Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Septian Herdiansyah
"Produk fashion relatif lebih mudah ditiru sehingga brand fashion harus mampu menciptakan diferensiasi dengan produk-produk yang sudah ada. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan co-branding. Co-branding dapat membantu sebuah brand memperluas pasar dan memperbaiki brand image. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh co-branding terhadap brand image H&MxBalmain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksplanatif dan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke 100 orang responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh co-branding terhadap brand image H&MxBalmain di Jakarta. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa co-branding memberikan sedikit pengaruh terhadap brand image H&MxBalmain di Jakarta.

Fashion products are relatively easier to duplicate, so every fashion brand have to create differentiation with the already existed products. One strategy that can be done is by doing co-branding. Co-branding is a good alternative to help brands expand their markets and affect their brand images. This research was conducted to find out the impact of co-branding on brand image of H&MxBalmain. This research used quantitative approach with explanatory method and counducted with a survey to 100 respondents. The aim of this research is to know how co-branding impacts brand image of H&MxBalmain in Jakarta. This research found that the impact of cobranding on brand image of H&MxBalmain was little."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prathita Anantadewati
"Salah satu strategi untuk mendapatkan kepuasan konsumen adalah dengan strategi brand image. Untuk menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada pada setiap organisasi, brand image menjadi sangat penting karena konsumen selalu mencari produk atau layanan yang bermerek dalam lingkungan pasar yang kompetitif saat ini. Keberhasilan organisasi merupakan konsekuensi langsung dari brand image yang diukur sebagai fitur yang penting pada strategi pemasaran saat ini. Hal tersebut menjadi suatu fenomena yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap customer satisfaction pada co-brandIng Wall rsquo;s Oreo Cookies and Cream. Pada variabel brand image terdapat tiga dimensi, yaitu attribute, benefit dan attitude. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang sesuai dengan kriteria responden yang telah ditentukan. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan non-probability sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand image memiliki pengaruh yang kuat terhadap customer satisfaction pada co-branding Wall rsquo;s Oreo Cookies and Cream dengan dimensi benefit yang memiliki nilai mean tertinggi pada variabel brand image.

One of strategies to get customer satisfaction is brand image strategy. In order to attract new customers and retain the existing customers for any organisation, the brand image is very important because of the fact that the customers always seek for branded products or services in this current competitive market environment. Organisational success is a direct consequence of brand image and which is measured as a significant feature of current marketing strategy. It becomes an interesting phenomenon. This study aimed to examine the effect of brand image on customer satisfaction on co branding Wall rsquo s Oreo Cookies and Cream. In brand image variable, there are three dimensions, namely attribute, benefit and attitude. This study used the quantitative approach with distributing questionnaire to 100 respondents that appropriate with the criteria of this study. The technique of sampling in this study used non probability sampling. The result of this study showed that brand image has a strong effect on customer satisfaction on co branding Wall rsquo s Oreo Cookies and Cream with benefit dimension that has the highest mean value in brand image variable."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Reeza Zen
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farizan Afif
"Strategi Co-Branding merupakan cara yang paling sering digunakan untuk meningkatkan Brand Equity atau ekuitas merek pada sebuah produk atau layanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh Co-Branding terhadap Brand Equity. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek penelitian Chitato Rasa Indomie Goreng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner sebagai instrumen utama, dengan responden yang memenuhi kriteria, yaitu mengetahui sekaligus pernah mengonsumsi Chitato Rasa Indomie Goreng minimal dua kali dalam 6 (enam) bulan terakhir. Tanggapan responden kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 20.0 melalui analisis statistik deskriptif, dan analisis regresi linear sederhana. Hasil temuan dari penelitian ini ialah bahwa co-branding memiliki pengaruh positif terhadap brand equity yang dimiliki Chitato Rasa Indomie Goreng sebesar 52,8%.

Co-Branding Strategy is the most commonly way to increase Brand Equity of the products. The purpose of this study is to explain the effect of Co-Branding on Brand Equity. This research was conducted in Jakarta with the research object Chitato Indomie Goreng Flavour. This research applied quantitative approach and distributing questionnaires as the main instruments, with respondents who fit the criterias, such as knowing also had consumed Chitato Indomie Goreng Flavour, for at least twice in six months. The response from those respondents were then being processed using SPSS 20.0 through descriptive statistics analysis and simple linear regression analysis. The findings of this research were that co-branding positively affected brand equity of Chitato Indomie Goreng Flavour significantly of 52.8%."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesa Putri Andini
"Industri fesyen adalah salah satu kontributor utama pada sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Produk domestik bruto (PDB) industri tekstil dan pakaian jadi mencapai Rp35,17 triliun pada kuartal II tahun 2022. Tren fesyen di Indonesia pada mulanya banyak mengadaptasi gaya busana masyarakat luar negeri. Namun tren ini mulai bergeser dengan munculnya banyak merek lokal yang mulai dikenal oleh masyarakat. Co-branding merupakan strategi pemasaran yang populer digunakan oleh para pemasar untuk mengenalkan produknya. Terdapat banyak merek fesyen lokal di Indonesia yang berkolaborasi dengan influencers media sosial untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor co-branding apa saja yang dapat memengaruhi pembelian konsumen terhadap produk kolaborasi merek fesyen lokal dengan social media influencers (SMI). Model penelitian dibangun menggunakan teori reasoned action dan teori co-branding untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara online. Analisis sebanyak 206 data responden dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor SMI expertise mempengaruhi perceived fit yang lebih lanjut memengaruhi attitude towards co-brand dan purchase intention. Sedangkan faktor brand coolness, self-brand connection with influencers dan product involvement tidak ditemukan mempengaruhi perceived fit.

The fashion industry is one of the main top contributors to the creative economy sector in Indonesia. The gross domestic product (GDP) of the textile and apparel industry reached IDR 35.17 trillion in the second quarter of 2022. At the beginning of its development, Indonesian fashion trends still adapted many foreign fashion styles. However, this trend began to shift with the emergence of many local brands that began to be recognized by the public. Co-branding is a popular marketing strategy used by marketers to introduce their products. There are many local fashion brands in Indonesia that collaborate with social media influencers to reach more consumers. This research was conducted to find out what co-branding factors can influence consumer purchases of local fashion brand collaboration products with social media influencers (SMI). The research model was built using reasoned action theory and co-branding theory to understand the factors that influence purchase intention. The research was conducted quantitatively by distributing questionnaires online. Analysis of 206 respondent data was carried out using the Partial Least Square (PLS-SEM) method. The results showed that the SMI expertise factor affects perceived fit which further affects attitude towards co-brand and purchase intention. While the factors of brand coolness, self-brand connection with influencers and product involvement were not found to affect perceived fit."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mawar Winona
"

Branding merupakan alat yang digunakan oleh pemasar untuk menciptakan identitas suatu produk dan mendiferensiasi produk tersebut dari pesaing-pesaingnya. Selebrita yang namanya dapat dianggap sebagai brand butuh melakukan kegiatan branding agar dapat dikenal di pasar hiburan yang sudah sangat tersaturasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari human brand identity serta branding communication grup boy band BTS asal Korea Selatan terhadap brand image dan brand love para penggemar BTS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengolahan data menggunakan structural equation modeling (SEM). Hasil dari penelitian menyatakan bahwa human brand identity dan brand communication memengaruhi brand image selebritas, dan brand image merupakan variable penting dalam menciptakan brand love selebritias.


Branding is used as a tool used by marketers to create an identity of a product, to differentiate the product from its competitors. Celebrities whose names are considered brands also need to engage themselves in branding activities to help them be recognized in the current highly-saturated market. This research aims to look at the effects of each members human brand identity and branding communications of South Korean boy band BTS towards their brand image and brand love of the fans towards the group. This research is uses a quantitative method through the collection of questionnaires filled by BTS fans. The data is processed using structural equation modeling (SEM). Findings of this research show that human brand identity and brand communication positively affects brand image, and a positive brand image is important for the creation of brand love.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fani Azmi
"[ABSTRAK
Dewasa ini banyak perusahaan yang ingin membuat produk yang unik. Salah satu cara untuk membuat produk yang beda dan unik adalah dengan menggunakan strategi co-branding,salah satu tipe co-branding adalah co-branding simbolik yang menjadi fokus pada penelitian ini salah satu contoh produk co-branding simbolik adalah BlackBerry Porsche.Penelitian ini dibuat untuk meneliti pengaruh dari Self congruity and attitude towards Porsche,product category involvement dan need for uniqueness terhadap purchase probability pada produk Blackberry Porsche di Indonesia.Hasil penelitian ini memperlihatkan Attitude towards Porsche berpengaruh positif pada purchase probability Blackberry Porche tetapi setelah diteliti lebih lanjut konsumen lebih memntingkan fungsi dan fitur yang menarik daripada hanya sebatas logo Porsche pada smartphone
ABSTRACT
Today many companies want to create a unique product. One way to make products that are different and unique is to use co-branding strategy, one type of co-branding is a symbolic co-branding which is the focus of this research,one example of symbolic co-branded products is BlackBerry Porsche. This study was made to analyse the effect of self congruity and attitude towards Porsche, product category involvement and the need for uniqueness of the Blackberry Porshe purchase probability in Indonesia. the result in this study showed the attitude towards Porsche brand is correlate significantly to purchase probability but consumers prefer more features and function that is he weakness of Blackberry Porsche so, blackberry needs to improve their features and spesificaton to gain more purchase probability
;Today many companies want to create a unique product. One way to make products that are different and unique is to use co-branding strategy, one type of co-branding is a symbolic co-branding which is the focus of this research,one example of symbolic co-branded products is BlackBerry Porsche. This study was made to analyse the effect of self congruity and attitude towards Porsche, product category involvement and the need for uniqueness of the Blackberry Porshe purchase probability in Indonesia. the result in this study showed the attitude towards Porsche brand is correlate significantly to purchase probability but consumers prefer more features and function that is he weakness of Blackberry Porsche so, blackberry needs to improve their features and spesificaton to gain more purchase probability
;Today many companies want to create a unique product. One way to make products that are different and unique is to use co-branding strategy, one type of co-branding is a symbolic co-branding which is the focus of this research,one example of symbolic co-branded products is BlackBerry Porsche. This study was made to analyse the effect of self congruity and attitude towards Porsche, product category involvement and the need for uniqueness of the Blackberry Porshe purchase probability in Indonesia. the result in this study showed the attitude towards Porsche brand is correlate significantly to purchase probability but consumers prefer more features and function that is he weakness of Blackberry Porsche so, blackberry needs to improve their features and spesificaton to gain more purchase probability
, Today many companies want to create a unique product. One way to make products that are different and unique is to use co-branding strategy, one type of co-branding is a symbolic co-branding which is the focus of this research,one example of symbolic co-branded products is BlackBerry Porsche. This study was made to analyse the effect of self congruity and attitude towards Porsche, product category involvement and the need for uniqueness of the Blackberry Porshe purchase probability in Indonesia. the result in this study showed the attitude towards Porsche brand is correlate significantly to purchase probability but consumers prefer more features and function that is he weakness of Blackberry Porsche so, blackberry needs to improve their features and spesificaton to gain more purchase probability
]"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Marchelina
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis strategi co-branding yang efektif digunakan untuk kategori produk smartphone di Indonesia dan mengetahui apakah faktor perceived fit mempengaruhi kesuksesan strategi co-branding. Penelitian ini menggunakan 192 sampel dengan menggunakan metode convenience sampling. Responden pada penelitian ini adalah orang-orang yang merupakan pengambil keputusan atas merek smartphone yang mereka gunakan saat ini. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test.
Penelitian ini menemukan hasil bahwa ternyata tidak terdapat perbedaan attitude toward co-branded product dan purchase intention yang signifikan antara konsumen yang dihadapkan pada kondisi co-branding ingredient dan konsumen yang dihadapkan pada kondisi co-branding simbolik. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan attitude toward co-branded product dan purchase intention yang signifikan ketika konsumen dihadapkan pada kondisi perceived fit tinggi dibandingkan kondisi perceived fit rendah.

This research aims to analyze which of the two types of co-branding strategies that is more effective to implement for smartphone category in Indonesia and to know whether perceived fit affects the success of co-branding strategy. This research uses 192 samples by using convenience sampling method. The respondents in this research are the ones who make their own decisions for the smartphone brands which they are currently using. The data is analyzed by using independent sample t-test.
This research found that there is no significant difference in attitude toward co-branded product and purchase intention between those who are given the ingredient co-branding treatment and those who are given the symbolic co-branding treatment. This research also found that there is a significant difference in attitude toward co-branded product and purchase intention due to the different level of perceived fit (high perceived fit and low perceived fit).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Kamaliyah
"Penelitian ini menjelaskan feedback effect yang terjadi pada brand image Magnum setelah adanya brand extension - Magnum Cafe. Menggunakan elemenelemen brand equity sebagai latent untuk mengukur evaluasi konsumen terhadap extension yang secara langsung menjadi salah satu faktor final brand image. Peneliti pada tahapan awal melakukan riset eksploratori untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai permasalahan penelitian, untuk menjadi input pada tahap selanjutnya yaitu riset konklusif (deskriptif). Data yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan pembagian kuesioner dengan sampel 216 orang konsumen Magnum (es krim dan Café). Dari hasil penelitian diketahui bahwa extension attitude dan initial brand image berpengaruh positif terhadap final brand image.

This research examines feedback effect of Magnum’s brand image after the extension – Magnum Cafe. Uses elements of brand equity as latent to measure evaluation of the extension that directly connect to final brand image. Researchers in the early stages use exploratory research to gain an overview and understanding the case problem, thus will be used as input for conclusive (descriptive) research. Data obtained in this study is based on the distribution of the questionnaire with 216 sample of Magnum’s consumers (ice cream and Café). The survey results revealed that the extension attitude and initial brand image have positive effect on final brand image."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmie Kasmy
"ABSTRAK
Dalam persaingan merek, merupakan tantangan bagi pemasar untuk meningkatkan
ekuitas mereknya karena ekuitas merek yang tinggi bisa menciptakan keuntungan yang tinggi
pula bagi manufaktur komputer Ekuitas merek yang tinggi akan menciptakan loyalitas dan
memberikan peluang bagi perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang sesuai
dengan perceived quality dari konsumen.
Pada beberapa jurnal pemasaran khususnya mengenai co-branding ditemukan hahwa
Co-branding memberikan kesan tertentu terhadap kualitas suatu produk yang dipasarkan
sebagai contoh: Ssangyong dengan Mercedes-Benz, CitiBank dengan Visa atau Master Card,
diet Coke dengan Nutrasweet. Patria dengan Komatsu. Kesan tersebut tercakup didalamnya
kualitas dan harga produk yang dipasarkan. Sehingga tiga tujuan utama di dalam penelitian ini
yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh co-branding terhadap kesan kualitas
produk komputer dan sejauh mana kesan kualitas itu berubah setelah dilakukan co-branding
dengan suatu processor, mengetahui perubahan harga dan sebelum dilakukan co-branding dan
setelah dilakukan co-branding untuk kategori produk komputer, mengetahui pengaruh Co-
branding komputer dengan prosessor terhadap dasar pertimbangan konsumen didalam
pembelian.
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah dengan descriptive analysis. Survei dilakukan
di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah responden 200 orang. Data primer diperoleh melalui
metode sample survey dengan instrumen utama kuesioner. Variabel utama yang diukur
didalam penelitian ini terdiri dari perceived quality, perceived price, serta variabel pendukung
Iainnya (product attribute, brand awareness, advertising awareness, buying behaviour,
product usage). Responden dalam penelitian ini mengisi sendiri kuesioner (self-administered
survey) yang diberikan kepadanya dengan cara drop-off Khusus untuk variabel brand
awareness dan brand association dilakukan dengan teknik in-depth interview.
Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi terhadap
kualitas dan harga produk komputer dan prosessor. Ada tiga merek yang di analisis untuk
kedua produk, masing-masing mewakili brand power: strong, moderate, dan weak. Untuk
produk prosessor digunakan merek Intel Pentium, AMD Athion. dan VIA Cyrix. Sedangkan
untuk produk komputer digunakan merek Compaq, Zyrex, dan Extron. Untuk mengukur
perceived qualiiv digunakan 6 points liken scale, dimana 1 berarti kualitas sangat rendah dan
6 berarti kualitas sangat tinggì. Untuk variabel perceived price ditanyakan kepada responden
persepsinya terhadap harga apakah lebib tinggi, Iebih rendah, atau sama saja (kira-kira berapa
persen), apabila diberikan sebuah zero origin dengan patokan 100%. Sedangkan dalam
meneliti variabel product attribut digunakan 6 points liken scale untuk tingkat kepentingan
atribut dan ordinal scale untuk prioritas kepentingan atribut.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka pada para responden ditanyakan
persepsinya terhadap kualitas dan harga sebelum dan sesudah co-branding. Hasil yang
diperoleh untuk kondisi perceived quality dan price adalah: pertama, bagi host brand terlihat
bahwa secara keseluruhan persepsi kualitas akan meningkat apabila beraliansi dengan
ingredient brand yang Iebih kuat danpada dengan ingredient brand yang lebih lemah. Kedua,
secara keseluruhan persepsi terhadap harga akan cenderung meningkat apabila beraliansi
dengan ingredient brand yang Iebih kuat daripada ingredient brand yang lebih lemah.
Untuk mengukur tingkat signifikansi perubahan pada perceived quality dan price
dilakukan uji paired sample t-test. Dan uji yang dilakukan diperoleh hasil bahwa: pertama,
persepsi kualitas konsumen terhadap merek komputer secara signifikan dipengaruhi oleh
semua merck co-brand prosessor kecuali co-branding antara merek Intel Pentium dengan
Compaq dimana kedua merek merupakan brand yang sama-sama kuat. Kedua, untuk host
brand Compaq, Zyrex, dan Cyrix, perceived price akan menìngkat secara signifikan apabila
melakukan co-branding dengan ingredient brand yang kuat seperti Intel Pentium. Sebaiknya,
perceived price akan menurun secara signifikan apabila dilakukan co-branding dengan
ingredient brand yang lemah seperti VIA Cyrix. Sedangkan apabila host brand melakukan co-
branding dengan ingredient brand yang kuat secara moderat, maka terdapat kecenderungan
bahwa perceived price akan meningkat atau menurun secara tidak signifikan.
Dari analisis terhadap atribut fisik maupun non fisik, diperoleh kesimpulan bahwa
prosessor merupakan atribut penting dan diprioritaskan di dalam proses pertimbangan
konsumen dalam melakukan pembelian komputer. Sehingga dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa co-branding manufaktur komputer dengan processor sebagai secondary
association merupakan Iangkah yang tepat. Uji anova yang dilakukan terhadap tingkat
kepentingan dan prioritas atribut, membuktikan bahwa kecepatan dan merek prosessor tidak
secara signifikan dipersepsikan berbeda dalam proses pembelian PC baik bagi owner maupun
non owner.
Dari hasil penelitian yang didapat, maka beberapa hal yang dapat disarankan. Pertama,
bagi manufaktur komputer secara umum, co-branding meniiliki pengaruh yang signifikan
untuk mempengaruhi perceived quality dan price terhadap produk komputer sehngga
merupakan langkah yang potensial untuk melakukan aliansi dengan prosessor untuk
menerapkan pemasaran bersama dengan co-branding atau lebih spesifik dengan ingredient
branding. Namun perlu diingat, persepsi kualitas dan harga akan cenderung meningkat secara
signifikan apabila metakukan co-branding dengan merek prosessor yang lebih kuat daripada.
host brand.
Kedua, bagi merek-merek komputer yang diteliti, untuk merek Zyrex dan Extron co-
branding seharusnya dilakukan dengan merek prosessor yang kuat seperti Intel Pentium agar
peningkatan terhadap perceived quality dan price dapat Iebih signifikan. Bagi Compaq yang
cenderung memiliki brand power yang sama dengan merek kuat seperti Pentium, ada baiknya
untuk mempertimbangkan untuk melakukan alternatif co-branding dengan merek produk
komplementer seperti Windows atau melalui peningkatan terhadap value to the customers
dengan mengeksploitasi atribut-atribut produk lainnya yang penting bagi konsumen seperti
garansi dan afler sales service. Hal ini disebabkan karena peningkatan terhadap perceived
quality cenderung tidak bertambah secara signifikan apabila Compaq melakukan co-branding
dengan intel Pentium.
Ketiga, bagi para akedemisi, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menguatkan
kesimpulan bahwa co-branding dapat secara signifikan meningkatkan perceived quality dan
price bagi host brand apabila dilakukan dengan ingredient brand dengan kekuatan merck
( brand power) tertentu.
"
2002
T3574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>