Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Lestari
"Minat yang rendah untuk melakukan kegiatan usaha pada industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi serta terus meningkatnya kebutuhan akan BBM dan non-BBM di dalam negeri, membuat pemerintah merestrukturisasi sektor migas di Indonesia. UU No.22/2001 dimaksudkan untuk meliberalisasi sektor migas nasional, terutama pada industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi yang merupakan salah satu dari sektor hilir perminyakan di Indonesia, dengan membuka izin usaha bagi para pelaku usaha baru.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat tingkat keefektifan dari liberasasi migas terhadap kinerja industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi, dimana efisiensi produksi digunakan sebagai proksi untuk mengukur kinerja industri tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, dibangun model OLS (Ordinary Least Square) dengan memakai data ISIC 35310 tahun 1995 hingga 2005. Deregulasi yang berusaha menciptakan pasar yang lebih kompetitif ini seharusnya dapat meningkatkan kinerja industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi di Indonesia, meskipun pada kenyataannya deregulasi tersebut belum efektif meningkatkan ketertarikan para pelaku usaha baru untuk masuk ke sektor ini yang kemudian merealisasikan proyeknya. Kompetisi yang semakin tinggi akan mengakibatkan suatu industri untuk semakin efisien dalam proses produksinya, oleh karena itu diperlukan adanya insentif untuk mengurangi barriers to entry bagi para pelaku usaha baru."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bomo Setyanto
"Industri gula di Indonesia secara umum dibagi ke dalam dua kelompok industri. Pertama, industri gula yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan konsumsi langsung masyarakat. Industri ini disebut industri gula putih (gula kristal putih). Kedua, industri gula yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan bahan baku imdustri makanan dan minuman. Industri ini disebut industri gula rafinasi.
Dalam kurun waktu enam tahun terakhir (sejak tahun 2002), industri gula rafinasi mengalami perkembangan yang lebih besar dibandingkan dengan perkembangan yang terjadi di dalam industri gula putih (gula kristal putih). Penelitian ini akan berfokus pada pembahasan di dalam industri gula rafinasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan industri gula rafinasi melalui teori SCP (structureconduct- performance). Perkembangan industri gula rafinasi diproksikan dengan menggunakan tingkat profitabilitas. Seiring waktu, industri gula rafinasi mengalami permasalahan di dalam struktur pasar yang bersifat uncontrollable. Namun, selain struktur pasar yang bersifat uncontrollable, terdapat struktur pasar yang bersifat controllable yang mempengaruhi tingkat profitabilitas industri gula rafinasi.
Dengan menggunakan kedua sifat struktur pasar tersebut sebagai variabel independen, dapat diketahui mana yang lebih berperan di dalam perkembangan industri gula rafinasi. Kemudian, setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode panel (panel data), hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa perkembangan industri (tingkat profitabilitas) gula rafinasi lebih dipengaruhi oleh struktur pasar yang bersifat uncontrollable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6167
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Rangga Putra Warganegara
"Penelitian ini bertujuan melihat kemampuan bertahan perusahaan pada industri pengolahan kakao Indonesia pada periode 2002-2006, yang merupakan periode dimana kebijakan PPN diterapkan terhadap komoditas kakao. Kebijakan ini diduga merupakan penyebab dari banyaknya perusahaan pengolahan kakao mati, padahal Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Selain itu penelitian ini juga melihat faktor lain yang mempengaruhi probabilita perusahaan bertahan. Penelitian ini menggunakan Survival Model, penulis menggunakan analisa jangka waktu pendek dan panjang dalam kurun waktu 2002-2006 untuk melihat konsistensi model dalam periode waktu yang berbeda. Penelitian ini secara umum sejalan dengan temuan Evans (1987), dan mendukung hipotesa bahwa PPN berpengaruh terhadap banyaknya perusahaan pengolahan kakao yang mati.

The focus of this study is to observe firm survival in Indonesian cocoa processing industry in 2002-2006, which is the period when tax policy imposed to cocoa commodities. It is hypothesized that the policy lead to the extinct of the cocoa?s processing firm while the fact Indonesia is the 3rd biggest cocoa producing country of the world. Moreover this research is also focusing on the other factors that have impacts on the probability of firm?s survival. This research is using a survival model, the author is using short run period and long run period in 2002-2006 to support model consistency in different time period. Generally, the research agrees Evans (1987) findings and supports the hypothesis that tax policy has impacts on the extinction of numerous cocoa processing firms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6726
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bellarini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan utuk memetakan industri jasa promotor musik di Indonesia dengan menggunakan pendekatan S-C-P secara kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Dalam penelitian ini, dilakukan juga pemetaan dari industri jasa promotor musik sehingga ekosistem dari industri dan pemangku kepentingan di industri bisa diidentifikasi.
Pada industri jasa promotor musik, diketahui bahwa struktur pasarnya adalah pasar persaingan monopolistik, dengan produk yang terdiferensiasi serta adanya kompetisi harga dan non-harga. Kinerja industri jasa promotor musik juga meningkat setiap tahunnya dan kinerja mempengaruhi struktur dan perilaku, sehingga analisa S-C-P yang digunakan dalam industri ini adalah analisa S-C-P yang dinamis.

ABSTRACT
The purpose of this research if to scheming the music promoter industry in Indonesia with S-C-P analyses approach with qualitavie, descrptive-analysis method. The ecosystem of the industry is being captured and researcher can identify who is the stakeholders of the industry.
In the music promoter industry, the market structure is a monopolistic competition with product differentiation and price or non-price competition among firm. The performance in the industry is growing rapidly every year. The performance of this industry is affecting the structure and conduct, therefore the best S-C-P analysis to analyze this industry is the dynamic S-C-P analysis."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatus Shofiyah
"Skripsi ini bertujuan untuk menguji pengaruh program restrukturisasi mesin terhadap penggunaan teknologi yang di proxy dengan jumlah penggunaan listrik efisiensi produktivitas dan daya saing yang di proxy dengan ekspor Penelitian ini juga mengukur daya saing industri TPT dengan menggunakan NEI Net Export Index Penulis menggunakan data sampel sebanyak 50 observasi yang terdiri dari lima sub sektor industri TPT selama 10 tahun 2002 2011 dan data ekspor impor industri TPT 2002 2011 Dengan menggunakan estimasi data panel ditemukan bahwa program restrukturisasi mesin industri TPT berpengaruh positif secara signifikan terhadap efisiensi dan produktivitas serta terbukti menghemat penggunaan listrik Namun program tersebut tidak terbukti mampu meningkatkan daya saing. Berdasarkan perhitungan NEI ditemukan pula bahwa daya saing industri TPT setelah ada program justru menurun.

This thesis aims to examine the effect of machine restructuring program to the technology use proxied by the amount of electricity consumption efficiency productivity and competitiveness proxied by export This study also measures the competitiveness of textile industry by using Net Export Index NEI Writer uses sample data of 50 observations that are made up of the five textile industry sub sectors and the data of textile industry export import for 10 years 2002 2011 By using panel data estimation it was found that the machine restructuring program of textile industry affects efficiency and productivity positively and significantly it saves electricity consumption also However this program is not proven to improve competitiveness Based on the calculation of NEI also found that the competitiveness of the textile industry after the program is decreasing
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Farizi Indrayadi
"

Industri tekstil Indonesia telah menempatkan diri sebagai salah satu eksportir terkemuka di antara berbagai sektor lokal, berhasil memperluas jangkauannya ke pasar global. Meskipun demikian, kinerja ekspor industri ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan rekan global lainnya. Sejumlah penelitian telah menangani keprihatinan serupa mengenai peningkatan kinerja ekspor tekstil, dengan fokus pada peran kunci Penanaman Modal Asing Langsung (PMDA) sebagai penggerak utama untuk meningkatkan daya saing industri lokal baik di negara berkembang maupun negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak nyata PMDA terhadap ekspor tekstil Indonesia, menjelajahi apakah hal ini berfungsi sebagai strategi efektif untuk mengembangkan komoditas tekstil negara. Dengan menggunakan data kuantitatif dari sumber yang terpercaya seperti Kementerian Investasi, Badan Pusat Statistik, WITS, dan Bank Dunia, penelitian ini mengambil pendekatan unik dengan menganalisis data PMDA berdasarkan asal investor utama dalam industri tekstil Indonesia. Selain itu, penelitian ini mempertimbangkan faktor-faktor signifikan lainnya, termasuk partisipasi dalam Global Value Chain (GVC) inflasi, nilai tukar, teknologi, investasi dalam negeri, dan tarif, untuk mengisolasi pengaruh nyata PMDA dari setiap negara investor utama dan memberikan wawasan menyeluruh untuk menjelaskan ekspor tekstil Indonesia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa PMDA dari Hong Kong secara positif memengaruhi ekspor tekstil, sementara PMDA dari Tiongkok dan Singapura memberikan dampak negatif pada ekspor tekstil Indonesia. Selain itu, partisipasi dalam GVC, investasi dalam negeri, dan kemajuan teknologi di sektor manufaktur terbukti dapat meningkatkan daya saing ekspor tekstil Indonesia. Sebaliknya, inflasi dan tarif memberikan efek negatif pada ekspor tekstil.


Indonesia's textile industry has positioned itself as a leading exporter among various local sectors, successfully expanding its reach to the global market. Despite these achievements, the industry's export performance still falls behind neighboring countries and other global counterparts. Numerous studies have addressed similar concerns about improving textile export performance, focusing on the pivotal role of Foreign Direct Investment (FDI) as a primary driver for enhancing the competitiveness of local industries in both developing and developed nations. This study aims to assess the tangible impact of FDI on Indonesia's textile exports, exploring whether it serves as an effective strategy for advancing the country's textile commodities. Utilizing quantitative data from reputable sources such as the Ministry of Investment, Badan Pusat Statistik, WITS, and the World Bank, this research takes a unique approach by analyzing FDI data based on its primary investor origins in Indonesia's textile industry. Additionally, the study considers other significant factors, including Global Value Chain participation, inflation, exchange rates, technology, domestic investment, and tariff rates, to isolate the genuine influence of FDI from each main investor country and provide comprehensive insights into explaining Indonesia's textile export. The study's findings indicate that FDI from Hong Kong positively influences textile exports, while FDI from China and Singapore negatively affects Indonesia's textile exports. Furthermore, participation in the Global Value Chain, domestic investment, and technological advancements in the manufacturing sector are proven to enhance Indonesia's textile export competitiveness. Conversely, inflation and tariff rates exert negative effects on textile exports.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
As`ad
"Penelitian ini membahas efektivitas program kawasan berikat (KB) dengan skema export share requirement (ESR) dalam mengakselerasi intensitas ekspor perusahaan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun program KB berdampak positif terhadap intensitas ekspor perusahaan, dampak dari program tersebut negatif terhadap penjualan domestik perusahaan yang secara teori dapat mengakibatkan kenaikan harga produk industri TPT di pasar domestik dan akan menurunkan daya saing produk TPT Indonesia terhadap produk TPT impor di jangka panjang. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan program KB tidak efektif dalam meningkatkan intensitas ekspor perusahaan industri TPT Indonesia.

This research addresses the effectiveness of the Export Processing Zone (EPZ) program with the export share requirement (ESR) scheme in accelerating the export intensity of textile and garment (TPT) industry in Indonesia. This research is a quantitative study using panel data regression method. The results of this study indicate that although the EPZ program has a positive impact on the intensity of company exports, the impact of the program is negative on the company's domestic sales which in theory can lead to an increase in the price of textile products in the domestic market which will reduce the competitiveness of Indonesian textile products against imported textile products in long-term. Therefore, this study concludes that the EPZ program is not effective in increasing the export intensity of Indonesian textile industry companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liasari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas struktur industri jasa penyelenggaraan haji khusus di Indonesia serta menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dalam menetapkan harga jual jasa penyelenggaraan haji khususnya. Penelitian ini dibatasi hanya pada penyelenggaraan haji khusus Arbain. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder maupun data primer.
Pemerintah mengatur penyelenggaraan haji khusus dengan regulasi-regulasi yang cukup ketat, seperti kebijakan tentang penetapan Biaya Penyelenggaraan Haji Khusus (BPIH Khusus), pengaturan standar minimum pelayanan, dan sebagainya. Namun jumlah PIHK terus berkembang setiap tahun. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur industri jasa penyelenggaraan haji khusus di Indonesia serta perilaku PIHK dalam menetapkan harga jual jasanya.
Struktur industri dianalisis melalui tingkat konsentrasi (Concentration Ratio) perusahaan atau kelompok perusahaan serta menggunakan Hirchsman Herfindal Index (HHI). Sementara perilaku produsen dalam menetapkan harga jual produknya ditentukan oleh jenis layanan yang ditawarkan serta tingkat persaingan dalam industri. Sehingga fungsi regresi untuk menggambarkan perilaku PIHK dalam menetapkan harga layanannya adalah sebagai berikut:
P = f (Layanan PIHK, Tingkat Persaingan)
Sampel yang digunakan adalah sebanyak 46 PIHK yang dipilih melalui metode kuota sampling dengan jumlah yang dibagi secara proporsional pada lima wilayah di Jakarta.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa struktur industri jasa penyelenggaraan haji khusus di Indonesia tidak terkonsentrasi, serta memiliki kecenderungan sifat persaingan monopolistik. Nilai CR menunjukkan bahwa sekitar 50% pangsa pasar terkonsentrasi pada 50 perusahaan yang ada di pasar, demikian pula nilai HHI yang sangat kecil, yaitu sekitar 70,00. PIHK merespon kebijakan batas bawah BPIH Khusus dengan menetapkan harga di sekitar harga yang ditetapkan Pemerintah. Untuk mendapatkan layanan minimum, rata-rata PIHK menawarkan harga 140 USD lebih tinggi dari BPIH Khusus. Variabel jenis layanan (struktur biaya) lebih mempengaruhi PIHK dalam menetapkan harga dibandingkan dengan variabel tingkat persaingan.

ABSTRACT
This thesis discusses the structure of the service industry of hajj in Indonesia and analyzing the factors that influence PIHK in pricing decision to sale hajj services in particular. The research was limited to special pilgrimage Arbain services. The study uses a quantitative approach using secondary data and primary data.
The government is arranging the special pilgrimage with regulations stringent enough, such as delimitation of Special Hajj Operation Costs (BPIH special), minimum service standards, quota restrictions, registration process, and so on. But the number of PIHK are continues to grow each year. Therefore, the focus of this study is to analyze the market structure of the service Hajj industry in Indonesia and analyze PIHK behavioral in determine price.
The market structure analyzed through concentration level (CR) of company or group of companies and used Hirchsman Herfindal Index (HHI). While the behavior of producers in pricing determined by the type of services offered and the level of competition in the industry. So that the regression functions to describe the behavior of PIHK pricing are as follows:
P = f (PIHK Services, Level of Competition)
The samples used were as many as 46 PIHK selected through quota sampling method divided by the number proportionally to the five areas of Jakarta.
The research concludes that the structure of the organization of special pilgrimage services industry in Indonesia is not concentrated, and has a characteristic tendency of monopolistic competition. CR values shows that around 50% market share is concentrated in 50 companies in the market, as well as a very small value of HHI, which is about 70.00. PIHK response to the policy of BPIH Special by setting prices around the price set by the Government. To get the minimum service, the average offer price is 140 USD higher than BPIH special. Type of service (cost structure) variables affects PIHK more in pricing compared to the competition level variable."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Ginanjar
"ABSTRAK
Tesis ini mempelajari bagaimana hubungan dan interaksi antara kebijakan-kebijakan pengawasan obat golongan narkotika di Indonesia dengan struktur pasar yang terbentuk, perilaku para pelaku industri tersebut beserta kinerjanya. Melalui pendekatan SCP (structure-conduct-performance) secara kualitatif, tesis ini juga mempelajari bagaimana struktur pasar yang terbentuk berpengaruh pada perilaku dan kinerja para pelaku pasar, serta akan menilai pendekatan teori SCP mana yang dapat menerangkan di setiap sektornya.
Tesis ini menunjukkan bahwa dalam menganalisa industri obat golongan narkotika, sektor industri tersebut harus dibagi berdasarkan alur peredarannya, yaitu importasi, produksi, distribusi dan retail. Melalui analisa SCP, masing-masing sektor tersebut dianalisa dengan batasan tesis ini hanya pada 3 sektor saja yaitu importasi, produksi dan distribusi. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada sektor importasi dimana strukturnya adalah monopoli, maupun pada sektor produksi dan distribusi dimana strukturnya adalah oligopoli lebih cenderung mendukung pendekatan SCP tradisional.

ABSTRACT
The thesis studied the relation and the interaction between the policies of opioid drugs and its market structure in Indonesia, conduct of industries and their performance. Through SCP (structure-conduct-performance) theory and with qualitative approach, this thesis also studied how market structure influences conducts and performances. In addition, this thesis assesses which SCP theory approach that can explain on each sectors.
This thesis shows that in analyzing opioid drugs, the industry needs to be divided based on goods flows which is importing, production, distribution, and retails. In this thesis, the analysis using SCP theory approach will be limited into three sectors, which is importing, production, and distribution. The analysis shows that importing sector which has monopoly structure and also production and distribution sector which have oligopoly tends to proved classic SCP.
"
2014
T39338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadapdap, Yosua Triyogi Nugraha
"ABSTRAK
Industri tepung terigu merupakan industri oligopoli dengan beberapa
perusahaan dominan. Oleh karena itu terdapat kemungkinan adanya markup di
industri tepung terigu. Dugaan ini didukung dengan pergerakan harga tepung
terigu Indonesia yang lebih volatil dibandingkan dengan pergerakan harga
gandum dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai markup di
industri ini, dan menganalisa faktor-faktor determinannya. Pengukuran/ Estimasi
Markup dilakukan dengan menggunakan metode stochastic frontier analysis.
Setelah itu nilai estimasi markup diregresi dengan menggunakan teknik fixed
effect model dengan variabel-variabel persaingan seperti hambatan masuk, ukuran
perusahaan, efisiensi, jumlah perusahaan dan konsentrasi. Penelitian ini
menemukan bahwa terdapat markup yang cukup besar di industri tepung terigu,
dan nilai markup ini dipengaruhi oleh hambatan masuk, ukuran perusahaan,
konsentrasi, dan efisiensi.

ABSTRACT
Flour mills Industry is considered an oligopolistic market consist of few dominant
firm. Therefore, there are possibilities of markup in flour mills industry. This
speculation suported by movemenet in price of domestic wheat flour which are
more volatile than world wheat price. This research is intended to estimate the
value of markup and its determinants. This research use stochastic frontier
analysis method to estimate the value of markup. Afterwards, the value of markup
was regressed by competitions variables such as barriers to entry, firm size,
efficiency, number of firm and contration. The result of this research showed there
is noteable markup in Indonesian Flour Mills Industry, and this markup value is
affected by barriers to entry, firm size, concentration and efficiency"
2015
S58548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>