Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Sabrina Nurmanthias
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Middleton, Victor T.C.
Oxford : Butterworth-Heinemann, 2000
338.479 1 MID m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gabby Evitho
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Profil Perusahaan:
1. Lucky Tours merupakan salah satu agen tour dan travel, yang bertempat di Jalan Ternate no.28 D, Jakarta. Didirikan di Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2001 oleh PT. Lucky Wisata Indah, Lucky Tours dipimpin oleh pasangan suami-istri, Latif Tanamas dan Kurnia Ningsih.
2. Berawal dari kesukaan terhadap traveling, pasangan suami-istri tersebut akhirnya mendirikan Lucky Tours sebagai bisnis mereka. Selama 13 tahun ini, Lucky Tours telah menjadi perusahaan yang maju dan mandiri. Lucky Tours didukung oleh tenaga kerja yang profesional dan berpengalaman di bidang pariwisata, serta didukung dengan sistem jaringan penerbangan yang berkualitas.
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan)
1. Adanya pilihan mengatur perjalanan wisata yang disesuaikan dengan biaya klien. Hal ini menjadi suatu kelebihan karena bisnis biro perjalanan sudah memiliki paket-paket tour yang telah disiapkan, khalayak hanya diperbolehkan memilih dari paket yang sudah ada.
2. Tergabung dalam ASTINDO, yaitu Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan dan ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), serta IATA (International Air Transport Association) dimana posisi Lucky Tours sudah terjamin dan terpercaya.
3. Layanan 24 jam untuk klien via telepon. Klien akan mendapatkan servis selama 24 jam dari Lucky Tours dalam berwisata.
4. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer via ATM dan kartu kredit, sehingga memudahkan khalayak untuk menggunakan jasa Lucky Tours.
Weaknesses (Kelemahan):
1. Rendahnya citra Lucky Tours di mata khalayaknya.
2. Tidak memiliki divisi PR yang bertugas untuk menjalankan fungsinya.
3. Kegiatan promosi dan publikasi yang minim.
4. Website tidak dikelola dengan baik dan tidak memiliki akun media sosial sehingga promosi dan publikasi online kurang berjalan.
5. Belum memiliki kantor cabang sehingga akses khalayak hanya ke kantor di Jl. Ternate no.28 D, Jakarta saja.
6. Paket wisata yang kurang beragam.
Opportunities (Kesempatan):
1. Tren pengeluaran biaya untuk traveling pada masyarakat Indonesia meningkat setiap tahunnya.
2. Kondisi kelas ekonomi menengah masyarakat Indonesia semakin meningkat.
3. Terdapat khalayak yang tidak memiliki waktu untuk melakukan riset perjalanan wisata.
Threats (Ancaman):
1. Terdapat tour dan travel lainnya yang lebih terkenal dibandingkan Lucky Tours. Kompetitor dari Lucky Tours adalah Avia Tour, Wita Tour, dan Obaja Tour (dipilih berdasarkan kesamaan jasa).
2. Terdapat komunitas backpacker Indonesia, yaitu wadah yang menjembatani para traveller untuk berwisata dengan biaya yang lebih murah karena menggunakan sistem sharing cost.
Pernyataan Masalah:
Rendahnya citra Lucky Tours di mata khalayak.
Usulan Program:
1. Pembentukan Divisi PR
2. MPR melalui website dan media sosial
3. Special event
Tujuan Program:
Meningkatkan citra Lucky positif secara positif dan mengedukasi khalayak mengenai layanan yang diberikan oleh Lucky Tours.
Khalayak Sasaran:
Geografis: Berdomisili di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan
Demografis: Laki-laki dan perempuan berusia 20-34 tahun, dengan tingkat SES pengeluaran (Socio Economic Status) A (>3.000.000) sampai SES B (2.000.000-3.000.000), berlatar pendidikan SMA, S1, S2, S3, dan yang bekerja.
Psikografis: Memiliki gaya hidup suka berwisata (minimal 3 kali dalam setahun), memiliki smartphone, menggunakan media sosial rata-rata 3 jam/hari, terbuka terhadap hal baru.
Behavioral: Mencari nilai tambah dalam melakukan transaksi.
Pesan Kunci:
Lucky Tours: Get more value behind your lucky journey?, yang memiliki arti bahwa Lucky Tours adalah tour dan travel yang memberikan nilai tambah untuk mementingkan kepuasan khalayaknya dalam menggunakan jasa Lucky Tours.
Anggaran:
Rp 425.350.000
Evaluasi:
Tahapan evaluasi yang digunakan adalah:
1. Tahap Input
2. Tahap Output
3. Tahap Outcomes
Setiap tahap memiliki tolok ukur dan instrumen masing- masing.

EXECUTIVE SUMMARY
Company Profile:
1. Lucky Tours is a tour and travel agent at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta. Established in Jakarta on October 16, 2001 by PT. Lucky Wisata Indah, Lucky Tours led by married couples, Latif Tanamas and Kurnia Ningsih.
2. Starting from a hobby for traveling, Latif and Kurnia make it turn to business. During these 13 years, Lucky Tours has become a company that developed and independent. Lucky Tours supported by skilled and experienced professionals who work in the field of tourism, and supported by qualified flight network system.
SWOT Analysis:
Strengths :
1. There's a choice to customize your own trip, which fit with your budget. This is strength because usually another tour and travel has already fix package, and audiences can only choose that.
2. Incorporated in ASTINDO (Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan), ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), and IATA (International Air Transport Association) which Lucky Tours's position has already guaranted and trusted.
3. 24-hour service for client via phone. Client will get 24-hour service from Lucky Tours during the trip. Agent of Lucky Tours will always be ready to answer every question and help clients.
4. Payment by transfer ATM and credit card
Weaknesses:
1. The low image of Lucky Tours
2. Don't have PR division who has the responsibility to run their function.
3. The minimum activities of promotion and publication.
4. Not maintain the website well and not having any social media yet, so promotion and online publication not running often.
5. Not have branch offices, so that client's access to Lucky Tours only at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta.
6. Not various travel packages.
Opportunities:
1. A trends expense for traveling on Indonesian society is increasing every year.
2. The increase of middle economic class in Indonesian society.
3. There are audiences that do not have the time to do research for travel.
Threats:
1. There are other tour and travels which more famous than Lucky Tours. Competitors of Lucky Tours are Avia Tour, Wita Tour, and Obaja Tour (selected based on similarity services).
2. There is Indonesia backpacker community. It is a place where traveler can travel with cheaper cost because cost-sharing system.
Problem:
The low image of Lucky Tours in audience sight.
Programs:
1. Establishment of PR division
2. MPR through website and social media
3. Special event
Goal:
Improving the positive image and educate the audiences about Lucky Tours?s services.
Target Audiences:
Geographic: Based in North Jakarta and South Jakarta
Demographic: Men and women aged 20-34 years, with the level of SES in spending (Socio Economic Status) A (> Rp 3.000.000) until the SES B (Rp 2.000.000-Rp 3.000.000), set in a high school education, S1, S2, S3, and worked.
Psychographic: Having a lifestyle to travel (at least 3 times a year), have a smartphone, using social media with an average of 3 hours / day, open to new things.
Behavioral: Looking for value-added in the transaction.
Key Message:
Lucky Tours: Get more value behind your lucky journey?, which means Lucky Tours is a tour and travel which give more value to prioritize the satisfaction of audiences.
Budget:
Rp 425.350.000
Evaluation:
The evaluation stages:
1. Input
2 .Output
3. Outcomes
Each stage has indicator and instrument.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Boniface, Brian G
London, New York: Routledge, 2016
338.47 BON w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Agustin Pratama Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh travel motivation dan destination image terhadap intention to visit halal destinaton yang dimoderasi oleh novelty seeking behavior. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan responden sebanyak 229 wisatawan nusantara. Peneliti menggunakan survey online sebagai cara memperoleh responden. Data diolah dengan menggunakan Equation Structural Modelling.
Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa faktor yang signifikan dan berhubungan positif terhadap intention to visit halal destination hanya travel motivation dan affective destination image. Untuk faktor lainnya tidak signifikan terhadap intention to visit halal destination. Selain itu, dalam penelitian ini juga diketahui adanya pengaruh moderasi baik dari cognitive destination image maupun affective destination image, meskipun begitu kedua variabel tersebut memiliki hasil pengaruh yang berbeda.

The purpose of this study is to understand the effect of travel motivation and destination image to intention to visit halal destination. This study also use novelty seeking behavior as moderating variable. This researh is quantitative research with 229 respondents. Researcher use online survey to get respondents. The data is processed by using Equation Structural Modeling.
The result of the research is only travel motivation and affective destination image that significant and positively related to intention to visit halal destination. The other factors not significant to intention to visit halal destination. In addition, in this study also known the influence of moderation both from cognitive destination image and affective destination image, although both variables have different effects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jagad
"Industri pariwisata Indonesia kian meningkat. Peningkatan tren industri ini turut diikuti oleh peningkatan salah satu sektor pendorong industri pariwisata yaitu MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition). Akan tetapi, bagaimanapun juga hal ini mengimplikasikan adanya peningkatan persaingan usaha kedepan baik di tingkat internasional maupun nasional. Selain itu, permasalahan lain yang ditemukan pada industri ini adalah kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan kurangnya data dan informasi yang dibutuhkan. Hal tersebut juga dialami pada studi kasus di PT. Megah Alengga, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang MICE. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem manajemen pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan mampu menyimpan dan mengelola data dan informasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Sehingga, sistem ini dapat digunakan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

Indonesia is seeing growth of Travel and Tourism Industry in recent years. This trend also followed by MICE (Meeting, Incenticve, Conference and Exhhibition) industry as one of its sector. However, this increment trend also has a tremendous impact on business competitiveness within its industry either in its relation with International or domestic player. On the other hand, problems that has found within this industry is placed in the lack of human resource quality and the lack of data and information needed. This problems are also found from a case study in PT. Megah Alengga, as one of the MICE player. Thus, the purpose of this research is to design a knowledge management system to enhance human resource quality and managing data and information needed in a working environment, wich, i..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harits Muhammad
"Perusahaan startup memiliki peran penting dalam ekonomi saat ini. Di Indonesia, perkembangan perusahaan startup didukung oleh pertumbuhan jumlah pengguna internet serta perkembangan positif dan pangsa pasar konsumen yang besar telah menarik minat investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Startup bernama Atourin merupakan sebuah platform untuk pelayanan perencanaan perjalanan. Dengan proses bisnis yang unik dan sangat bergantung pada keefektifan pemosisian produk dan cara promosi, Atourin membutuhkan pengembangan strategi penentuan posisi kompetitif dan strategi serta taktik pemasaran untuk mengembangkan model bisnisnya. Hal tersebut dapat membantu untuk memenuhi target yang ditentukan yang dibentuk secara periodik dalam jangka waktu 5 tahun sebagai acuan pengembangan bisnis untuk tim internal Atourin, yang nantinya akan menjadi suatu pelaporan yang dipertanggungjawabkan kepada investor. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang termasuk ke dalam case study dengan melakukan wawancara terhadap top level management Atourin dan observasi terhadap kinerja Atourin serta melakukan market and competitive analysis yang relevan dengan model bisnis Atourin untuk memberikan rekomendasi kepada perusahaan berupa strategi pemasaran berbasis teknologi informasi yang disesuaikan dengan konteks Atourin. Penelitian ini menjelaskan tentang berbagai strategi dan taktik dalam pemanfaatan pemasaran berbasis teknologi informasi untuk mencapai objektif yang telah ditetapkan, yang menghasilkan delapan strategi dan empat belas taktik yang secara umum mendeskripsikan tentang strategi dalam menarik pengunjung yang memiliki minat dalam pariwisata agar mengunjungi situs Atourin dan menjadi pengguna aktif Atourin. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pembentukan strategi pemasaran berbasis teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Atourin.

Startup companies have an important role in the economy today. In Indonesia, the development of startup companies is supported by the growth in the number of internet users and also positive developments and large market customers have attracted investment interest both from within and outside the country. A startup named Atourin is a platform for travel planning services. With the business process that is unique and highly dependent on the effectiveness of product positioning and promotion methods, Atourin requires the development of strategies to improve competitiveness and strategy and improve marketing to develop its business model. This can help to meet the targets designed for a period of 5 years as a reference for business development for the Atourin internal team, which will be information that is accountable to investors. Therefore, this research was conducted with a qualitative approach that was included in the case study by interviewing Atourins top level management and observing Atourin's performance and conducting market and competitive analysis relevant to the Atourin business model to provide recommendations to companies in the form of marketing-based strategies information technology tailored to the context of Atourin. This study describes various strategies and tactics in utilizing information technology based marketing to achieve the stated objectives, which produce eight strategies and fourteen tactics which generally describes strategies in attracting visitors who have an interest in tourism to visit the Atourin site and become active users of Atourin. The results of this study can be used as a reference in the formation of information technology based marketing strategies that are in line with Atourin's business needs."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Sakina Amadira
"ABSTRAK
Di era digital ini semakin mudah untuk merencanakan perjalanan secara mandiri menggunakan internet. Seiring berkembangnya internet, penyelenggara perjalanan harus memiliki strategi khusus untuk menjaga klien mereka, salah satunya melalui pemasaran digital. Travass Life adalah salah satu penyelenggara perjalanan yang melakukan pemasaran melalui platform digital, terutama website dan media sosial Instagram. Jurnal ini akan memaparkan berbagai strategi pemasaran yang dilakukan Travass Life, baik dari sisi konten visual maupun paket wisata yang ditawarkan. Strategi ini kemudian akan dipaparkan sesuai dengan tahapan perilaku pembelian konsumen menurut model AISAS.

ABSTRACT
n this digital age, travellers can easily plan trips independently using the internet. As the internet develops, travel organizers must have specific strategies to keep their clients, one of them is trough digital marketing. Travass Life is one of the travel organizers that uses digital platforms to execute their marketing strategy, especially through websites and Instagram. This journal will describe the various marketing strategies of Travass Life, both in terms of visual content and packages offered. The strategies will then be described in accordance to the stages of consumer purchasing behavior according to AISAS model. "
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>