan kinerja industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi di Indonesia, meskipun pada kenyataannya deregulasi tersebut belum efektif meningkatkan ketertarikan para pelaku usaha baru untuk masuk ke sektor ini yang kemudian merealisasikan proyeknya. Kompetisi yang semakin tinggi akan mengakibatkan suatu industri untuk semakin efisien dalam proses produksinya, oleh karena itu diperlukan adanya insentif untuk mengurangi barriers to entry bagi para pelaku usaha baru.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bomo Setyanto
Abstrak :
Industri gula di Indonesia secara umum dibagi ke dalam dua kelompok industri. Pertama, industri gula yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan konsumsi langsung masyarakat. Industri ini disebut industri gula putih (gula kristal putih). Kedua, industri gula yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan bahan baku imdustri makanan dan minuman. Industri ini disebut industri gula rafinasi. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir (sejak tahun 2002), industri gula rafinasi mengalami perkembangan yang lebih besar dibandingkan dengan perkembangan yang terjadi di dalam industri gula putih (gula kristal putih). Penelitian ini akan berfokus pada pembahasan di dalam industri gula rafinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan industri gula rafinasi melalui teori SCP (structureconduct- performance). Perkembangan industri gula rafinasi diproksikan dengan menggunakan tingkat profitabilitas. Seiring waktu, industri gula rafinasi mengalami permasalahan di dalam struktur pasar yang bersifat uncontrollable. Namun, selain struktur pasar yang bersifat uncontrollable, terdapat struktur pasar yang bersifat controllable yang mempengaruhi tingkat profitabilitas industri gula rafinasi. Dengan menggunakan kedua sifat struktur pasar tersebut sebagai variabel independen, dapat diketahui mana yang lebih berperan di dalam perkembangan industri gula rafinasi. Kemudian, setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode panel (panel data), hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa perkembangan industri (tingkat profitabilitas) gula rafinasi lebih dipengaruhi oleh struktur pasar yang bersifat uncontrollable.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6167
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Rangga Putra Warganegara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat kemampuan bertahan perusahaan pada industri pengolahan kakao Indonesia pada periode 2002-2006, yang merupakan periode dimana kebijakan PPN diterapkan terhadap komoditas kakao. Kebijakan ini diduga merupakan penyebab dari banyaknya perusahaan pengolahan kakao mati, padahal Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Selain itu penelitian ini juga melihat faktor lain yang mempengaruhi probabilita perusahaan bertahan. Penelitian ini menggunakan Survival Model, penulis menggunakan analisa jangka waktu pendek dan panjang dalam kurun waktu 2002-2006 untuk melihat konsistensi model dalam periode waktu yang berbeda. Penelitian ini secara umum sejalan dengan temuan Evans (1987), dan mendukung hipotesa bahwa PPN berpengaruh terhadap banyaknya perusahaan pengolahan kakao yang mati.
The focus of this study is to observe firm survival in Indonesian cocoa processing industry in 2002-2006, which is the period when tax policy imposed to cocoa commodities. It is hypothesized that the policy lead to the extinct of the cocoa?s processing firm while the fact Indonesia is the 3rd biggest cocoa producing country of the world. Moreover this research is also focusing on the other factors that have impacts on the probability of firm?s survival. This research is using a survival model, the author is using short run period and long run period in 2002-2006 to support model consistency in different time period. Generally, the research agrees Evans (1987) findings and supports the hypothesis that tax policy has impacts on the extinction of numerous cocoa processing firms.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6726
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatus Shofiyah
Abstrak :
[ABSTRAK Skripsi ini bertujuan untuk menguji pengaruh program restrukturisasi mesin terhadap penggunaan teknologi yang di proxy dengan jumlah penggunaan listrik efisiensi produktivitas dan daya saing yang di proxy dengan ekspor Penelitian ini juga mengukur daya saing industri TPT dengan menggunakan NEI Net Export Index Penulis menggunakan data sampel sebanyak 50 observasi yang terdiri dari lima sub sektor industri TPT selama 10 tahun 2002 2011 dan data ekspor impor industri TPT 2002 2011 Dengan menggunakan estimasi data panel ditemukan bahwa program restrukturisasi mesin industri TPT berpengaruh positif secara signifikan terhadap efisiensi dan produktivitas serta terbukti menghemat penggunaan listrik Namun program tersebut tidak terbukti mampu meningkatkan daya saing. Berdasarkan perhitungan NEI ditemukan pula bahwa daya saing industri TPT setelah ada program justru menurun.
ABSTRACT , This thesis aims to examine the effect of machine restructuring program to the technology use proxied by the amount of electricity consumption efficiency productivity and competitiveness proxied by export This study also measures the competitiveness of textile industry by using Net Export Index NEI Writer uses sample data of 50 observations that are made up of the five textile industry sub sectors and the data of textile industry export import for 10 years 2002 2011 By using panel data estimation it was found that the machine restructuring program of textile industry affects efficiency and productivity positively and significantly it saves electricity consumption also However this program is not proven to improve competitiveness Based on the calculation of NEI also found that the competitiveness of the textile industry after the program is decreasing ]
2015
S57810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bellarini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan utuk memetakan industri jasa promotor musik di Indonesia dengan menggunakan pendekatan S-C-P secara kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Dalam penelitian ini, dilakukan juga pemetaan dari industri jasa promotor musik sehingga ekosistem dari industri dan pemangku kepentingan di industri bisa diidentifikasi.

Pada industri jasa promotor musik, diketahui bahwa struktur pasarnya adalah pasar persaingan monopolistik, dengan produk yang terdiferensiasi serta adanya kompetisi harga dan non-harga. Kinerja industri jasa promotor musik juga meningkat setiap tahunnya dan kinerja mempengaruhi struktur dan perilaku, sehingga analisa S-C-P yang digunakan dalam industri ini adalah analisa S-C-P yang dinamis.
ABSTRACT
The purpose of this research if to scheming the music promoter industry in Indonesia with S-C-P analyses approach with qualitavie, descrptive-analysis method. The ecosystem of the industry is being captured and researcher can identify who is the stakeholders of the industry.

In the music promoter industry, the market structure is a monopolistic competition with product differentiation and price or non-price competition among firm. The performance in the industry is growing rapidly every year. The performance of this industry is affecting the structure and conduct, therefore the best S-C-P analysis to analyze this industry is the dynamic S-C-P analysis.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liasari
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas struktur industri jasa penyelenggaraan haji khusus di Indonesia serta menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dalam menetapkan harga jual jasa penyelenggaraan haji khususnya. Penelitian ini dibatasi hanya pada penyelenggaraan haji khusus Arbain. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder maupun data primer.

Pemerintah mengatur penyelenggaraan haji khusus dengan regulasi-regulasi yang cukup ketat, seperti kebijakan tentang penetapan Biaya Penyelenggaraan Haji Khusus (BPIH Khusus), pengaturan standar minimum pelayanan, dan sebagainya. Namun jumlah PIHK terus berkembang setiap tahun. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur industri jasa penyelenggaraan haji khusus di Indonesia serta perilaku PIHK dalam menetapkan harga jual jasanya.

Struktur industri dianalisis melalui tingkat konsentrasi (Concentration Ratio) perusahaan atau kelompok perusahaan serta menggunakan Hirchsman Herfindal Index (HHI). Sementara perilaku produsen dalam menetapkan harga jual produknya ditentukan oleh jenis layanan yang ditawarkan serta tingkat persaingan dalam industri. Sehingga fungsi regresi untuk menggambarkan perilaku PIHK dalam menetapkan harga layanannya adalah sebagai berikut:

P = f (Layanan PIHK, Tingkat Persaingan)

Sampel yang digunakan adalah sebanyak 46 PIHK yang dipilih melalui metode kuota sampling dengan jumlah yang dibagi secara proporsional pada lima wilayah di Jakarta.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa struktur industri jasa penyelenggaraan haji khusus di Indonesia tidak terkonsentrasi, serta memiliki kecenderungan sifat persaingan monopolistik. Nilai CR menunjukkan bahwa sekitar 50% pangsa pasar terkonsentrasi pada 50 perusahaan yang ada di pasar, demikian pula nilai HHI yang sangat kecil, yaitu sekitar 70,00. PIHK merespon kebijakan batas bawah BPIH Khusus dengan menetapkan harga di sekitar harga yang ditetapkan Pemerintah. Untuk mendapatkan layanan minimum, rata-rata PIHK menawarkan harga 140 USD lebih tinggi dari BPIH Khusus. Variabel jenis layanan (struktur biaya) lebih mempengaruhi PIHK dalam menetapkan harga dibandingkan dengan variabel tingkat persaingan.
ABSTRACT
This thesis discusses the structure of the service industry of hajj in Indonesia and analyzing the factors that influence PIHK in pricing decision to sale hajj services in particular. The research was limited to special pilgrimage Arbain services. The study uses a quantitative approach using secondary data and primary data.

The government is arranging the special pilgrimage with regulations stringent enough, such as delimitation of Special Hajj Operation Costs (BPIH special), minimum service standards, quota restrictions, registration process, and so on. But the number of PIHK are continues to grow each year. Therefore, the focus of this study is to analyze the market structure of the service Hajj industry in Indonesia and analyze PIHK behavioral in determine price.

The market structure analyzed through concentration level (CR) of company or group of companies and used Hirchsman Herfindal Index (HHI). While the behavior of producers in pricing determined by the type of services offered and the level of competition in the industry. So that the regression functions to describe the behavior of PIHK pricing are as follows:

P = f (PIHK Services, Level of Competition)

The samples used were as many as 46 PIHK selected through quota sampling method divided by the number proportionally to the five areas of Jakarta.

The research concludes that the structure of the organization of special pilgrimage services industry in Indonesia is not concentrated, and has a characteristic tendency of monopolistic competition. CR values shows that around 50% market share is concentrated in 50 companies in the market, as well as a very small value of HHI, which is about 70.00. PIHK response to the policy of BPIH Special by setting prices around the price set by the Government. To get the minimum service, the average offer price is 140 USD higher than BPIH special. Type of service (cost structure) variables affects PIHK more in pricing compared to the competition level variable.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Ginanjar
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini mempelajari bagaimana hubungan dan interaksi antara kebijakan-kebijakan pengawasan obat golongan narkotika di Indonesia dengan struktur pasar yang terbentuk, perilaku para pelaku industri tersebut beserta kinerjanya. Melalui pendekatan SCP (structure-conduct-performance) secara kualitatif, tesis ini juga mempelajari bagaimana struktur pasar yang terbentuk berpengaruh pada perilaku dan kinerja para pelaku pasar, serta akan menilai pendekatan teori SCP mana yang dapat menerangkan di setiap sektornya. Tesis ini menunjukkan bahwa dalam menganalisa industri obat golongan narkotika, sektor industri tersebut harus dibagi berdasarkan alur peredarannya, yaitu importasi, produksi, distribusi dan retail. Melalui analisa SCP, masing-masing sektor tersebut dianalisa dengan batasan tesis ini hanya pada 3 sektor saja yaitu importasi, produksi dan distribusi. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada sektor importasi dimana strukturnya adalah monopoli, maupun pada sektor produksi dan distribusi dimana strukturnya adalah oligopoli lebih cenderung mendukung pendekatan SCP tradisional.
ABSTRACT The thesis studied the relation and the interaction between the policies of opioid drugs and its market structure in Indonesia, conduct of industries and their performance. Through SCP (structure-conduct-performance) theory and with qualitative approach, this thesis also studied how market structure influences conducts and performances. In addition, this thesis assesses which SCP theory approach that can explain on each sectors. This thesis shows that in analyzing opioid drugs, the industry needs to be divided based on goods flows which is importing, production, distribution, and retails. In this thesis, the analysis using SCP theory approach will be limited into three sectors, which is importing, production, and distribution. The analysis shows that importing sector which has monopoly structure and also production and distribution sector which have oligopoly tends to proved classic SCP.
2014
T39338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Hapsari Oktafianti
Abstrak :
Melimpahnya cadangan gas bumi Indonesia merupakan peluang bagi optimasi pemanfaatan gas bumi sebagai modal pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan rakyat dari sektor energi. Namun peluang ini juga dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Minimnya infrastruktur jaringan pipa, merupakan salah satu tantangan utama yang harus dapat dipecahkan dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi. Semakin tingginya harga minyak dunia saat ini pun menjadi dorongan kuat bagi peningkatan peranan gas bumi sebagai substitusi BBM yang dapat menjadi modal pembangunan keunggulan daya saing nasional dan ketahanan energi. Untuk mendorong pengembangan jaringan infrastruktur serta menciptakan iklim investasi dan persaingan usaha yang sehat dalam industri gas bumi nasional, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan pemanfaatan bersama (open access) jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi. Namun sejak ditetapkan hingga saat ini, open access jaringan pipa gas bumi baru dapat terlaksana pada jaringan pipa transmisi saja, sedangkan pada jaringan pipa distribusi, kebijakan ini belum dapat diterapkan. Belajar dari negara yang telah menerapkan kebijakan open access, ditemukan bahwa pelaksanaan kebijakan ini tidak dapat diterapkan dengan serta merta, tetapi memerlukan kondisi prasyarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Kondisi Indonesia saat ini masih dalam proses pembangunan dan pemenuhan kondisi prasyarat tersebut. ......The abundance of natural gas reserves of Indonesia is an opportunity for optimization of the utilization of natural gas as the nation's capital construction and improvement of public welfare of the energy sector. However, these opportunities are also faced with challenges that are not easy. The lack of pipeline infrastructure, is one of the major challenges that must be solved in order to optimize the utilization of natural gas. Increasingly high oil prices is now also become a strong impetus for the enhancement of the role of natural gas as a fuel substitute that can be a capital construction of excellence national competitiveness and energi security. To encourage the development of network infrastructure and strengthening the investment climate and fair competition in the gas industri nationwide, the government issued a policy of open access to natural gas transmission and distribution pipelines. But since assigned, open access can only be implemented in the course of transmission pipelines, while in the distribution pipeline network, this policy can not be implemented. Learn from countries that have implemented open access policy, it was found that the implementation of open access policies can not be implemented immediately, but requires a prerequisite condition that must be met first. Indonesia's current condition is still in the process of development and the fulfillment of the conditions precedent
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Satriani
Abstrak :
Penelitian ini menunjukkan bahwa perbankan di Indonesia turut mempengaruhi pola negara tujuan ekspor Indonesia. Secara umum, kinerja ekspor suatu negara selalu dikaitkan dengan skala ekonomi seperti PDB dan daya saing, yang keduanya mencerminkan tren permintaan importir dan penawaran eksportir negara tersebut. Namun krisis keuangan global 2008 membuka mata kita bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Salah satu faktor yang sering diabaikan dalam literatur perdagangan selama ini adalah faktor risiko. Faktor risiko tersebut perlu menjadi perhatian khusus karena setiap transaksi ekspor dan impor pada dasarnya mengandung risiko masing-masing baik bagi importir maupun eksportir. Dalam kaitan ini, peran penting bank dalam memitigasi risiko dalam transaksi perdagangan internasional terlihat dari dukungannya dalam penerbitan Letters of Credit (LC). Dengan menggunakan data pertumbuhan tahunan penggunaan LC untuk ekspor nonmigas Indonesia ke 102 negara lainnya pada periode 2011-2018, penelitian ini menemukan bahwa risiko di negara tujuan ekspor mempengaruhi ekspor nonmigas Indonesia untuk negara berisiko tinggi, yang sebagian besar merupakan pasar ekspor non-tradisional Indonesia. Sebaliknya, LC hanya berpengaruh signifikan terhadap ekspor nonmigas Indonesia ke negara berisiko rendah dan menengah. Negara-negara tersebut didominasi oleh negara berpendapatan tinggi dan menengah yang selama ini menjadi pasar ekspor tradisional Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan Indonesia belum banyak memiliki risk appetite untuk mendukung eksportir di tanah air memasuki negara non tradisional. Dalam perdagangan dengan negara-negara tersebut, LC tampaknya tidak relevan sebagai instrumen untuk memitigasi risiko. Dengan kata lain, dukungan Pemerintah pada dasarnya diperlukan untuk menanggung atau berbagi sebagian dari risiko tersebut sehingga ambisi negara untuk melakukan penetrasi ke negara non-tradisional dapat terwujud dengan dukungan institusi perbankan. Jika tidak, ambisi seperti itu hanya menjadi retorika This research shows that banks in Indonesia also impact the pattern of Indonesias export destination countries. Generally, the countrys export performance is always associated with the scale of economy such as GDP and her competitiveness, both of which reflected trends in the countrys importer demand and exporter supply. However, the 2008 global financial crisis opened up our eyes that there are other factors affecting the countrys export performance. One of those factors that are often neglected in the trade literature thus far is the risk factor. The risk factor deserves our particular attention because every export and import transaction essentially carry risks respectively for both importers and exporters. In this respect, an important role of banks in mitigating the risks in international trade transactions can be seen from their support in the issuance of Letters of Credit (LCs). Using annual-growth data of the use of LCs for the countrys non-oil and gas exports to other 102 countries in the period of 2011-2018, this research found that the risks at export-destination countries affect Indonesia's non-oil and gas exports to so-called high-risk countries, most of which are the countrys non-traditional export markets. In contrast, the LCs only significantly affect Indonesia's non-oil and gas exports to low and medium risk countries. These countries are dominated by high and middle-income countries which have been Indonesian traditional export markets. This shows that Indonesian banks do not mostly have the risk appetite to support the countrys exporters entering the non-traditional countries. In trading with those countries, the LCs appear to have been irrelevant as an instrument to mitigate risks. In other words, the Government support is essentially needed in assuming or sharing some of those risks as such that the ambition of the countrys ability to penetrate into the non-traditional countries can be realized with the assistance of the countrys banks. Otherwise, such ambition remains a rhetoric only.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Herusaleh
Abstrak :
Membanjirnya produk produk impor di pasar domestik meningkatkan kompetisi. industri manufaktur Indonesia menghadapi kompetisi impor. Penetrasi impor akan mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas tenaga kerja di Industri Manufaktur. Penelitian ini menganalisis pengaruh penetrasi impor terhadap Produktivitasi industri manufaktur Indonesia dengan menggunakan data panel industri besar dan sedang periode 2008 ndash; 2012. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penetrasi Impor menurunkan tingkat Produktivitas industri manufaktur Indonesia. Keterbukaan pasar membawa dampak mudahnya barang impor masuk ke pasar domestik. Hadirnya barang substitusi dari impor menyebabkan produk industri kehilangan daya saing. Industri yang tidak efisien menjadi semakin tidak kompetitif. ......A flood of Imported products in the domestic market increased competition, manufacturing industry in Indonesia facing import competition. Import penetration will have some impact on labor productivity in the Manufacturing Industry..This study analyzed the effect of imports penetration on productivity in Indonesian manufacturing industr, by using panel data large and medium industries from 2008 2012. From this study it can be concluded that the Imports competition reduce the level of productivity of Indonesian manufacturing industry. Disclosure ease market impact of imported goods into the domestic market. The presence of substitution of imported goods causing industrial products lose competitiveness. Inefficient industry is becoming increasingly competitive.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>