Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20406 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venna Alya Ramadhanty
"Profil Perusahaan Minopelepon merupakan merek fashion lokal yang mengusung konsep sustainable yang berdiri sejak tahun 2020. Minopelepon menjual atasan, celana, dan outerwear dengan tiga jenis pola yang berbeda. Minopelepon menggunakan Acacia Wood Chip sebagai bahan dasar produk-produknya. Kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Minopelepon sejauh ini adalah content marketing melalui media sosial Instagram. Analisis SWOT Strengths (Kekuatan) Menggunakan bahan yang ramah lingkungan (Acacia Wood Chip) dan berkualitas. Memiliki pola dan pemilihan warna yang unik dan bold dengan desain yang sederhana sehingga tetap cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Memiliki nilai lebih dibandingkan kompetitor karena tidak hanya menggunakan bahan yang ramah lingkungan tetapi mengedepankan kesejahteraan pembuat produk, yaitu penjahit rumahan. Weaknesses (Kelemahan) Kegiatan pemasaran yang hanya terbatas pada satu media sosial saja, yaitu Instagram. Pilihan produk yang masih sedikit. Belum menetapkan positioning yang jelas. Belum menjadi top of mind dalam kategori sustainable fashion. Opportunities (Peluang) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk mulai peduli dengan lingkungan. Masyarakat Indonesia sudah mulai tertarik dengan sustainable fashion. Semakin berkembangnya media digital yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran bagi merek fashion (baik dari segi promosi maupun penjualan produk). Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk mencari informasi dan membeli produk fashion secara online. Threats (Hambatan) Memiliki kompetitor yang sudah mengoptimalkan media digital untuk kegiatan pemasaran dan lebih dikenal oleh khalayak. Penempatan produk beberapa kompetitor sudah lebih luas. Rumusan Masalah Rendahnya brand awareness Minopelepon dan positioning yang belum jelas. Tujuan Menunjukkan nilai yang dibawa oleh Minopelepon kepada khalayak sasaran yang lebih luas. Meningkatkan brand awareness dari 26% menjadi 46% Khalayak Sasaran Demografis: Perempuan, usia 20-35 tahun, dan SES A-B Geografis: JABODETABEK, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali Psikografis: Memiliki minat dibidang fashion, lifestyle, tertarik untuk menjaga lingkungan, dan tertarik untuk menerapkan sustainable living. Positioning Minopelepon merupakan merek sustainable fashion yang unik dan berani, yang peduli dengan lingkungan dan orang dibalik pembuatan produknya. Strategi Big idea untuk perencanaan program pemasaran digital ini adalah “Be the Boldest Version of Yourself with Minopelepon”. Strategi program ini menggunakan kerangka kerja 5A yang terdiri dari lima tahapan nonlinear, yaitu aware, appeal, ask, act, dan advocate, melalui content marketing, social media advertising, influencer marketing, e-commerce, dan sales promotion. Periode Januari – Juni 2022 Anggaran Rp18.026.000 Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan: Kegiatan pemantauan dilakukan setiap hari selama program pemasaran digital berlangsung dengan metode observasi. Kegiatan pemantauan dilakukan untuk memastikan program-program dilakukan sesuai dengan perencanaan yang disusun dan dilaksanakan sesuai linimasa. Output: Dapat mencapai jumlah pengikut pada masing-masing media promosi yang digunakan, engagement rate, impressions, reach pada iklan dan social media influencer, pengunjung profil, tag, dan penjualan sesuai angka yang telah ditetapkan. Alat pengukuran yang digunakan adalah dengan melihat Instagram Insights, TikTok Analytics, dan Shopee Dashboard. Outcome: Meningkatnya brand awareness Minopelepon, terbentuk pandangan khalayak yang positif terhadap Minopelepon dalam kategori sustainable fashion, dan khalayak sasaran tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan membeli produk Minopelepon.

Company Profile Minopelepon is a local fashion brand that carried a sustainable concept that was established in 2020. Minopelepon sells tops, pants, and outerwear with three different patterns. Minopelepon uses Acacia Wood Chip as the material for their products. Minopelepon has been doing content marketing through Instagram as their marketing activity. SWOT Analysis Strengths: Minopelepon uses eco-friendly (Acacia Wood Chip) and high-quality materials. The products have a unique and bold pattern and color, with a simple design. So, it is suitable for daily activities Minopelepon has more value than their competitors because they use eco-friendly materials and prioritize a better life for their product maker, which is the home tailor. Weaknesses: The marketing activity is limited to one social media, which is Instagram. The product selection is still limited. Minopelepon has not created a clear positioning yet Minopelepon is not yet the top of mind in the sustainable fashion category. Opportunities: People are more aware of the importance of taking care of the environment. Indonesian people are interested in sustainable fashion. The growth of digital media that can be used for marketing activities (for promotion or to sell the products). Indonesian people have a habit of seeking information and buying fashion products through online media. Weaknesses: Minopelepon has several competitors who have optimized digital media for marketing activities and are more well-known. The distribution of the products from several competitors is wider. Problem Statement Minopelepon has low brand awareness and unclear positioning. Objective • Show Minopelepon's value to broader target audiences. • Increase brand awareness from 26% to 46% Target Audience Demographic: Female, 20-35 years old, and SES A-B Geographic: JABODETABEK, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, and Bali Psychographic: Having an interest in fashion and lifestyle, interested in protecting the environment, and interested in implementing sustainable living. Positioning Minopelepon is a unique and bold sustainable fashion brand, which cares about the environment and the people behind the product. Strategy The big idea of the digital marketing program plan is "Be the Boldest Version of Yourself with Minopelepon." This program strategy uses the 5A framework, which consists of five nonlinear stages, namely aware, appeal, ask, act, and advocate, through content marketing, social media advertising, influencer marketing, e-commerce, and sales promotion. Period January - June 2022 Budgeting Rp18.026.000 Monitoring and Evaluation Monitoring: Monitoring is conducted regularly every day during the digital marketing program using the observation method. It is also to ensure that plans are going well according to the digital marketing plan and the timeline. Output: Able to reach the number of followers on each promotional media used, engagement rate, impressions, reach on advertisements and social media influencers, profile visitors, tags, and sales according to predetermined numbers. The measurement tools used are by looking at Instagram Insights, TikTok Analytics, and the Shopee Dashboard. Outcome: Increased brand awareness of Minopelepon, formed a positive view of Minopelepon in the sustainable fashion category, and the target audience is interested in knowing more and buying Minopelepon products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Clarine Iralia
"Media sosial merupakan salah satu wadah besar dan potensial bagi pemasar untuk memasarkan sebuah produk atau layanan kepada khalayak luas. Media sosial menawarkan begitu banyak cara bagi para pemasar untuk memasarkan produk atau brand mereka, salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan para influencers. Perusahaan-perusahaan menyadari adanya kekuatan persuasif yang dimiliki oleh para influencers atas para pengikutnya, dengan mengajak kerjasama para influencers agar mempromosikan produk mereka. Demikian penelitian ini akan melihat kontribusi influencers terhadap purchase intention konsumen terhadap brand fashion wanita lokal yang ada pada media sosial TikTok. TikTok merupakan salah satu media sosial incaran para pemasar, dimana video TikTok bergerak sesuai dengan tren yang ada. Tren dapat berupa gerakan, suara, hingga produk yang diunggah sebagai konten video oleh para pengguna. Pada masa kini, brand pakaian lokal Indonesia cukup diminati, tentu dengan adanya bantuan media sosial dan influencer sebagai media pemasaran. Penelitian ini juga akan difokuskan pada produk pakaian wanita, untuk melihat hasil penelitian yang lebih spesifik, dan berbeda dengan penelitian sebelumnya yang lebih general. Maka itu, penelitian ini akan difokuskan untuk brand fashion wanita yang berbasis di Indonesia, untuk memberikan gambaran yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor TikTok fashion influencer terhadap purchase intention brand local Wanita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner secara online kepada minimal 180 responden, menggunakan pendekatan purposive sampling. Data diolah menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan secara positif antara perceived credibility, trust, perceived behavioral control, perceived expertise, perceived congruence dengan attitude toward the influence. Kemudian adanya hubungan secara positif antara attitude toward the influence dengan brand attitude dan purchase intention, serta brand attitude dengan purchase intention. Namun, tidak terdapat hubungan antara subjective norms dengan attitude toward the influencer.

Social media is one of the big and potential forums for marketers to market a product or service to a wide audience. Social media offers so many ways for marketers to market their products or brands, one of which is by working with influencers. Companies recognize the persuasive power that influencers have over their followers, by inviting influencers to collaborate to promote their products. Thus, this study will look at the contribution of influencers to consumer purchase intentions towards local women's fashion brands on TikTok social media. TikTok is one of the social media targeted by marketers, where TikTok videos move according to existing trends. Trends can be in the form of movement, sound, to products uploaded as video content by users. Nowadays, local Indonesian clothing brands have very high demand, of course with the help of social media and influencers as marketing media. This research will also focus on women's clothing products, to see the results of research that are more specific, and different from previous research that is more general. Therefore, this research will focus on women's fashion brands based in Indonesia, to provide a different picture from previous research. This study aims to look at the TikTok fashion influencer factor on the purchase intention of local women's brands. This study uses a quantitative approach, by distributing online questionnaires to a minimum of 180 respondents, using a purposive sampling approach. The data was processed using the Structural Equation Modeling (SEM) analysis method. The results show that there is a positive relationship between perceived credibility, trust, perceived behavioral control, perceived expertise, perceived congruence and attitude toward the influence. Then there is a positive relationship between attitude toward the influence with brand attitude and purchase intention, and brand attitude and purchase intention. However, there is no relationship between subjective norms and attitude toward the influencer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesar Rizquino Raharjo
"Profil Usaha
Opatan Coffee adalah sebuah kedai kopi yang didirikan pada bulan 29 Agustus 2015 yang berlokasi di Jalan Seremped Wetan, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dengan jam operasional setiap hari mulai pukul 16.00 sampai 00.00 WIB. Kedai kopi ini menjual kopi dan memiliki spesialisasi di bidang manual brewing.
Analisis Situasi
Strength:
- Memiliki figur “Babeh” yang dikenal oleh penikmat kopi di Kota Bogor
- Service Quality yang sudah diakui pelanggan
- Memiliki koneksi dengan komunitas penikmat kopi Kota Bogor
- Memiliki spesialisasi dalam manual brewing & single origin coffee
Weakness:
- Brand Awareness yang minim
- Minimnya sumber daya manusia (Operasional dan Pemasaran)
- Budget yang terbatas untuk ekspansi dan pemasaran
- Tempat yang tidak terlalu instagramable
-
- Penyajian menu yang tidak spesial
- Tidak memiliki perencanaan publikasi dan pemasaran
Opportunity:
- Online-shopping (GoFood, Grab, Shoppe Food)
- Memiliki banyak pelanggan loyal
- Lokasi yang dekat dengan perumahan
- Jam Operasional hingga larut malam
- Industri kopi yang sangat berkembang
- Harga yang murah
Threat:
- Pandemi COVID-19 dan kebijakan PPKM
- Banyaknya kios brand besar produk kopi/minuman di sekitar lokasi (Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Es Teh)
- Banyaknya kedai kopi baru dengan keunggulan konsep tempat
- Lokasi yang tertutup dari jalan besar
Pernyataan Masalah
1. Brand awareness target pasar mengenai Opatan Coffee masih rendah karena minimnya publikasi dan program pemasaran yang dilakukan oleh Opatan Coffee.
2. Tidak adanya perencanaan program pemasaran yang dilakukan oleh Opatan Coffee
Usulan Program
Program “Berbagi Rasa” dari Opatan Coffee dengan pesan kunci “Finding the Real Coffee Taste” yang sesuai dengan motto Opatan Coffee yang terdiri dari:
1. Opatan In Your Area
2. IlmuHITAM
3. #KataGue (Influencers Endorsement)
Tujuan
Meningkatkan brand awareness target pasar terhadap Opatan Coffee
Target Khalayak
Demografis:
- Laki-laki & Perempuan
- Usia 17-35 tahun
- Pelajar, Mahasiswa, dan Pekerja
- SES B-C
Geografis:
- Berdomisili di Kota Bogor dan sekitarnya (Jabodetabek)
- Behaviour
- Memiliki kebiasaan nongkrong
- Memiliki kebiasaan minum kopi (kafein)
- Menggunakan media sosial untuk mencari informasi
- Suka untuk mencoba tempat baru untuk nongkrong
- Memiliki kelompok pertemanan dengan kebiasaan dan minat yang sama
Psikografis:
- Suka bercengkrama dengan orang lain
- Memiliki ketertarikan tentang kopi dan penyajiannya
- Memiliki kecenderungan mencari barang berkualitas dengan harga terjangkau
- Menyukai tempat dengan konsep yang sederhana
- Tidak melihat sebuah tempat dari prestise-nya
- Tidak terlalu menyukai tempat yang ramai dan berisik
Jadwal
September - Desember 2022
Anggaran
Rp. 14.800.000
Monitoring & Evaluasi
Input: Monitoring & Evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan setiap kegiatan
Output: Monitoring & Evaluasi terhadap Key Performance Indicator setiap kegiatan
Outcome: Monitoring & Evaluasi terhadap hasil dan pengaruh program dengan brand awareness target pasar terhadap Opatan Coffee

Company Profile Opatan Coffee is a coffee shop that was established on 29 August 2015 located at Jalan Seremped Wetan, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, operating everyday from 16.00 to 00.00 This coffee shop sells coffee and specializes in manual brewing.
Situation Analysis
Strength:
- Has "Babeh" figure (Opatan Coffee Barista) who is well known by customer
- High customer service quality
- Has connection with many coffee communities in Kota Bogor
- Specializing in manual brewing & single origin coffee
Weakness:
- Low brand awareness
- Lack of human resources (Operation and Marketing)
- Limited budget for expansion and marketing
- Not an instagramable place
- Mediocre product presentation
- Does not have a publication and marketing program
Opportunity:
- Online-shopping platforms (GoFood, Grab, ShopeeFood)
- Has many loyal customers
- Close to residential area
- Operational hours until midnight
- Large growth of coffee industry
Affordable prices
Threat:
- The COVID-19 pandemic and PPKM policies
- Bigger brands coffee/beverage shops around the location (Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Es Teh Indonesia)
- Growing number new coffee shops with place advantage
- The location is far from the main road
Problem Identification
- Brand awareness in the target market regarding Opatan Coffee is still low due to the lack of publications and marketing programs carried out by Opatan Coffee.
- There is no marketing program planning carried out by Opatan Coffee.
Programs
The key message of "Berbagi Rasa" campaign program by opatan coffe is"Finding the Real Coffee Taste," which is in accordance with the Opatan Coffee slogan. The program will include three activities:
- Opatan In Your Area
- IlmuHITAM
- #KataGue (Influencers Endorsement)
Goals
Increasing target market brand awareness to Opatan Coffee.
Target Audience
Demographic:
- Male & Female
- Age 17-35 Years Old
- Students and Workers
- SES B-C
Geographic:
- Live in Bogor and other cities (Jabodetabek)
- Behaviour
- Have a habit of hanging out with friends
- Have a habit of drinking coffee/caffeine
- Use social media to find information
- Love to try new places to hang out
- Have a group of friends with the same habits and interests
Psychographic:
- Like to talk with people
- Have an interest in coffee culture
- Have a tendency to look for quality goods at affordable prices
- Have an interest to a place with simplistic concept
- Does not see a place by its prestige
- Does not prefer crowded and noisy places
Schedule September - December 2022
Budget IDR. 14.800.000
Monitoring & Evaluation
Input: Monitoring & Evaluation of planning and implementation of each activity
Output: Monitoring & Evaluation of Key Performance Indicators for each activity
Outcome: Monitoring & Evaluation of results and impact of the program with brand awareness of the target market on Opatan Coffee
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Renata Goldi
"Perkembangan suatu bisnis berkaitan erat dengan kegiatan pemasaran yang dilakukannya. Malva Dress sebagai bisnis brand lokal yang menjual produk berupa gaun custom memiliki kebutuhan untuk meningkatkan brand awareness. Berdasarkan potensi dan pesatnya perkembangan teknologi digital, Malva Dress akan menggunakan perencanaan komunikasi pemasaran digital yang menyasar khalayaknya, yaitu perempuan, 22-34 tahun, di tiga kota besar, social media savvy serta memiliki karakteristik psikografis dan behavioural lainnya yang sesuai dengan hasil analisa. Program ini disusun untuk lima bulan dan melibatkan anggaran dana sebesar 17,8 juta rupiah. Bahan analisis diambil langsung oleh penulis melalui wawancara dengan pemilik Malva Dress dan survei kepada khalayak sasarannya. Perencanaan pemasaran digital Malva Dress disusun dari latar belakang, analisa terkait Malva Dress, penetapan masalah komunikasi, strategi komunikasi, implementasi sampai pada rencana evaluasi untuk mengukur keberhasilan program pemasaran digitalnya. Rancangan pemasaran digital ini mengacu pada teori dan konsep-konsep ilmiah yang digunakan dalam bidang periklanan tujuannya agar dapat diterapkan secara nyata dan berhasil mendukung perkembangan bisnis Malva Dress dari segi pemasaran.

The development of a business is closely related to marketing activities. Malva Dress as a local brand business that sells custom dress needs to increase its brand awareness. Based on the potential and rapid development of digital technology, Malva Dress will use digital marketing communication planning targeting its audience, specifically women, 22-34 years old, live in three big cities, social media savvy as well as having other psychographic and behavioral characteristics in accordance with brand analysis. The program is set for five months and involves a budget of 17.8 million rupiah. Materials analysis was taken directly by the author through interviews with Malva Dress owners and surveys to his target audience. Malva Dress's digital marketing planning is structured from backgrounds, Malva Dress related analyzes, communication issues, communication strategies, implementation to evaluation plans to measure the success of its digital marketing program. This digital marketing design refers to the theoretical and scientific concepts used in the field of advertising for the purpose of being real-time and successfully supporting Malva Dress's business development, especially from marketing point-of-view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"This book explores omnichannel fashion and luxury retailing with a particular emphasis on the role of computer-mediated marketing environments in determining a consumer’s purchase and post-purchase trajectories.
The fashion industry has evolved rapidly over the last few years with the diffusion of fast fashion and luxury democratization, not to mention the advent of ICT and the development of communication. Today, fashion companies face new challenges, such as how to manage brands and how to choose between marketplaces and digital marketspaces. While some companies focus on one channel selection, others embrace the omnichannel choice and look for a balance between the two environments. Whatever the strategy, it is essential to manage these touch-points in order to create interaction between consumers and brands, provide meaningful customer experiences, and to maximize customers’ engagement.
An insightful read for scholars in marketing, fashion and retail, this book investigates the triangulation between branding, marketplace, and marketspace and its impact on the organization."
Switzerland: Palgrave Macmillan Cham, 2021
e20550528
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Elvira Saraswati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indrie Mutiasari
"Peran penting pemasaran digital sebagai bagian dari komunikasi pemasaran terpadu semakin besar. Merek berlomba-lomba untuk menuai popularitas dan menjadi yang paling disukai di dunia digital. Sebagai salah satu merek es krim yang populer di Indonesia, Wall?s Magnum memiliki keunikan tersendiri dalam strategi komunikasi pemasaran yang terlihat dalam berbagai aset digital yang ia miliki. Pesan ?for pleasure seekers? yang menggoda dan elegan secara konsisten dibawakan Wall?s Magnum sebagai salah satu elemen brand personality dalam komunikasi pemasarannya.
Artikel ini akan memaparkan bagaimana Wall?s Magnum mampu memahami perilaku target khalayak yang ia miliki dan cara mengimplementasikannya dalam Strategi Pemasaran Digital yang ia lakukan. Artikel ini akan mengupas bagaimana brand personality yang dimiliki Wall?s Magnum dapat mendukung performanya di media digital.

The role of digital marketing is becoming more important as a part of integrated marketing communications. Brand is vying to gain popularity and become likeable in the digital world Wall?s Magnum as one of popular ice cream brand in Indonesia has their own uniqueness which is shown in a variety of digital assets they have. "For pleasure seekers"? tagline consistently delivered by Wall?s Magnum as an element of their brand personality.
This study will describe how Wall?s Magnum able to understand the behavior of their target audience and how to implement it in their Digital Marketing Strategy. This paper will discuss thoroughly how the brand personality owned by Wall?s Magnum can support their performance in digital media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Biocheli Nuranissa
"ABSTRAK
Saat ini media baru telah berkembang pesat dan menjadi sangat dekat dengan masyarakat. Keberadaan internet dan gawai dalam berbagai jenis juga membantu perkembangan media baru. Perkembangan media baru ini juga menambah fungsi media baru. Selain untuk kepentingan komunikasi, media baru kini dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran. Hal ini tidak dilewatkan oleh para pemasar di Indonesia. Untuk meningkatkan brand awareness ataupun memperluas pangsa pasar, media baru dapat menjadi salah satu pilihan alat promosi yang tepat. UNIQLO, brand yang baru menginjak pasar Indonesia tahun lalu, memanfaatkan digital marketing dalam kampanyenya untuk memperoleh brand awareness. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan jasa Social Media Influencer untuk berpartisipasi dalam kampanyenya dengan mem-buzz brand Uniqlo di media sosial.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menggunakan konsep word-of-mouth dan opinion leader untuk membahas fenomena influencer pada strategi pemasaran. Penulis memberikan judul Analisis Penggunaan Social Media Influencer dalam Strategi Pemasaran Digital untuk Meningkatan Brand Awareness (Studi Terhadap Kampanye Peluncuran Produk UNIQLO) untuk karya tulis ini, dengan tujuan mengetahui efektivitas penggunaan social media influencer dalam strategi pemasaran digital UNIQLO.

ABSTRACT
In this era, new media has developed and become very popular amongst people. Internet and gadgets help the develoment of new media. This development adds more functions for social media. Aside for socializing, new media now can be used as marketing tools. Being aware of this trend, UNIQLO?s marketing team uses the new media as part of their marketing tools. UNIQLO, which relatively is a new brand in Indonesia, adds digital marketing to their campaign strategy in order to gain brand awareness through the use of social media influencers. UNIQLO hires them to join UNIQLO?s new product campaign in social media.
Based on this background, the author uses the concept of word-of-mouth and opinion leader to discuss the social media influencer, or buzzer, phenomenon. The author uses the title ?Analysis of Social Media Influencer Usage in Digital Marketing Strategy for Gain Brand Awareness? for this paper, in order to know the effectiveness of using social media influencer in UNIQLO?s digital marketing strategy.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Putri Prianti
"Jurnal ini membahas mengenai saluran komunikasi pemasaran terpadu dalam strategi co-branding yang dilakukan oleh merek ritel fast-fashion asal Swedia Hennes and Mauritz (H&M) dengan beberapa desainer merek high-end, yaitu Versace, Maison Martin Margiela, dan Alexander Wang. Dari saluran komunikasi pemasaran terpadu tersebut dilihat pengaruhnya terhadap ekuitas merek dari kedua pihak jika dihubungkan dengan dimensi-dimensi yang membangun ekuitas tersebut, salah satunya brand awareness dan brand associations. Co-branding yang dilakukan kedua merek menampakkan hasil yang positif karena adanya peningkatan brand awareness dan juga asosiasi citra baru yang muncul, sehingga berdampak baik bagi ekuitas brand kedua pihak. Kerjasama ini juga memiliki beberapa keuntungan yang mutual bagi kedua pihak, seperti pengukuhan positioning, promosi iklan secara global, serta impresi di media digital dan tradisional.

This journal analyzes the integrated marketing communication (IMC) tools used by the co-branding strategy between Swedish fast-fashion retail brand Hennes and Mauritz and severel high-end designer, such as Versace, Maison Martin Margiela, and Alexander Wang. From the IMC tools, we can see the effects it caused to both side?s brand equity if linked to the dimensions which build brand equity, in particular brand awareness and brand associations. From the analysis, it can be seen that the co-branding strategy seems to have created a positive results to their brand equity seeing there is some increase in brand awareness and new associations of image. This strategy gives off several mutual interests for both fast-fashion and high-end part such as positioning accentuation, global advertising promotion, including digital and traditional media impression."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>