Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kenza Luthfiani
"Banyak studi menunjukan bahwa reference group memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan brand equity dan brand preference. Tugas karya akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan program promosi untuk Shabu Siy, merek restoran all you can eat Jepang, berbasiskan studi mengenai hubungan positif ketiga komponen tersebut. Rancangan program promosi akan berfokuskan untuk meningkatkan empat dimensi brand equity yang meliputi 1) kesadaran merek 2) asosiasi merek 3) persepsi nilai 4) loyalitas merek dan brand preference. Rancangan program promosi akan dipantau dan dievaluasi melalui platform analitik digital dan kuesioner daring untuk mengukur peningkatan tiap dimensi brand equity dan brand preference.

Many studies show that reference groups have positive influences on increasing brand equity and brand preference. This final project aims to design a promotional program for Shabu Siy, a Japanese all you can eat restaurant brand, based on a study of the positive relationship between the three components. The promotion program plan will focus on increasing the four dimensions of brand equity which include 1) brand awareness 2) brand associations 3) perceived value 4) brand loyalty and brand preference. Promotional program plan will be monitored and evaluated through digital analytic platforms and online questionnaires to measure improvements in each dimension of brand equity and brand preference."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Altessa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabby Evitho
"[ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF
Profil Perusahaan
Lucky Tours merupakan salah satu agen tour dan travel, yang bertempat di Jalan Ternate no.28 D, Jakarta. Didirikan di Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2001 oleh PT. Lucky Wisata Indah, Lucky Tours dipimpin oleh pasangan suami-istri, Latif Tanamas dan Kurnia Ningsih.
Berawal dari kesukaan terhadap traveling, pasangan suami-istri tersebut akhirnya mendirikan Lucky Tours sebagai bisnis mereka. Selama 13 tahun ini, Lucky Tours telah menjadi perusahaan yang maju dan mandiri. Lucky Tours didukung oleh tenaga kerja yang profesional dan berpengalaman di bidang pariwisata, serta didukung dengan sistem jaringan penerbangan yang berkualitas.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan)
Adanya pilihan mengatur perjalanan wisata yang disesuaikan dengan biaya klien. Hal ini menjadi suatu kelebihan karena bisnis biro perjalanan sudah memiliki paket-paket tour yang telah disiapkan, khalayak hanya diperbolehkan memilih dari paket yang sudah ada.
Tergabung dalam ASTINDO, yaitu Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan dan ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), serta IATA (International Air Transport Association) dimana posisi Lucky Tours sudah terjamin dan terpercaya.
Layanan 24 jam untuk klien via telepon. Klien akan mendapatkan servis selama 24 jam dari Lucky Tours dalam berwisata.
Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer via ATM dan kartu kredit, sehingga memudahkan khalayak untuk menggunakan jasa Lucky Tours.
Weaknesses (Kelemahan)
Rendahnya citra Lucky Tours di mata khalayaknya.
Tidak memiliki divisi PR yang bertugas untuk menjalankan fungsinya.
Kegiatan promosi dan publikasi yang minim.
Website tidak dikelola dengan baik dan tidak memiliki akun media sosial sehingga promosi dan publikasi online kurang berjalan.
Belum memiliki kantor cabang sehingga akses khalayak hanya ke kantor di Jl. Ternate no.28 D, Jakarta saja.
Paket wisata yang kurang beragam.
Opportunities (Kesempatan)
Tren pengeluaran biaya untuk traveling pada masyarakat Indonesia meningkat setiap tahunnya.
Kondisi kelas ekonomi menengah masyarakat Indonesia semakin meningkat.
Terdapat khalayak yang tidak memiliki waktu untuk melakukan riset perjalanan wisata.
Threats (Ancaman)
Terdapat tour dan travel lainnya yang lebih terkenal dibandingkan Lucky Tours. Kompetitor dari Lucky Tours adalah Avia Tour, Wita Tour, dan Obaja Tour (dipilih berdasarkan kesamaan jasa).
Terdapat komunitas backpacker Indonesia, yaitu wadah yang menjembatani para traveller untuk berwisata dengan biaya yang lebih murah karena menggunakan sistem sharing cost.
Pernyataan Masalah
Rendahnya citra Lucky Tours di mata khalayak.
Usulan Program
Pembentukan Divisi PR
MPR melalui website dan media sosial
Special event
Tujuan Program
Meningkatkan citra Lucky positif secara positif dan mengedukasi khalayak mengenai layanan yang diberikan oleh Lucky Tours.
Khalayak Sasaran
Geografis: Berdomisili di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan
Demografis: Laki-laki dan perempuan berusia 20-34 tahun, dengan tingkat SES pengeluaran (Socio Economic Status) A (>3.000.000) sampai SES B (2.000.000-3.000.000), berlatar pendidikan SMA, S1, S2, S3, dan yang bekerja.
Psikografis: Memiliki gaya hidup suka berwisata (minimal 3 kali dalam setahun), memiliki smartphone, menggunakan media sosial rata-rata 3 jam/hari, terbuka terhadap hal baru.
Behavioral: Mencari nilai tambah dalam melakukan transaksi.
Pesan Kunci
Lucky Tours: Get more value behind your lucky journey?, yang memiliki arti bahwa Lucky Tours adalah tour dan travel yang memberikan nilai tambah untuk mementingkan kepuasan khalayaknya dalam menggunakan jasa Lucky Tours.
Anggaran
Rp 425.350.000
Evaluasi
Tahapan evaluasi yang digunakan adalah:
1. Tahap Input
Tahap Output
Tahap Outcomes
Setiap tahap memiliki tolok ukur dan instrumen masing- masing.

ABSTRACT
EXECUTIVE SUMMARY
Company Profile
Lucky Tours is a tour and travel agent at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta. Established in Jakarta on October 16, 2001 by PT. Lucky Wisata Indah, Lucky Tours led by married couples, Latif Tanamas and Kurnia Ningsih.
Starting from a hobby for traveling, Latif and Kurnia make it turn to business. During these 13 years, Lucky Tours has become a company that developed and independent. Lucky Tours supported by skilled and experienced professionals who work in the field of tourism, and supported by qualified flight network system.
SWOT Analysis
Strengths
There?s a choice to customize your own trip, which fit with your budget. This is strength because usually another tour and travel has already fix package, and audiences can only choose that.
Incorporated in ASTINDO (Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan), ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), and IATA (International Air Transport Association) which Lucky Tours?s position has already guaranted and trusted.
24-hour service for client via phone. Client will get 24-hour service from Lucky Tours during the trip. Agent of Lucky Tours will always be ready to answer every question and help clients.
Payment by transfer ATM and credit card
Weaknesses
The low image of Lucky Tours
Don?t have PR division who has the responsibility to run their function.
The minimum activities of promotion and publication.
Not maintain the website well and not having any social media yet, so promotion and online publication not running often.
Not have branch offices, so that client?s access to Lucky Tours only at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta.
Not various travel packages.
Opportunities
A trends expense for traveling on Indonesian society is increasing every year.
The increase of middle economic class in Indonesian society.
There are audiences that do not have the time to do research for travel.
Threats
There are other tour and travels which more famous than Lucky Tours. Competitors of Lucky Tours are Avia Tour, Wita Tour, and Obaja Tour (selected based on similarity services).
There is Indonesia backpacker community. It is a place where traveler can travel with cheaper cost because cost-sharing system.
Problem
The low image of Lucky Tours in audience sight.
Programs
Establishment of PR division
MPR through website and social media
Special event
Goal
Improving the positive image and educate the audiences about Lucky Tours?s services.
Target Audiences
Geographic: Based in North Jakarta and South Jakarta
Demographic: Men and women aged 20-34 years, with the level of SES in spending (Socio Economic Status) A (> Rp 3.000.000) until the SES B (Rp 2.000.000-Rp 3.000.000), set in a high school education, S1, S2, S3, and worked.
Psychographic: Having a lifestyle to travel (at least 3 times a year), have a smartphone, using social media with an average of 3 hours / day, open to new things.
Behavioral: Looking for value-added in the transaction.
Key Message
Lucky Tours: Get more value behind your lucky journey?, which means Lucky Tours is a tour and travel which give more value to prioritize the satisfaction of audiences.
Budget
Rp 425.350.000
Evaluation
The evaluation stages:
1. Input
II.Output
Outcomes
Each stage has indicator and instrument. , EXECUTIVE SUMMARY
Company Profile
Lucky Tours is a tour and travel agent at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta. Established in Jakarta on October 16, 2001 by PT. Lucky Wisata Indah, Lucky Tours led by married couples, Latif Tanamas and Kurnia Ningsih.
Starting from a hobby for traveling, Latif and Kurnia make it turn to business. During these 13 years, Lucky Tours has become a company that developed and independent. Lucky Tours supported by skilled and experienced professionals who work in the field of tourism, and supported by qualified flight network system.
SWOT Analysis
Strengths
There’s a choice to customize your own trip, which fit with your budget. This is strength because usually another tour and travel has already fix package, and audiences can only choose that.
Incorporated in ASTINDO (Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan), ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies), and IATA (International Air Transport Association) which Lucky Tours’s position has already guaranted and trusted.
24-hour service for client via phone. Client will get 24-hour service from Lucky Tours during the trip. Agent of Lucky Tours will always be ready to answer every question and help clients.
Payment by transfer ATM and credit card
Weaknesses
The low image of Lucky Tours
Don’t have PR division who has the responsibility to run their function.
The minimum activities of promotion and publication.
Not maintain the website well and not having any social media yet, so promotion and online publication not running often.
Not have branch offices, so that client’s access to Lucky Tours only at Jl. Ternate no.28 D, Jakarta.
Not various travel packages.
Opportunities
A trends expense for traveling on Indonesian society is increasing every year.
The increase of middle economic class in Indonesian society.
There are audiences that do not have the time to do research for travel.
Threats
There are other tour and travels which more famous than Lucky Tours. Competitors of Lucky Tours are Avia Tour, Wita Tour, and Obaja Tour (selected based on similarity services).
There is Indonesia backpacker community. It is a place where traveler can travel with cheaper cost because cost-sharing system.
Problem
The low image of Lucky Tours in audience sight.
Programs
Establishment of PR division
MPR through website and social media
Special event
Goal
Improving the positive image and educate the audiences about Lucky Tours’s services.
Target Audiences
Geographic: Based in North Jakarta and South Jakarta
Demographic: Men and women aged 20-34 years, with the level of SES in spending (Socio Economic Status) A (> Rp 3.000.000) until the SES B (Rp 2.000.000-Rp 3.000.000), set in a high school education, S1, S2, S3, and worked.
Psychographic: Having a lifestyle to travel (at least 3 times a year), have a smartphone, using social media with an average of 3 hours / day, open to new things.
Behavioral: Looking for value-added in the transaction.
Key Message
“Lucky Tours: Get more value behind your lucky journey”, which means Lucky Tours is a tour and travel which give more value to prioritize the satisfaction of audiences.
Budget
Rp 425.350.000
Evaluation
The evaluation stages:
1. Input
II.Output
Outcomes
Each stage has indicator and instrument. ]"
2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Naziihah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Keterbukaan Informasi Publik pada Instansi Pemerintah pada website Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Tasikmalaya. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pentingnya melakukan keterbukaan informasi publik oleh instansi pemerintah yang sekarang ini sudah didukung dengan adanya perkembangan teknologi, lebih khususnya website. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengimplementasian keterbukaan informasi puublik oleh KPPN Tasikmalaya melalui website.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana beberapa pasal pada UU No. 14 Tahun 2008 atau Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik UU KIP tentang Keterbukaan Informasi Publik diimplementasikan oleh KPPN Tasikmalaya, yaitu aturan mengenai informasi yang wajib disampaikan oleh Badan Publik dan informasi yang disediakan secara berkala.

This research aims to acknowledge the Implementation of Public Information Disclosure on Government Agencies in State Treasury Service Office KPPN of Tasikmalaya rsquo s Website. There is also a background to this research is the importance of doing public information disclosure by government agencies which now is supported with the existence of technological development, more spesific in website. The question in this research is how to implement the disclosure of public information by KPPN Tasikmalaya through website.
This research explains how some articles in Act number 14 year 2008 or Act of Public Information Disclosure UU KIP about the disclosure of public information which implemented by KPPN Tasikmalaya, which is the rule regarding information that shall be informed by Public Agency and information which is provided on a regular basis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Rosul
"Artikel ini memberikan wawasan tentang dampak Brand Extensions terhadap Brand Equity, yang berfokus pada RANS Entertainment. Studi ini menemukan bahwa Parent Brand Equity, Perceived Fit, dan Parent Value Equity berdampak positif pada Brand Extensions Attitude, yang pada gilirannya memiliki dampak langsung yang kuat pada Change in Parent Brand Equity. Studi ini menunjukkan bahwa perusahaan harus fokus dalam membangun Brand Equity dan Value Equity yang kuat, memastikan Perceived Fit, dan menciptakan Brand Extensions Attitude yang diinginkan untuk memperkuat Parent Brand Equity secara keseluruhan. Temuan dari penelitian ini bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut mengenai topik ini, secara khusus untuk RANS Entertainment. Penelitian di masa depan dapat berfokus pada analisis pesaing dan menambahkan faktor lain ke dalam indikator penelitian.

This article provides insight into the impact of Brand Extensions on Parent Brand Equity, focusing on RANS Entertainment. This study found that Parent Brand Equity, Perceived Fit, and Parent Value Equity have a positive impact on Brand Extension Attitudes, which in essence has a direct and strong impact on Change in Parent Brand Equity. This study suggests that companies should focus on building strong Brand Equity and Value Equity, ensuring Perceived Fit, and create a desireable Brand Extensions Attitude to strengthen their overall Parent Brand Equity. The findings from this study are useful for further research on this topic, specifically for RANS Entertainment. Future research can focus on competitor analysis and adding other factors to research indicators."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiyah Yedisya Carmeliana
"Profil Robries : Robries Gallery, didirikan pada 2015 oleh Syukriatun Niamah dan koleganya, bertujuan mengubah perspektif tentang sampah plastik melalui edukasi dan menciptakan produk bernilai dari limbah. Mereka mengusung konsep "rethink and recreate out of waste material" dan telah berkolaborasi dengan lebih dari 100 klien di berbagai negara. Selain bekerja sama dengan bank sampah dan komunitas lingkungan, Robries juga berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga untuk mendaur ulang limbah, menciptakan lingkungan sehat, serta mengubah sampah plastik menjadi produk artistik. Produk yang dihasilkan mencakup dekorasi rumah, perhiasan, alat makan, hingga filamen untuk pencetakan 3D.
Analisis Situasi: Media komunikasi yang digunakan Robries adalah Website dan Instagram. Website Robries terdiri dari beberapa halaman dengan substansi yang berbeda. Mulai dari memberikan informasi dasar tentang produk, proyek, dan informasi tentang Robries. Selain website, Robries aktif menggunakan Instagram sebagai platform komunikasi interaksi dua arah. Kontennya cukup bervariasi, yakni informasi tentang produk, proyek, kolaborasi, edukasi tentang sampah plastik, serta promosi acara dan kegiatan Robries.
Berdasar pada analisis pasar, Ecollabo8 merupakan pesaing yang bergerak di industri yang sama. Sementara itu, wawancara dengan konsumen menunjukkan bahwa belum adanya keinginan untuk membeli disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut berupa belum adanya urgensi dalam pembelian, keraguan akan kualitas, belum pernah melihat produk secara langsung.
Tujuan: Menjadikan orang orang yang sudah tertarik terhadap produk Robries menjadi ingin memiliki produk Robries.
Strategi: Menggunakan experience marketing untuk memberikan pengalaman untuk melihat, mencoba, dan membuat produk Robries yang dibagi menjadi 3 fase, yaitu Pre-Experience, Consumer Experience, dan Post Experience.
Khalayak Sasaran:
Program ini menyasar pada:
- Individu-individu sudah memiliki ketertarikan dengan produk Robries
- Rentang usia 18 hingga 35 tahun
- Masyarakat Yang berdomisili atau aktif berada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Pesan Kunci: "Waste into Wonde".
Jadwal: 17 - 25 Februari 2023.
Anggaran: Rp61,827,000.
Evaluasi:
KPI:
- Kenaikan engagement rate menjadi lebih dari 2,7%
- Terdapat lebih dari 100 likes dari setiap unggahan
- Terdapat lebih dari 5 komen dari setiap unggahan
- Showcase room dihadiri lebih dari 50 pengunjung dalam sehari
- Lebih 50% peserta yang hadir menjadi lebih yakin dan ingin untuk membeli produk Robries yang akan diukur melalui post survey - Terdapat lebih dari 10 pendaftar dalam satu sesi workshop
- Lebih dari 50% peserta yang hadir lebih memahami akan kualitas
produk
- Terdapat lebih dari 100 likes dari setiap unggahan
- Terdapat lebih dari 5 komen dari setiap unggahan

Robries’ Profile: Robries Gallery, founded in 2015 by Syukriatun Niamah and colleagues, aims to change perspectives on plastic waste through education and creating valuable products from waste. They carry the concept of "rethink and recreate out of waste material" and have collaborated with more than 100 clients in various countries. Apart from collaborating with waste banks and environmental communities, Robries also collaborates with governments and institutions to recycle waste, create a healthy environment, and turn plastic waste into artistic products. The products produced include home decorations, jewellery, cutlery, and even filament for 3D printing.
Situation Analysis: The communication media used by Robries are websites and Instagram. The Robries website consists of several pages with different substances. Starting from providing basic information about products, projects, and information about Robries. Apart from the website, Robries actively uses Instagram as a two-way interaction communication platform. The content is quite varied, namely information about products, projects, collaborations, education about plastic waste, as well as promotion of Robries events and activities.
Based on market analysis, Ecollabo8 is a competitor operating in the same industry. Meanwhile, interviews with consumers showed that the lack of desire to buy was caused by several factors. These factors include lack of urgency in purchasing, doubts about quality, never having seen the product in person.
Goal: Make people who are already interested in Robries products want to own Robries products.
Strategy: Using experience marketing to provide experiences to see, try, and make Robries products which are divided into 3 phases, namely Pre-Experience, Consumer Experience, and Post Experience.
Target Consumer:
This program targets:
- Individuals already have an interest in Robries products
- Age range 18 to 35 years
- People who live or are active around Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
and Bekasi
Key Message: "Waste into Wonder"
Schedule: 17 - 25 February 2023
Budget: Rp61,827,000
Evaluation:
KPI:
- Increased engagement rate to more than 2.7%
- There are more than 100 likes for each upload
- There are more than 5 comments on each upload
- The showcase room is attended by more than 50 visitors a day
- More than 50% of participants who attended became more confident and wanted to buy Robries products which will be measured through a post survey
- There are more than 10 registrants in one workshop session
- More than 50% of participants who attended had a better understanding of product quality
- There are more than 100 likes for each upload
- There are more than 5 comments on each upload
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Belva Zahra Firdaus
"Adanya perkembangan teknologi membuat siapa pun dapat menjadi bagian dari industri. Namun, hal tersebut membuat industri ini menjadi “field of all levels” yang menempatkan penyanyi baru dan independen, seperti Mentari Novel, akan bersaing dengan penyanyi yang dibantu oleh label (produsen rekaman) untuk merebut perhatian khalayak. Saat ini, pencapaian Mentari masih di bawah penyanyi muda peringkat tertinggi. Maka dari itu, perlu untuk menggunakan kerangka komunikasi pemasaran terpadu dengan analisis dan strategi yang tepat, yang dapat membantu mengoptimalkan pemasaran album“That Girl” oleh Mentari Novel. Konsep-konsep bagian dari komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan dalam karya akhir ini terutama adalah konsep 5C, tahap-tahap keputusan pembelian oleh konsumen DEPRA (discovery, engagement, purchase, retention, dan advocacy), strategi pemasaran dan unsur-unsurnya, strategi promosi, eksekusi program, dan evaluasi perencanaan program. Analisis 5C adalah analisis yang mampu mengkaji, tidak hanya apa yang terjadi pada upaya Mentari Novel dan khalayaknya, tetapi juga elemen-elemen lain yang berpengaruh signifikan terhadap situasi khalayak. Berdasarkan serangkaian konsep tersebut, terdapat faktor kelebihan dan kekurangan pihak Mentari Novel. Kelemahan utama dari Mentari adalah pencapaian upaya personal branding yang dilakukan masih rendah. Maka, disusun serangkaian solusi komunikasi pemasaran terpadu meliputi penetapan big idea Mentari sebagai “You’re dream chasing ally”, tagline berupa “We’re That Girl”, pembuatan Instagram Ads yang ekspresif dan estetik, penampilan langsung yang akrab dengan khalayak, hadiah untuk khalayak, kolaborasi YouTube, kolaborasi platform Instagram, dan content marketing. Dengan semua inilah, diharapkan kelemahan upaya komunikasi Mentari dapat diperbaiki secara signifikan.

The advancement of technology enables anyone to become part of the industry. However, this creates a "field of all levels," where new and independent artists like Mentari Novel must compete with label-supported artists (record producers) to capture the audience's attention. Currently, Mentari's achievements are still below those of the top-ranking young artists. Therefore, it is essential to use an integrated marketing communication framework with proper analysis and strategies to optimize the marketing of Mentari Novel's album, "That Girl." The concepts used in this final project, which are part of integrated marketing communication, include the 5C concept, the stages of consumer purchase decision DEPRA (discovery, engagement, purchase, retention, and advocacy), marketing strategies and their elements, promotion strategies, program execution, and program evaluation. The 5C analysis is capable of assessing not only Mentari Novel's efforts and her audience but also other significant elements affecting the audience's situation. Based on these concepts, there are strengths and weaknesses for Mentari Novel. The main weakness of Mentari is the low achievement of her personal branding efforts. Thus, a series of integrated marketing communication solutions are devised, including establishing the big idea of Mentari as "You're dream chasing ally," the tagline "We're That Girl," creating expressive and aesthetic Instagram Ads, intimate live performances with the audience, gifts for the audience, YouTube collaborations, Instagram platform collaborations, and content marketing. With all these efforts, it is hoped that Mentari's communication efforts will be significantly improved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cloudya Puspasari Anjani Rachman
"Profil Organisasi Sekolah Kebon Kemang adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan beroperasi di daerah Kemang Selatan, Jakarta Selatan. Keberlangsungan Sekolah Kebon Kemang didukung oleh pengurus dan relawan yang berdedikasi untuk menyediakan akses pendidikan bahasa Inggris kepada anak-anak setempat dengan kurikulum pembelajaran yang terstruktur. Tujuan utama dari Sekolah Kebon Kemang adalah memberikan akses pendidikan yang inklusif bagi anak-anak dengan menyediakan les bahasa Inggris secara gratis. Analisis Situasi Sekolah Kebon Kemang memiliki tiga kanal media aktif, yaitu Instagram, Tiktok, dan LinkedIn yang perlu untuk dikembangkan dan dioptimalkan dengan strategi yang lebih efektif untuk menunjukkan identitas, menarik lebih banyak relawan dan murid, serta menjaga hubungan baik dan keterlibatan komunitasnya. Sekolah Kebon Kemang beroperasi secara sukarela dan bersinggungan dengan banyak pihak internal maupun eksternal, sehingga perlu untuk menciptakan dan meningkatkan sense of community dari komunitas sebagai upaya membangun komunitas yang kuat dan berkelanjutan. Tujuan Secara bertahap membangun komunitas yang solid melalui pemahaman, keterlibatan, dan rasa kebersamaan, untuk memastikan keberlanjutan komunitas Sekolah Kebon Kemang. Program Melaksanakan program “Bertumbuh di Kebon” yang berfungsi untuk membangun brand community dalam tiga tahap: Menabur Benih di Kebon; Memupuk di Kebon; Mengakar di Kebon; rangkaian program ini melibatkan stakeholder internal dan komunitas Sekolah Kebon Kemang serta memanfaatkan kanal media yang dimiliki untuk publikasi dan kampanye. Pesan Kunci Sekolah Kebon Kemang berkomitmen untuk membangun komunitas Sekolah Kebon Kemang yang solid dan berkelanjutan, setiap individu memiliki peran dalam bertumbuh dan berkembang bersama Sekolah Kebon Kemang. Khalayak Sasaran Manajemen Internal Relawan Murid dan Orang Tua/Wali Murid Donatur Internal dan Eksternal Calon Relawan, Calon Murid, Calon Orang Tua/Wali Murid, Calon Donatur Publik Eksternal yang belum atau sudah mengetahui dan mengikuti Sekolah Kebon Kemang Periode 6 Januari – 18 Oktober 2025 Anggaran Rp9.063.000 (Sembilan Juta Enam Puluh Tiga Ribu Rupiah) Evaluasi Melakukan monitoring secara bertahap di sepanjang rangkaian program berlangsung, sementara evaluasi dilakukan di akhir rangkaian program untuk menilai efektivitas dan pencapaian program, serta membenahi hal-hal yang diperlukan untuk Sekolah Kebon Kemang di masa mendatang.

Organization Profile Sekolah Kebon Kemang is a non-profit educational organization operating in South Kemang, South Jakarta. The sustainability of Sekolah Kebon Kemang is supported by dedicated internal management and volunteers to provide local children with access to English education with a structured learning curriculum. The main goal of Sekolah Kebon Kemang is to provide inclusive access to education for children by providing free English lessons. Situation Analysis 1. Sekolah Kebon Kemang has three active media channels, namely Instagram, Tiktok, and LinkedIn, which need to be developed and optimized with a more effective strategy to show identity, attract more volunteers and students, and maintain good relationships and community involvement. 2. Sekolah Kebon Kemang operates voluntarily and interacts with many internal and external stakeholders, thus, it is necessary to create and improve the community’s sense of community as an effort to build a strong and sustainable community. Objective Gradually build a solid community through awareness, engagement, and a sense of community, to ensure the sustainability of the Sekolah Kebon Kemang community. Program Implementing the “Bertumbuh di Kebon” program that serves to build brand community in three stages: 1) Menabur Benih di Kebon; 2) Memupuk di Kebon; 3) Mengakar di Kebon; This series of programs involves internal stakeholders and the community of Sekolah Kebon Kemang and utilizes its media channels for publications and campaigns. Key Message Sekolah Kebon Kemang is committed to building a solid and
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nafil Ramadhan Trisarjono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan tantangan yang dihadapi oleh radio Jak FM dalam memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan jumlah pendengar Generasi Z. TikTok dipilih karena relevansinya yang tinggi dengan preferensi konsumsi media digital dari Generasi Z. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, melalui wawancara mendalam dengan informan internal Jak FM dan audiens Generasi Z, observasi langsung terhadap akun TikTok @jak101fm, serta analisis dokumen dari tim riset Mahaka Radio Integra (MARI) dan Jak FM. Penelitian ini mengadopsi beberapa kerangka teori utama, termasuk Uses and Gratifications Theory, Digital Transformation, Social Media Marketing, dan Content Marketing, untuk menginterpretasikan temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi radio Jak FM dalam memanfaatkan TikTok berhasil meningkatkan jumlah pendengar Generasi Z. Perencanaan yang berbasis data melalui riset, brainstorming & diskusi, penjadwalan konten, serta melakukan evaluasi pada akhir pelaksanaan membantu Jak FM menghasilkan konten yang relevan dengan preferensi Generasi Z. Pada tahap pelaksanaan, elemen-elemen seperti relevansi konten, nilai hiburan, daya tarik, dan nilai tambah memainkan peran krusial dalam menjangkau dan mempertahankan perhatian audiens Generasi Z. Distribusi konten seperti waktu posting, perangkat yang digunakan, pemanfaatan fitur platform, dan kolaborasi juga penting karena memungkinkan perluasan dan ketepatan jangkauan, meningkatkan kecepatan produksi konten, menciptakan jalur interaksi baru, dan menjembatani kesenjangan antara media tradisional dan kebutuhan konsumsi media digital audiens. Namun, tantangan tetap ada, termasuk dalam meningkatkan kemampuan internal, menarik perhatian audiens yang dinamis, membangun interaksi yang lebih aktif, serta mengukur konversi audiens TikTok menjadi pendengar siaran on-air. Temuan ini menegaskan relevansi teori Uses and Gratifications dalam memahami perilaku konsumsi media Generasi Z, sekaligus memberikan bukti empiris tentang pentingnya transformasi digital dan pemasaran media sosial dalam strategi kontemporer industri radio.

This study aims to analyze the strategies and challenges faced by Jak FM radio in utilizing TikTok to increase its Generation Z audience. TikTok was chosen due to its high relevance to the digital media consumption preferences of Generation Z. The research employs a qualitative approach, utilizing in-depth interviews with internal Jak FM informants and Generation Z audiences, direct observation of the @jak101fm TikTok account, and document analysis from the research team at Mahaka Radio Integra (MARI) and Jak FM. The study adopts several key theoretical frameworks, including Uses and Gratifications Theory, Digital Transformation, Social Media Marketing, and Content Marketing, to interpret its findings. The findings reveal that Jak FM’s strategy in leveraging TikTok has successfully increased its Generation Z audience. Data-driven planning through research, brainstorming and discussions, content scheduling, and post-implementation evaluation have enabled Jak FM to create content relevant to Generation Z preferences. During execution, elements such as content relevance, entertainment, engaging, and added value played crucial roles in capturing and maintaining the attention of Generation Z audiences. Content distribution aspects such as posting schedules, device usage, platform feature optimization, and collaborations were also significant, as they allowed for greater reach and precision, faster content production, the creation of new interaction channels, and bridging the gap between traditional media and the digital media consumption needs of the audience. However, challenges remain, including enhancing internal capabilities, capturing the attention of a dynamic audience, fostering more active interaction, and measuring the conversion of TikTok audiences into on-air radio listeners. These findings affirm the relevance of the Uses and Gratifications Theory in understanding the media consumption behavior of Generation Z while providing empirical evidence on the importance of digital transformation and social media marketing in contemporary strategies for the radio industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyah Dzakirah
"Tren adopsi hewan peliharaan meningkat di tengah pandemi COVID-19. 72% rumah tangga di Indonesia memelihara hewan, utamanya kucing, anjing, ikan dan burung. Hadirnya pemilik-pemilik baru mendatangkan kekhawatiran mengenai minimnya pengetahuan mereka dalam merawat hewan yang dapat membahayakan keselamatan dan kesejahteraan hewan peliharaan. Selain itu, media yang membahas topik khusus hewan peliharaan masih banyak yang kurang kredibel dan tidak mengikuti kaidah dan kode etik jurnalisme. Maka dari itu, dibutuhkan media informasi yang dapat mengedukasi masyarakat dalam memperlakukan hewan peliharaan yang ditulis sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalisme. Media ini ditujukan sebagai sumber informasi yang dapat mengedukasi pemilik hewan peliharaan dalam bidang kesehatan, perawatan, serta dapat memberikan hiburan bagi mereka. Majalah elektronik Paw Zone akan menyajikan informasi yang akurat sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.

Pet adoption trend is increasing amidst COVID-19 pandemic. 72% of households in Indonesia are raising pets, mainly cats, dogs, fishes, and birds. The surge of new pet owners come with concerns about their limited knowledge that can endanger the safety and wellbeing of pets. Existing media that talk about pets specifically are deemed not credible enough. Their articles also don’t follow journalism guidelines and code of ethics. Thus, an informative media which abides journalism guidelines and code of ethics is needed to educate the people on how to take care of pets accordingly. This media strives to be a source of information to educate pet owners in several fields, such as health, treatment, as well as a source of entertainment. Electronic magazine Paw Zone will provide information that is accurate and in accordance with journalism principles. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library