Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nurhasanah
"Analisis Situasi Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2021 berjumlah 64,2 juta unit mengharuskan setiap pelaku usaha menghadirkan strategi komunikasi yang efektif agar semakin dikenal oleh target konsumennya. Salah satu UMKM yang berkembang adalah minuman berbasis kopi, dan berdasarkan hasil riset TOFFIN jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai. Konsumsi kopi baik di domestik maupun internasional, konsumen cenderung mengarah salah satunya pada specialty coffee, salah satunya Kopi Lokal Solok Radjo. Satu Satu Sembilan sebagai salah satu usaha yang menyediakan minuman berbahan Kopi Lokal dengan tujuan memperkenalkan Kopi Solok kepada masyarakat yang lebih luas. Media komunikasi yang digunakan oleh Satu Satu Sembilan adalah Instagram, namun pemanfaatannya belum maksimal. Hasil wawancara bersama pemilik Satu Satu Sembilan Coffee dan survei online, ditemukan data yang relevan yang menyatakan bahwa Satu Satu Sembilan membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness Satu Satu Sembilan Coffee adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat dengan mengedukasi tentang Kopi Lokal dan Satu Satu Sembilan Coffee. Tujuan Meningkatkan brand awareness Satu Satu Sembilan Coffee dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan engagement dari target khalayak, agar Satu Satu Sembilan Coffee lebih dikenal di masyarakat. Khalayak Sasaran Demografis Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan Usia: 17 - 30 tahun Pekerjaan: pelajar, mahasiswa, pekerja muda Psikografis Memiliki ketertarikan dengan kopi Memiliki ketertarikan dengan kekayaan kopi lokal Menikmati kopi dengan rasa dan kualitas terbaik Membutuhkan tempat dengan suasana nyaman untuk menikmati kopi Geografis Domisili: Kota dan Kabupaten Solok Wilayah sasaran utama: Kota dan Kabupaten Solok Pesan Kunci Satu Satu Sembilan Coffee merupakan kedai kopi yang mengenalkan lebih jauh tentang kekayaan kopi lokal, yaitu Kopi Solok dengan olahan bermutu kepada masyarakat luas. Program Unlocking Coffetential 119 Creative Content Hurry up! 119 is Calling 119 Share Button Sahabat Sasase Design Competition: New Look! Product packaging special edition. High five! Sasase's Day! Fun Battle: Sasase Brewing Competition 119 glasses full of history Jadwal Juni-Januari 2023 Anggaran Rp25.154.250 untuk 8 bulan Evaluasi Input: Evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan Output: Evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan Outcome: Evaluasi terhadap hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan yaitu brand awareness.

Situation Analysis The number of UMKM in Indonesia in 2021 amounting to 64.2 million units requires every business actor to present an effective communication strategy in order to be increasingly recognized by their target consumers. One of the UMKM sector that is developing is coffee-based drinks, and based on the results of TOFIN's research, the number of coffee shops in Indonesia in August 2019 reached more than 2,950 outlets. Consumption of coffee both domestically and internationally, consumers tend to focus on specialty coffee, one of which is Solok Radjo Local Coffee. Satu Satu Sembilan as one of the businesses that provides drinks made from Local Coffee with the aim of introducing Solok Coffee to the wider community. The communication media used by Satu Satu Sembilan is Instagram, but its utilization is not maximized. The results of interviews with the owners of Satu Satu Sembilan Coffee and online surveys, found relevant data stating that Satu Satu Sembilan requires an effective communication strategy in order to increase brand awareness. One of the efforts that can be done to increase the brand awareness of Satu Satu Sembilan Coffee is to take a public relations approach by educating about Local Coffee and Satu Satu Sembilan Coffee. Goal Increase the brand awareness of Satu Satu Sembilan Coffee with do some programs that can inform messages and increase engagement from the target audience, so that One One Nine Coffee is better known in the community. Target Audience Demographic a. Gender: male and female b. Age: 17 – 30 years old c. Occupation: student, student, youth worker Psychographic a. Have an interest in coffee b. Have an interest in the richness of local coffee c. Enjoy coffee with the best taste and quality d. Need a place with a comfortable atmosphere to enjoy coffee Geographic a. Domicile: City and Regency of Solok b. Main target areas: City and District of Solok Key Message Satu Satu Sembilan Coffee is a coffee shop that introduce more about the richness of local coffee, namely Kopi Solok with quality preparations to the wider community. Program Unlocking Coffetential 119 Creative Content Hurry up! 119 is Calling 119 Share Button Sahabat Sasase Design Competition: New Look! Product packaging special edition. High five! Sasase's Day! Fun Battle: Sasase Brewing Competition 119 glasses full of history Period June-January 2023 Budget IDR25.154.250 for 8 months Evaluation Input: Evaluation of the activity implementation process Output: Evaluation of the results of the implementation of activities Outcome: Evaluation of the final result of the implementation of the activity, namely brand awareness"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Elvira Saraswati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dzaqi Faizal Auliroh
"Survei Bank Indonesia tahun 2021 menyatakan bahwa 87,5% UMKM di Indonesia terdampak pandemi COVID-19 dan mengalami dampak negatif dari sisi penjualan. Dampak terbesar dirasakan oleh pemilik bisnis Food and Beverage (FnB). Menurut data dari Organisasi Kopi Dunia, tingkat konsumsi kopi Indonesia tumbuh 44% dalam periode sepuluh tahun kopi yakni dari Oktober 2008 sampai dengan September 2019. Toko Kopi Bersaudara merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang FnB yang memiliki konsep industrial dengan mengedepankan nilai produktivitas dan edukasi. Hasil temuan data dari survei online dan focus group discussion menyatakan bahwa brand awareness Toko Kopi Bersaudara sudah cukup tinggi, namun memiliki permasalahan kurangnya brand loyalty dari konsumen. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan permasalahan brand loyalty adalah dengan menggunakan pendekatan humas pemasaran dengan membentuk kepercayaan dari konsumen terhadap Toko Kopi Bersaudara. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan brand loyalty Toko Kopi Bersaudara dengan melakukan beberapa program yang dapat meningkatkan retensi kunjungan konsumen sebesar 20%. Khalayak sasaran program ini adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 19 sampai dengan 26 tahun, berdomisili di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto. Program ini memiliki enam rancangan yang akan dilaksanakan dari bulan Januari hingga Juni 2023 yaitu Bersaudara Creative Content, Barista Take Over Session, A Day in My Life by Influencer, Customer of the Month, Take a Look at Bersaudara Review Challenge, It’s Payday Bring Your Own Tumbler. Anggaran biaya yang akan dikeluarkan yaitu sebesar Rp23.500.000 untuk 6 bulan pelaksanaan.

Bank Indonesia report on 2021 mentioned that 87,5% Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) in Indonesia were affected by COVID-19 and got negative impact on their sales. Food and Beverage (FnB) industry is affected the most by this pandemic. Research from the World Coffee Organisation mentioned that Indonesia's coffee consumption rate grew 44% in a ten-year period of coffee, from October 2008 to September 2019. Bersaudara coffee shop is one of the SMEs in the FnB industry with an industrial concept and focuses on productivity and education. Data from online surveys and focus group discussion found that Bersaudara coffee shop has quite high brand awareness but lack of brand loyalty from customers. One of the strategies to grow brand loyalty for Bersaudara coffee shop is enhancing trust from customers by using marketing public relations programs. The objectives of this program is to enhance brand loyalty of Bersaudara coffee shop by doing several programs to grow customer visit retention by 20%. Target audiences of this program are male and female in their 19 to 26 years old, stay at City and Regency of Mojokerto. This program will have six plan which will be held from January to June 2023, such as Bersaudara Creative Content, Barista Take Over Session, A Day in My Life by Influencer, Customer of the Month, Take a Look at Bersaudara Review Challenge, It’s Payday Bring Your Own Tumbler. The program will cost Rp23.500.000 for six months.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Chandradewi Puspaningrum
"Tayangan media massa seringkali menunjukkan standar kecantikan dengan kulit putih, tubuh tinggi dan langsing, serta rambut panjang, lurus, dan hitam. Hal tersebut pun ditunjukkan melalui produk-produk perawatan tubuh dan rambut yang beredar di pasaran luas, yang mayoritas hanya memenuhi kebutuhan khalayak yang 'sesuai' dengan standar kecantikan. Padahal, terdapat khalayak yang kebutuhannya belum terpenuhi dengan produk-produk tersebut. Produk-produk yang beredar di pasaran luas pun seringkali menghasilkan tingkat limbah yang tinggi, yang disebabkan oleh pemilihan bahan baku hingga kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang ramah terhadap keragaman jenis rambur dan lingkungan, hadir di tengah-tengah kondisi tersebut. Akan tetapi, kesadaran khalayak akan keberadaan Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang peduli pada keberagaman jenis rambut dan lingkungan masih rendah. Madremia pun belum memiliki rancangan kegiatan pemasaran yang komprehensif dan terencana yang dapat dievaluasi. Maka dari itu, dibutuhkan suatu rancangan program komunikasi yang dapat meningkatkan brand awareness Madremia.
Rancangan program komunikasi ini bertajuk “Embrace Your Well Being and Nature with Madremia”, yang akan dilaksanakan selama 5 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.3.810.000. Khalayak program ini akan menargetkan khalayak yang berdomisili di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, berusia 18-30 tahun dengan SES A-B, familiar dengan teknologi digital, aktif menggunakan media sosial, memiliki ketertarikan dengan isu beauty inclusivity dan lingkungan, serta sering melakukan riset sederhana sebelum membeli suatu barang. Progam ini akan dieksekusi melalui beberapa kegiatan, yaitu aktivasi media sosial, brand ambassador, partnership dengan komunitas, serta media relations.

Mass media often show the standard of beauty with white skin, tall and slender bodies, and long, straight, and black hair. This is also shown through the body and hair care products circulating in the wide market, the majority of which only meet the needs of audiences that are 'fit' to the beauty standards. In fact, there are audiences whose needs have not been met with these products. Products circulating in the wide market often produce high levels of waste, which is caused by the selection of raw materials to packaging that is not environmentally friendly.
Madremia as a hair and body care brand that is friendly to various types of hair and the environment exists in the midst of these conditions. However, public awareness of the existence of Madremia as a hair and body care brand that cares about the diversity of hair types and the environment is still low. Madremia does not yet have a comprehensive and planned marketing activity plan that can be evaluated. Therefore, a communication program is needed that can increase Madremia's brand awareness.
This communication program is entitled "Embrace Your Well Being and Nature with Madremia", which will be implemented for 5 months with a total budget of Rp3,810,000. The audience for this program will target audiences who live in Greater Jakarta and its surroundings (Jabodetabek area) and big cities on the island of Java, aged 18-30 years with SES A-B, are familiar with digital technology, actively use social media, have an interest in beauty inclusivity and environmental issues, and often do simple research before buying an item. This program will be executed through several activities, namely social media activation, brand ambassadors, partnerships with the community, and media relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabby Evitho
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Profil Perusahaan:
1. Lucky Tours merupakan salah satu agen tour dan travel, yang bertempat di Jalan Ternate no.28 D, Jakarta. Didirikan di Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2001 oleh PT. Lucky Wisata Indah, Lucky Tours dipimpin oleh pasangan suami-istri, Latif Tanamas dan Kurnia Ningsih.
2. Berawal dari kesukaan terhadap traveling, pasangan suami-istri tersebut akhirnya mendirikan Lucky Tours sebagai bisnis mereka. Selama 13 tahun ini, Lucky Tours telah menjadi perusahaan yang maju dan mandiri. Lucky Tours didukung oleh tenaga kerja yang profesional dan berpengalaman di bidang pariwisata, serta didukung dengan sistem jaringan penerbangan yang berkualitas.
Analisis SWOT:
Strengths (Kekuatan)
1. Adanya pilihan mengatur perjalanan wisata yang disesuaikan dengan biaya klien. Hal ini menjadi suatu kelebihan karena bisnis biro perjalanan sudah memiliki paket-paket tour yang telah disiapkan, khalayak hanya diperbolehkan memilih dari paket yang sudah ada.
2. Tergabung dalam ASTINDO, yaitu Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan dan ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), serta IATA (International Air Transport Association) dimana posisi Lucky Tours sudah terjamin dan terpercaya.
3. Layanan 24 jam untuk klien via telepon. Klien akan mendapatkan servis selama 24 jam dari Lucky Tours dalam berwisata.
4. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer via ATM dan kartu kredit, sehingga memudahkan khalayak untuk menggunakan jasa Lucky Tours.
Weaknesses (Kelemahan):
1. Rendahnya citra Lucky Tours di mata khalayaknya.
2. Tidak memiliki divisi PR yang bertugas untuk menjalankan fungsinya.
3. Kegiatan promosi dan publikasi yang minim.
4. Website tidak dikelola dengan baik dan tidak memiliki akun media sosial sehingga promosi dan publikasi online kurang berjalan.
5. Belum memiliki kantor cabang sehingga akses khalayak hanya ke kantor di Jl. Ternate no.28 D, Jakarta saja.
6. Paket wisata yang kurang beragam.
Opportunities (Kesempatan):
1. Tren pengeluaran biaya untuk traveling pada masyarakat Indonesia meningkat setiap tahunnya.
2. Kondisi kelas ekonomi menengah masyarakat Indonesia semakin meningkat.
3. Terdapat khalayak yang tidak memiliki waktu untuk melakukan riset perjalanan wisata.
Threats (Ancaman):
1. Terdapat tour dan travel lainnya yang lebih terkenal dibandingkan Lucky Tours. Kompetitor dari Lucky Tours adalah Avia Tour, Wita Tour, dan Obaja Tour (dipilih berdasarkan kesamaan jasa).
2. Terdapat komunitas backpacker Indonesia, yaitu wadah yang menjembatani para traveller untuk berwisata dengan biaya yang lebih murah karena menggunakan sistem sharing cost.
Pernyataan Masalah:
Rendahnya citra Lucky Tours di mata khalayak.
Usulan Program:
1. Pembentukan Divisi PR
2. MPR melalui website dan media sosial
3. Special event
Tujuan Program:
Meningkatkan citra Lucky positif secara positif dan mengedukasi khalayak mengenai layanan yang diberikan oleh Lucky Tours.
Khalayak Sasaran:
Geografis: Berdomisili di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan
Demografis: Laki-laki dan perempuan berusia 20-34 tahun, dengan tingkat SES pengeluaran (Socio Economic Status) A (>3.000.000) sampai SES B (2.000.000-3.000.000), berlatar pendidikan SMA, S1, S2, S3, dan yang bekerja.
Psikografis: Memiliki gaya hidup suka berwisata (minimal 3 kali dalam setahun), memiliki smartphone, menggunakan media sosial rata-rata 3 jam/hari, terbuka terhadap hal baru.
Behavioral: Mencari nilai tambah dalam melakukan transaksi.
Pesan Kunci:
Lucky Tours: Get more value behind your lucky journey?, yang memiliki arti bahwa Lucky Tours adalah tour dan travel yang memberikan nilai tambah untuk mementingkan kepuasan khalayaknya dalam menggunakan jasa Lucky Tours.
Anggaran:
Rp 425.350.000
Evaluasi:
Tahapan evaluasi yang digunakan adalah:
1. Tahap Input
2. Tahap Output
3. Tahap Outcomes
Setiap tahap memiliki tolok ukur dan instrumen masing- masing.

EXECUTIVE SUMMARY
Company Profile:
1. Lucky Tours is a tour and travel agent at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta. Established in Jakarta on October 16, 2001 by PT. Lucky Wisata Indah, Lucky Tours led by married couples, Latif Tanamas and Kurnia Ningsih.
2. Starting from a hobby for traveling, Latif and Kurnia make it turn to business. During these 13 years, Lucky Tours has become a company that developed and independent. Lucky Tours supported by skilled and experienced professionals who work in the field of tourism, and supported by qualified flight network system.
SWOT Analysis:
Strengths :
1. There's a choice to customize your own trip, which fit with your budget. This is strength because usually another tour and travel has already fix package, and audiences can only choose that.
2. Incorporated in ASTINDO (Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan), ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), and IATA (International Air Transport Association) which Lucky Tours's position has already guaranted and trusted.
3. 24-hour service for client via phone. Client will get 24-hour service from Lucky Tours during the trip. Agent of Lucky Tours will always be ready to answer every question and help clients.
4. Payment by transfer ATM and credit card
Weaknesses:
1. The low image of Lucky Tours
2. Don't have PR division who has the responsibility to run their function.
3. The minimum activities of promotion and publication.
4. Not maintain the website well and not having any social media yet, so promotion and online publication not running often.
5. Not have branch offices, so that client's access to Lucky Tours only at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta.
6. Not various travel packages.
Opportunities:
1. A trends expense for traveling on Indonesian society is increasing every year.
2. The increase of middle economic class in Indonesian society.
3. There are audiences that do not have the time to do research for travel.
Threats:
1. There are other tour and travels which more famous than Lucky Tours. Competitors of Lucky Tours are Avia Tour, Wita Tour, and Obaja Tour (selected based on similarity services).
2. There is Indonesia backpacker community. It is a place where traveler can travel with cheaper cost because cost-sharing system.
Problem:
The low image of Lucky Tours in audience sight.
Programs:
1. Establishment of PR division
2. MPR through website and social media
3. Special event
Goal:
Improving the positive image and educate the audiences about Lucky Tours?s services.
Target Audiences:
Geographic: Based in North Jakarta and South Jakarta
Demographic: Men and women aged 20-34 years, with the level of SES in spending (Socio Economic Status) A (> Rp 3.000.000) until the SES B (Rp 2.000.000-Rp 3.000.000), set in a high school education, S1, S2, S3, and worked.
Psychographic: Having a lifestyle to travel (at least 3 times a year), have a smartphone, using social media with an average of 3 hours / day, open to new things.
Behavioral: Looking for value-added in the transaction.
Key Message:
Lucky Tours: Get more value behind your lucky journey?, which means Lucky Tours is a tour and travel which give more value to prioritize the satisfaction of audiences.
Budget:
Rp 425.350.000
Evaluation:
The evaluation stages:
1. Input
2 .Output
3. Outcomes
Each stage has indicator and instrument.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Nadhilah
"Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah kawasan wisata pelestarian budaya yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Meskipun Setu Babakan memiliki beragam potensi wisata, ternyata ketertarikan masyarakat untuk berkunjung dan memahami budaya Betawi masih kurang. Selain itu, Setu Babakan juga belum memiliki perencanaan strategi humas pemasaran yang terintegrasi untuk menumbuhkan awareness masyarakat yang masih minim tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan strategi humas pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan awareness khalayak terhadap Setu Babakan. Perancangan humas pemasaran ini diturunkan menjadi sebuah program dengan nama "Setu Babakan: The House of Jakarta" yang memiliki beberapa kegiatan, yakni Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, kampanye media digital, serta konferensi pers. Target khalayak dari program ini adalah pelajar dan mahasiswa di Jabodetabek. Pemilihan target khalayak ini didasari oleh hasil riset pendahuluan yang menunjukkan kurangnya kesadaran pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan. Pesan kunci yang akan diberikan pada setiap kegiatan ini adalah edukasi secara menyeluruh kepada pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan sebagai sebuah ?rumah? bagi masyarakat Jabodetabek.

Betawi Cultural Village Setu Babakan is a cultural preservation tourist resort located in Jagakarsa, South Jakarta. Although Setu Babakan has diverse tourism potential, it turns out the public interest to visit and understand the Betawi culture is still lacking. Additionally, Setu Babakan also does not have integrated marketing public relation strategic planning to foster low public awareness. Therefore, they need to design a marketing public relation strategy which aims to increase public awareness of the Setu Babakan. Designing marketing public relation strategy is revealed to be a program with the name "Setu Babakan: The House of Jakarta" which has several activities, Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, a digital media campaign, as well as a press conference. The target audience of the program is students (both high school and college) in Jabodetabek. Selection of the target audience is constituted by the results of preliminary research that shows a lack of awareness of students about the Setu Babakan. Key messages that will be given to each of these activities is a thorough education to the students about the Setu Babakan as a "home" for the people of Jabodetabek.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Noviyanti
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Reblood memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah defisit kantong darah di Indonesia. Semenjak tahun 2015 hingga per Oktober 2017, Reblood sudah memiliki 10.586 pengguna. Namun masih banyak target khalayak dari Reblood yang belum mengetahui apa itu Reblood meskipun sudah memiliki informasi yang cukup mengenai donor darah. Oleh karena itu, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan CEO Reblood dan survei terhadap 108 target khalayak Reblood, disimpulkan bahwa dibutuhkannya sebuah program untuk meningkatkan brand awareness dari Reblood. Tujuan: Untuk memperkenalkan Reblood kepada target khalayak dan memberikan informasi mengenai fitur dan keuntungan dalam menggunakan Reblood. Serta mengajak lebih banyak lagi orang untuk melakukan donor darah melalui Reblood. Sasaran Program Komunikasi Meningkatkan brand awareness target khalayak mengenai Reblood. Mengajak lebih banyak orang untuk donor darah menggunakan Reblood. Strategi: Melakukan publikasi mengenai Reblood dengan metode offline dan online di berbagai media dan tempat. Khalayak Sasaran: 1. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan. 2. Usia : 17-30 tahun.3. Tempat tinggal : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek. 4. Pekerjaan : Mahasiswa dan karyawan. 5. Pengguna smartphone. 6. Pengguna sosial media Instagram dan/atau Facebook.

ABSTRACT
Situation Analysis: Reblood has a mission to solve the deficit of blood supply in Indonesia. Since 2015 until October 2017, Reblood already has 10.586 members. But there are still so many of the target audience that don rsquo t know about Reblood, although they already have enough information about blood donor. Therefore, based on an interview with the CEO of Reblood and survey with 108 of Reblood rsquo s target audience, it can be concluded that Reblood needs a program to increase the brand awareness of Reblood. Goals To introduce: Reblood to the target audience and give them information about Reblood rsquo s features and benefits when using Reblood. Also to persuade more people to donate their blood using Reblood. Communication Objectives: To increase target audience rsquo's brand awareness of Reblood.To persuade more people to donate their blood using Reblood.StrategyDoin publications about Reblood with offline and online methods in various medias and places. Target Audience: 1. Gender Male and female. 2. Age 17 30 years old. 3. Ocuppation University students and employee. 4. Domicile Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek. 5. Smartphone users. 6. Instagram and or Facebook users."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Aninditha Putri
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi. Makanan Jepang adalah makanan terfavorit di dunia karena rasa dan kandungannya yang sehat, salah satunya ikan unagiMasyarakat Indonesia belum mengenal ikan unagi sebagai ikan yang memiliki manfaat paling tinggi dibandingkan ikan lainnya. Ken Japanese Restaurant menyediakan menu unagi terlengkap dan terjamin kualitasnya karena budidaya sendiri. Masyarakat belum banyak mengenal Ken Japanese Restaurant ini karena belum melakukan banyak kegiatan humas pemasaran secara konvensional maupun digital. Maka berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan owner Ken Japanese Restaurant, ditemukanlah bahwa restoran ini membutuhkan program untuk meningkatkan brand awareness. Tujuan: Mampu meningkatkan brand awareness Ken Japanese Restaurant khususnya pada tingkatan level brand recall sehingga dapat menjadikan Ken Japanese Restaurant dikenal oleh masyarakat. Khalayak Sasaran: Demografis: Laki-laki dan perempuan. Keluarga dan anak muda 17 s.d. 60 tahun Ses A/B- PsikografisFamily person, healthy, modern, dinamis, praktis, dan suka nongkrong. Geografis Daerah Jakarta terutama Cibubur Sub-urban Jakarta Depok, Bekasi, dan Cileungsi.

ABSTRACT
Situation Analysis: People are more aware about the food they consumed. Japanese food is the most favorite food in the world because of its taste and also the healthy ingredient in the food, especially unagi. Indonesian people don`t realize unagi as a fish that has the highest advantages compared to the other fish. Ken Japanese Restaurant provides a complete unagi menu with a guaranteed quality because it has its own cultivation. People don`t know much about Ken Japanese Restaurant because it haven rsquo t done a lot of marketing public relations activities conventionally and digitally. Therefore, based on a private interview with the owner of Ken Japanese Restaurant, it is founded that Ken Japanese Restaurant needs a program to increase brand awareness of their restaurant. Goal: The goal of the program is able to increase the brand awareness of Ken Japanese Restaurant particularly at the level of brand recall levels so that Ken Japanese Restaurant will be known by the people around DKI Jakarta and sub urban Jakarta. Target Audience: Demographically Male and female. Family and youth ages 17 60 Ses A B PsychographicsFamily person, healthy, modern, dynamic, practical, dan like to hanging out. Geographically around Jakarta particularly in Cibubur Sub urban Jakarta Depok, Bekasi, dan Cileungsi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>